17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

angka air. Itu terjadi dalam skala khusus pada peracikan dari larutan dengan fenolik (Fenol,<br />

resorsinol, Pirogalol)<br />

Angka air (AA) dan kandungan air (KA), yang dinyatakan dalam persen tidaklah sama. Sebagai<br />

pedoman untuk angka air berlaku air bebas dari dasar (basis), sedangkan kandungan air<br />

berhubungan dengan salep emulsi mengandung air. Kedua angka ukur dapat dihitung satu sama<br />

lain menurut persamaan :<br />

AA = (100.KA) / (100-KA)<br />

KA = (100.AA) / (100+AA)<br />

2. Kadar air<br />

Ada 3 cara :<br />

a. Penentuan dari kehilangan pengeringan<br />

Dihitung sebagai kandungan massa yang hilang setelah dilakukan pengeringan pada suatu<br />

suhu tertentu (umumnya dengan cara oven pada suhu 100-110ºC). kehilangan massa (%)<br />

diperoleh dari selisih antar bobot awal dengan bobot tetap setelah dioven dan dibandingkan<br />

dengan bobot awal.<br />

Cara ini tidak dapat digunakan jika ada bahan obat atau bahan pembantu yang menguap<br />

(minyak atsiri, fenol,dsb)<br />

b. Cara penyulingan<br />

Dilakukan dengan cara penyulingan menggunakan bahan pelarut menguap yang tidak dapat<br />

bercampur dengan air, seperti trikloretan, Benzen, toluen atau silen, yang disuling sebagai<br />

campuran azeotrop dengan air dan pada pendinginan kembali dapat memisah, sehingga jumlah<br />

air tersuling dapat diketahui volumenya.<br />

Caranya : sampel yang mengadung air dicampur bersama dengan bahan pelarut jenuh ke<br />

dalam labu bundar (pada alat), kemudian disuling sampai diperoleh air, dipisahkan, tidak<br />

bertambah lagi (terlihat pada pipa ukur),<br />

c. Cara titrasi menurut Karl Fischer Penentuannya berdasarkan pada pemindahan belerang<br />

dioksida dan Iod dengan air dengan adanya Piridin dan Metanol menurut persamaan reaksi<br />

berikut :<br />

I 2 + SO 2 + CH 3 OH + H 2 O ↔ 2HI + CH 3 HSO 4<br />

Piridin akan menangkap asam yang terbentuk dan akan terjadi reaksi secara kuantitatif<br />

Penentuannya dilakukan dalam sebuah sistem titrasi tertutup terdiri dari labu titrasi dan buret.<br />

Dalam sistem ini tidak ada kontak dengan udara diluar sistem titrasi, begitu juga dengan<br />

pengaruh kelembaban udara. Sebelum dilakukan penentuan kadar air sampel, larutan reagen<br />

Karl-Fischer dibakukan dengan asam oksalat (2H2O). disamping titrasi sampel, dengan cara<br />

yang sama dilakukan juga terhadap blanko untuk mengetahui pengaruh dari medium larutan<br />

sampel.<br />

Penentuan titik ekivalen dapat dilakukan secara visual, tetapi lebih baik secara elektrometris<br />

(metode-Dead-Stop). Sebagai bahan pelarut untuk digunakan suatu campuran dari<br />

benzen/metanol (9 : 1).<br />

Untuk perhitungan kandungan air berlaku formula berikut :<br />

% Air = {f.100(a-b)}/ Ew<br />

f = nilai aktif/ kadar larutan pentiter (mg air/mL)<br />

a = larutan peniter yang dibutuhkan (mL)<br />

b = larutan peniter yang dibutuhkan untuk blanko (mL)<br />

Ew = penimbangan zat/sampel (mg)<br />

Metode ini sesuai dan cock untuk penentuan jumlah air dengan kadar rendah dalam <strong>sediaan</strong><br />

farmasetik dan lebih baik/tepat dilakukan secara berulang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!