17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

7. Uji stabilitas<br />

Dilakukan uji dipercepat dengan:<br />

1. Agitasi atau sentrifugasi (mekanik); Sediaan disentrifugasi dengan kecepatan tinggi (sekitar<br />

30.000 RPM), Diamati apakah terjadi sineresis, pemisahan atau tidak. (Lacman, Theory &<br />

Practice of Industrial Pharmacy, hal 116)<br />

2. Manipulasi suhu sampel dioleskan pada kaca objek dan dipanaskan pada suhu 30, 40, 50, 60,<br />

70 o C.Amati dengan bantuan indikator (seperti sudah merah mulai suhu berapa terjadi<br />

pemisahan. Makin tinggi suhu maka makin stabil<br />

8. Uji pelepasan bahan aktif dari <strong>sediaan</strong> salep<br />

Pustaka: Tugas akhir Ivantina tentang pelepasan Diklofenak dari <strong>sediaan</strong> salep<br />

Prinsip: Mengukur kecepatan pelepasan bahan aktif dari <strong>sediaan</strong> salep dengan cara mengukur<br />

konsentrasi zat aktif dalam cairan penerima pada waktu – waktu tertentu.<br />

Prosedur:<br />

1. Sejumlah salep dioleskan pada cawan petri, dibuat permukaan serata mungkin.<br />

2. Cairan penerima disiapkan (dapar, larutan NaCl 0,9%, dll) dalam gelas kimia 600 mL dengan<br />

volume tertentu (250 mL). Kemudian gelas direndam dalam water bath bersuhu 37 o C.<br />

Pengaduk dipasang tepat ditengah – tengah antara permukaan cairan penerima dan salep<br />

dengan kecepatan 60 RPM.<br />

3. Cawan petri yang telah diolesi salep dimasukkan<br />

4. Cairan penerima dipipet pada waktu – waktu tertentu, misalnya pada menit 5, 10, 15, 20, 25,<br />

30, 60, 90, 120, 180, dan 240.<br />

Catatan: Pemipetan pada awal diusahakan range waktunya kecil dan semakin lama semakin<br />

besar.<br />

5. Cairan yang dipipet diganti dengan cairan penerima yang sama bersuhu 37 o C.<br />

6. Kadar zat aktif dalam sampel ditentukan dengan metode yang sesuai. Jika perlu dapat<br />

diencerkan.<br />

Catatan : apabila komponen salep mengandung bahan yang dapat bercampur dengan cairan<br />

penerima, maka pada permukaan salep harus dipasang membran selofan (diusahakan antara<br />

permukaan salep dengan membran tidak ada udara), sehingga salep tidak kontak langsung<br />

dengan cairan penerima.<br />

Penafsiran hasil:bahan aktif dinyatakan mudah terlepas dari <strong>sediaan</strong> apabila waktu tunggu (<br />

waktu pertama kali zat aktif ditemukan dalam cairan penerima) semakin kecil. Dan ini<br />

tergantung dari pembawa, penambahan komponen lain dan jenis cairan penerima.<br />

9. Uji difusi bahan aktif dari <strong>sediaan</strong> salep<br />

Pustaka: Tugas akhir Sriningsih, kecepatan difusi kloramfenikol dari <strong>sediaan</strong> salep<br />

Prinsip: Menguji difusi bahan aktif dari <strong>sediaan</strong> salep menggunakan suatu sel difusi dengan cara<br />

mengukur konsentrasi bahan aktif dalam cairan penerima pada selang waktu tertentu.<br />

Prosedur:<br />

1. Sejumlah salep dioleskan pada plat difusi sampai rata, ditutup dengan membran. Diusahakan<br />

tidak terjadi rongga udara antara permukaan salep dan membran<br />

2. Plat dipasang pada penyangga bawah dan ditutup dengan cincin kemudian dihubungkan<br />

dengan penyangga atas.<br />

3. Sel difusi dimasukkan ke dalam penangas air bersuhu 37 o C, dihubungkan dengan pompa<br />

peristaltik, wadah penerima dan tabung pencegah masuknya udara memakai selang.<br />

4. cairan penerima dipipet pada waktu – waktu tertentu dan diganti dengan cairan yang sama<br />

bersuhu 37 o C.<br />

5. Kadar zat aktif ditentukan dengan metoda yang sesuai.<br />

B. Evaluasi Kimia<br />

1. Penetapan Kadar zat Aktif (sesuai monografi)<br />

2. Identifikasi Zat Aktif (sesuai monografi)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!