17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SALEP MATA<br />

(Re-new by: Putri Y.S)<br />

I. DEFINISI<br />

Definisi salep mata menurut beberapa literatur :<br />

1. FI IV hal 12 salep mata adalah salep yang digunakan pada mata.<br />

2. BP 1993 hal 73 salep mata adalah <strong>sediaan</strong> semisolida steril yang mempunyai penampilan<br />

homogen dan ditujukan untuk pengobatan konjungtiva. Salep mata dapat mengandung satu<br />

atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi dalam basis yang sesuai. Basis yang umum<br />

digunakan adalah lanolin, vaselin, dan parafin liquidum serta dapat mengandung bahan<br />

pembantu yang cocok seperti anti oksidan, zat penstabil, dan pengawet.<br />

3. Aulton, Pharmaceutical Practice,hal 267, Salep mata digunakan untuk tujuan terapeutik<br />

dan diagnostik, dan mengandung obat seperti antimikroba (antibakteri dan antivirus),<br />

kortikosteroid, antiinflamasi nonsteroid (NSAID’S) dan midriatik. Basis salep mata seperti<br />

Simple Eye Ointmen BP1988 dapat digunakan untuk memberikan efek lubrikasi. Salep<br />

mata harus steril dan praktis bebas dari kontaminasi partikel dan harus diperhatikan untuk<br />

memelihara stabilitas <strong>sediaan</strong> selama waktu paruhnya dan sterilitas selama pemakaian.<br />

4. Lachman, The Theory of Industrial Pharmacy hal. 230, <strong>sediaan</strong> salep mata yang ideal<br />

adalah :<br />

• Sediaan yang sedemikian sehingga dapat diperoleh efek terapi yang diinginkan dan <strong>sediaan</strong><br />

ini dapat digunakan dengan nyaman oleh penderita.<br />

• Salep mata yang menggunakan semakin sedikit bahan dalam pembuatannya akan<br />

memberikan keuntungan karena akan menurunkan kemungkinan interferensi dengan<br />

metode analitik dan menurunkan bahaya reaksi alergi pada pasien yang sensitif.<br />

II. TEORI<br />

2.1. Keuntungan Sediaan Salep Mata<br />

Sediaan mata umumnya dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripada <strong>sediaan</strong><br />

larutan dalam air yang ekuivalen. Hal ini disebabkan karena waktu kontak yang lebih lama sehingga<br />

jumlah obat yang diabsorbsi lebih tinggi. Salep mata dapat mengganggu penglihatan, kecuali jika<br />

digunakan saat akan tidur (Remington Pharmaceutical Science, hal.1585).<br />

.<br />

2. 2. Penyiapan Salep Mata<br />

Meskipun salep mata dapat disterilkan dengan radiasi ionisasi, tetapi biasanya dibuat<br />

dengan menggunakan teknik aseptik, dengan mencampurkan zat-zat berkhasiat yang telah<br />

dihaluskan atau larutan pekat steril dari zat berkhasiat ke dalam basis. Alat yang digunakan dalam<br />

pembuatan harus dibersihkan dan disterilkan .<br />

Salep mata disiapkan dengan 2 metode :<br />

a. Zat aktif yang larut dalam air dan membentuk larutan yang stabil, maka zat aktif dilarutkan<br />

dengan air untuk injeksi dalam jumlah minimum. Larutan tersebut diinkorporasikan pada<br />

basis cair dan campuran diaduk hingga dingin.<br />

b. Zat aktif tidak larut dalam air, maka zat aktif dihaluskan bersama dengan sejumlah<br />

basis. Campuran ini diencerkan dengan basis yang tersisa.<br />

2.3 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata<br />

(Farmakope Indonesia IV hal. 12)<br />

Perhatian khusus untuk setiap salep mata adalah:<br />

1. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta<br />

memenuhi syarat uji sterilitas <br />

2. Bila bahan tertentu yang digunakan dalam formulasi tidak dapat disterilkan dengan cara<br />

biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan<br />

secara aseptik. Salep mata harus memenuhi persyaratan uji sterilitas. Sterilitas akhir salep<br />

73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!