17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

STERIL<br />

Sedangkan pada “The Art of Compound, hal. 257” disebutkan bahwa pH optimum larutan air<br />

untuk pengobatan telinga adalah 5-7,8. Umumnya tidak dikehendaki dalam suasana basa<br />

karena tak fisiologis dan malah memberikan medium optimum untuk pertumbuhan<br />

bakteri/terjadi infeksi.<br />

g. Tonisitas & Sterilisasi<br />

Tidak mutlak diperlukan, sebaiknya steril.<br />

III. METODE DAN PROSEDUR PEMBUATAN<br />

Disesuaikan dengan jenis <strong>sediaan</strong>nya (larutan, suspensi, atau emulsi).<br />

Prosedur pembuatan tetes telinga<br />

1. Semua zat ditimbang pada kaca arloji sesuai dengan formula dan segera dilarutkan dengan aqua<br />

bidestilata (hati-hati bila pembawa OTT yang akan digunakan bukan aquabidest, mungkin<br />

tampak lebih cocok bila dilarutkan dalam pembawa) secukupnya. Jika terdapat beberapa zat,<br />

maka segera dilarutkan sebelum menimbang zat berikutnya. (Sangat tidak memungkinkan pada<br />

ujian praktek coz ruang timbang ada di luar ruangan steril, so tampak harus timbang semua zat<br />

dulu, baru dicampur-campur di ruang steril disesuaikan dengan metide sterilisasi yang akan<br />

digunakan)<br />

2. Semua bahan dimasukkan ke dalam gelas piala yang dilengkapi dengan batang pengaduk, dan<br />

dilarutkan dalam aqua bidestilata. Kaca arloji dibilas dengan aqua bidestilata minimal sebanyak<br />

dua kali.<br />

3. Setelah zat larut, larutan tersebut dituang ke dalam gelas ukur hingga volume tertentu di bawah<br />

volume yang seharusnya dibuat (contoh : jika dibuat 100 mL larutan, larutan dalam gelas ukur<br />

diatur tepat hingga 75 mL _ ini maksudnya + 25mL digunakan untuk membilas-bilas wadah<br />

yang digunakan, sehingga bisa meminimalkan kehilangan zat aktif, misal melekat pada wadah;<br />

selengkapnya bisa dilihat di Buku Petunjuk Praktikum Steril hlm 25)<br />

Suspensi tetes telinga secara aseptis, diisikan langsung dari gelas ukur ke dalam botol steril yang<br />

telah dikalibrasi. Tutup dengan pipet tetesnya kemudian dipasang. (mengacu pada pembuatan<br />

suspensi tetes mata di Petunjuk Praktikum Steril hlm 36). Petunjuk Praktikum Likuida &<br />

Semisolida, hal 34 ; Pembuatan <strong>sediaan</strong> suspensi steril dilakukan secara aseptik, di mana semua<br />

bahan yang akan dibuat <strong>sediaan</strong> disterilisasi dulu dengan cara yang sesuai, kemudian dicampur di<br />

bawah Laminar Air Flow.<br />

Penandaan pada etiket harus juga tertera ’Tidak boleh digunakan lebih dari 1 bulan setelah<br />

tutup dibuka’<br />

IV. EVALUASI DAN PENYIMPANAN<br />

Evaluasi untuk <strong>sediaan</strong> obat tetes telinga disesuaikan dengan bentuk <strong>sediaan</strong>nya, apakah<br />

larutan,suspensi, atau emulsi. Untuk itu dapat dilihat pada evaluasi <strong>sediaan</strong> larutan, suspensi, atau<br />

emulsi. Jika dipersyaratkan steril,maka dilakukan juga uji sterilitas (FI IV hal. 855). Lihat evaluasi<br />

OTM!<br />

WADAH/PENGEMASAN<br />

Preparat telinga biasanya dikemas dalam wadah gelas atau plastik berukuran kecil (5-15mL)<br />

dengan memakai alat penetes. (Ansel, 569)<br />

104

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!