17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Contoh : sirup senna<br />

4. Perkolasi<br />

Air murni / larutan air dari cairan obat, atau cairan pemberi rasa dibiarkan untuk melewati<br />

kolom kristal sukrosa dengan lambat untuk melarutkannya. Hasil perkolasi (perkolat)<br />

ditampung dan dikembalikan ke dalam alat perkolasi sesuai kebutuhan sampai semua<br />

sukrosa telah dilarutkan.<br />

Contoh : sirup ipecac<br />

B. Penggolongan (jenis) (Ansel, hal 318-319)<br />

Digolongkan menjadi larutan oral dan campuran kering untuk larutan oral.<br />

• Larutan oral<br />

Larutan yang dimaksudkan untuk pemberian oral, mengandung flavouring agent dan<br />

pewarna (untuk membuat obatlebih menarik dan enak bagi pasien), stabilisator (untuk<br />

menjaga stabilitas fisika dan kimia dari zat aktif) dan bahan pengawet (untuk<br />

mencegah pertumbuhan jasad renik dalam larutan). Sudah diformulakan sehingga<br />

pasien dapat langsung mengkonsumsinya, dengan dosis lazim obat dalam suatu<br />

pemberian yang menyenangkan, seperti 5 ml (satu sendok teh) atau 15 ml (satu sendok<br />

makan). Selain itu juga tersedia dalam bentuk larutan oral tetes, yang digunakan<br />

untuk pasien anak-anak yang memerlukan konsumsi dalam dosis kecil, dengan<br />

menggunakan alat penetes yang sudah disediakan.<br />

• Campuran kering untuk larutan<br />

Berupa campuran bubuk kering, yang mengandung semua komponen formulasi termasuk<br />

zat aktif, flavouring agent, pewarna, dapar, dan lain-lain, kecuali pelarut-nya. Sebelum<br />

disampaikan pada pasien, terlebih dulu diracik dengan sejumlah air suling yang<br />

dicantumkan jumlahnya. Setelah diracik, hasilnya akan stabil selama 7-14 hari, tergantung<br />

pada pembuatannya merupakan suatu periode waktu yang cukup bagi pasien untuk<br />

menghabiskan semua volume obat yang ditulis dalam resep, tapi jika obat tersisa, bagian<br />

yang tersisa tersebut harus dibuang karena sudah tidak layak untuk digunakan.<br />

Umumnya digunakan untuk antibiotika tertentu yang tidak memiliki stabilitas yang<br />

cukup dalam larutan berair, untuk memenuhi periode shelf-life yang diperpanjang.<br />

Contoh-nya :<br />

- Acetaminophen, untuk larutan effervescent, USP<br />

- Cloxaxillin sodium, untuk larutan oral, USP<br />

- Methenamine mandelate, untuk larutan oral, USP<br />

- Oxacillin sodium, untuk larutan oral, USP<br />

- Penicillin G potassium, untuk larutan oral, USP<br />

- Penicillin V potassium, untuk larutan oral, USP<br />

- Clindamycin palmitate HCl, untuk larutan oral, USP<br />

- Potassium chloride, untuk larutan oral, USP<br />

C. Keuntungan dan Kerugian Bentuk <strong>sediaan</strong> Sirup (Larutan)<br />

(Pharmaceutics, The Science of dosage Form Design, Aulton, 254-255 & TPC, 1994, hal 31)<br />

Keuntungan bentuk <strong>sediaan</strong> sirup :<br />

1. Lebih mudah ditelan dibanding bentuk padat sehingga dapat digunakan untuk bayi,<br />

anak-anak, dan usia lanjut.<br />

2. Segera diabsorpsi karena sudah berada dalam bentuk larutan (tidak mengalami peroses<br />

disintegrasi dan pelarutan).<br />

3. Obat secara homogen terdistribusi ke seluruh <strong>sediaan</strong>.<br />

4. Mengurangi resiko iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan (ex. Aspirin, KCl), karena

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!