17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(Buku penuntun praktikum teknologi farmasi <strong>sediaan</strong> steril, benny logawa):<br />

Sterilisasi wadah<br />

Tube<br />

Tube dan tutupnya (jika terbuat dari logam) dicuci dengan air suling yang dilewatkan saringan G3<br />

(0,22 μm), kemudian diletakkan terbaring dalam kaleng bersih bermulut lebar dan tidak tertutup<br />

rapat, disterilkan dalam oven suhu 170 o C selama 2 jam (untuk apoteker). Tutup tube dari bahan<br />

plastik, disterilkan dengan cara merendamnya dalam alkohol 70% selama 2 jam (untuk apoteker),<br />

kemudian dikeringkan dalam oven (hati-hati jangan sampai meleleh)<br />

Teknik pengisian <strong>sediaan</strong> ke dalam wadahnya.<br />

Pasangkan tutup tube dengan baik. Masa krim ditimbang di atas kertas perkamen persegi panjang,<br />

kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam tube dengan bantuan dua pinset steril (untuk<br />

praktikum) atau dihaluskan lebih dahulu dalam three roller mill, kemudian dipindahkan kedalam<br />

zalf filler steril sebelum diisikan ke dalam tube (untuk apoteker). Dasar tube ditekuk dengan alat<br />

penekuk tube.<br />

Pembuatan <strong>sediaan</strong> krim steril dilakukan secara aseptik dalam ruangan bersih lengkap dengan<br />

laminar air flow (LAF)<br />

Sterilisasi <strong>sediaan</strong><br />

zat aktif yang tahan suhu sterilisasi, disterilkan terlebih dahulu, sedangkan basis krim yang terdiri dari<br />

fase air dan fase minyak ditimbang 10% berlebih. Untuk zat hidrofob, disarankan menggunakan<br />

surfaktan.<br />

UJI MUTU SEDIAAN AKHIR KRIM STERIL<br />

Evaluasi Fisik<br />

1. Penampilan (GA, Tek. Far. Likuida & Semisolid, hal.127)<br />

2. Homogenitas (GA, Tek. Far. Likuida & Semisolida, hal.127)<br />

3. Viskositas dan rheologi (Penuntun Praktikum Farfis. Hal.14)<br />

4. Distribusi ukuran partikel (Lachman, Teori dan Praktek Far. Industri, hal.1086/ Theory &<br />

Practice of Industrial Pharmacy, 3th ed., page 531; Prosedur BP’93 mengacu pada evaluasi<br />

untuk salep mata, hal.738)<br />

5. Stabilitas krim (Petunjuk praktikum <strong>sediaan</strong> likuida dan semisolida, hal.38)<br />

6. Dilakukan uji percepatan dengan menggunakan agitasi atau sentrifugasi ( Lachman, Teori dan<br />

Praktek Farmasi Industri, hal.1081)<br />

7. Isi minimum (FI IV, hal.997)<br />

8. Penentuan tipe emulsi (Martin, Far. Fisika, hal.1144-1145)<br />

9. Penetapan pH (PI IV, hal.1039-1040)<br />

10. Uji pelepasan bahan aktif dari <strong>sediaan</strong>(Petunjuk praktikum <strong>sediaan</strong> likuida dan semisolida, hal.38)<br />

11. Uji kebocoran tube (FI IV,hal. 1086)<br />

Evaluasi Kimia<br />

1. Identifikasi (tergantung monografi)<br />

2. Uji penetapan kadar (tergantung monografi)<br />

Keterangan: semua uji-uji tersebut sama dengan pada pengujian krim tidak steril, jadi mengacu<br />

pada keterangan krim sebelumnya.<br />

Evaluasi Biologi<br />

1. Uji efektivitas pengawet antimikroba (khusus untuk formula yang menggunakan pengawet) (FI<br />

IV , hal 854-855)<br />

Tujuan: Menunjukkan efektifitas pengawet antimikroba yang ditambahkan pada <strong>sediaan</strong> dosis<br />

ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair seperti produk parenteral yang<br />

dicantumkan pada<br />

Prinsip: Pengurangan jumlah mikroba yang dimasukkan ke dalam <strong>sediaan</strong> yang mengandung<br />

pengawet dalam selang waktu tertentu dapat digunakan sebagai parameter efektifitas pengawet

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!