17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

d. Pengatur pH<br />

Jika pH fase air dari salep mata di luar batas toleransi mata maka akan timbul iritasi.<br />

Contohnya : pH dari fase air pada Sulphacetamide Eye Ointment di BP 1988 diadjust dulu<br />

sebelum dicampurkan ke fase minyak, karena larutan pekat Na-sulfasetamid sangat basa.<br />

e. Penyiapan, klarifikasi dan sterilisasi basis salep<br />

Lanolin, parafin kuning, dan parafin cair dipanaskan bersama dan disaring selagi panas<br />

melalui kain batis ke dalam wadah yang tetap akan bisa mempertahankan proses sterilisasi<br />

kering. Wadah ditutup untuk menghilangkan mikroorganisme dan basis disterilkan dengan<br />

mempertahankan keseluruhan isi wadah selama kombinasi waktu dan suhu efektif untuk<br />

meyakinkan jaminan sterilitas.<br />

f. Pengemasan zat berkhasiat<br />

Tutup ulir harus ditutup dan dilapisi dengan segel tanpa dapat disobek, atau seluruh tube<br />

ditutup dengan kemasan bersegel sehingga tube tidak dapat digerakkan atau dipindahkan<br />

tanpa menyobek segel. Kemasan luar yang cocok termasuk karton dengan klep bersegel dan<br />

kantung tertas bersegel, plastik atau film selulosa.<br />

g. Menurut buku Codex Medicantorum Nederlandicum (CMN)<br />

• Jika obat merupakan garam alkaloida, jumlah diperlukan untuk 100 bagian salep<br />

dimasukkan dalam mortir steril dan dilarutkan dalam sejumlah kecil air kemudian sedikitsedikit<br />

dimasukkan lelehan dasar salep yang masih panas sehingga jumlah 100 bagian<br />

salep. Aduk/geruslah sampai dingin.<br />

• Jika obat bukan garam alkaloida melainkan alkaloida bebas, jumlah daripadanya<br />

dimasukkan dalam mortir steril digerus dengan sebagian kecil lelehan salep dan digerus<br />

hingga rata, kemudian ditambahkan sisa dasar salep dan digerus hingga dingin.<br />

• Presentase obat harus dituliskan kecuali oculenta di bawah ini tanpa ditulis prosentase harus<br />

menurut resep di bawah :<br />

a. Oculentum atropin : 0,25% atropin sulfas dan 1,0% air.<br />

b. Oculentum atropin et hydrargiri oxydum : 0,125% atropin sulfas; 1,0% aqua dan 1,0<br />

hydrargiri oxydum flavum.<br />

c. Oculentum cocaini : 0,25% cocaini HCl dan 1,0% air.<br />

d. Oculentum iodofarm : 4,0% iodofarm.<br />

e. Oculentum hydrargiri oxydum : 1,0% hydrargiri oxydum flavum.<br />

f. Oculntum physostigmini : 0,125% physostigmini sulfas dan 1,0% air.<br />

g. Oculentum scopolamini : 0,125% scopolamini HBr dan 1,0% air.<br />

• Oculentum harus disimpan dalam pot tertutup baik dan kecil, di luar pengaruh cahaya dan<br />

di tempat sejuk.<br />

• Hydrargiri oxydum subsum dalam salep mata, diusulkan diganti dengan yang kuning.<br />

• Adeps suilus benzoatus merangsang mata, diusulkan memakai dasar salep lainnya.<br />

• Dasar salep untuk salep mata tidak boleh hidrofil (o/w) karena dasar salep dapat diencerkan<br />

oleh air mata.<br />

• Teknik pembuatan :<br />

Sediaan salep mata harus steril sesuai dengan persyaratan yang tertera pada<br />

monografi oculenta. Salep mata dibuat dengan teknik aseptis.<br />

3.4 Formula Salep Mata yang Beredar di Pasaran<br />

3.4.1 Buku Ansel, Howard.C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, hal 516-518<br />

Preparat Produk komersial Persentase lazim zat aktif Keterangan<br />

Salep mata Atropine Sulfat Salep mata atropine sulfat<br />

(allergen)<br />

0,5 dan 1 % Parasimpatolitik dipakai<br />

untuk memperoleh<br />

midriasis untuk refraksi<br />

Salep mata Kloramfenikol Salep mata kloromisetin 1% Antibakteri<br />

(parke davis)<br />

Salep mata Klortetrasiklin Salep mata aureomisin 1% Antibakteri<br />

HCl<br />

(lederle)<br />

Salep mata Deksametason Salep mata dekadron 0,05% Antiinflamasi<br />

76

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!