17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

STERIL<br />

OBAT TETES TELINGA<br />

(Re-New by: Sari)<br />

I. PENDAHULUAN<br />

A. DEFINISI<br />

• (FI III , 10)<br />

Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke<br />

dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan<br />

air.<br />

• (FI IV, 15)<br />

Larutan otik (tetes telinga) adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain<br />

dan bahan pendispersi, untuk penggunaan telinga luar.<br />

Suspensi tetes telinga adalah <strong>sediaan</strong> cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan<br />

untuk diteteskan pada telinga bagian luar. (FI IV, hal 18)<br />

• The Pharmaceutical Codex, hal 158<br />

Tetes telinga adalah larutan, suspensi, atau emulsi dari satu atau lebih zat aktif dalam air,<br />

dilarutkan dalam etanol, gliserin, propilenglikol, atau pembawa lain yang cocok.<br />

• (BP 2008, 2342)<br />

Tetes telinga adalah larutan, emulsi, atau suspensi dari satu atau lebih bahan aktif dalam cairan<br />

pembawa yang sesuai untuk digunakan pada ‘auditory meatus’ tanpa menghasilkan tekanan<br />

yang berbahaya pada gendang telinga (seperti air, glikol, dan asam lemak).<br />

B. BENTUK SEDIAAN<br />

Bentuk <strong>sediaan</strong> tetes telinga bisa berupa larutan, suspensi, dan emulsi.<br />

Bentuk <strong>sediaan</strong> yang paling banyak digunakan adalah bentuk larutan, tetapi suspense dan salep<br />

masih didapati dalam penggunaannya (Ansel, 567).<br />

C. PENGGUNAAN (Repetitorium hal.45, Husa’s hal. 272-276, Ansel hal. 568-569)<br />

1. Melepaskan/melunakkan kotoran telinga<br />

Kotoran telinga merupakan campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari<br />

saluran telinga bagian luar. Pengeluaran kotoran ini kalau didiamkan akan menjadi kering,<br />

setengah padat yang lekat dan menahan sel-sel epitel, bulu yang terlepas serta debu atau<br />

benda-benda lain yang masuk telinga. Tumpukan kotoran ini bila berlebihan dapat<br />

menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran, dan merupakan penghalang<br />

pemeriksaan otologik.<br />

Bahan yang biasanya digunakan adalah minyak mineral encer, minyak nabati, H2O2,<br />

kondensat TEA polipeptida oleat dalam propilenglikol, dan karbamida peroksida serta<br />

natrium bikarbonat dalam gliserin anhidrat. (Petunjuk Praktikum Steril, 15; Ansel, 567-568)<br />

2. Anti infeksi ringan<br />

Antara lain kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat, dan nistatin (Ansel,<br />

hal 567). Umumnya diformulasikan dalam propilenglikol atau gliserin anhidrat dan<br />

dikombinasikan dengan bahan analgetik dan anestesi lokal. Untuk infeksi akut diobati<br />

dengan antibiotika sistemik (Repetitorium, hal 45).<br />

3. Antiseptik dan anestesi<br />

Antara lain fenol, AgNO3, lidokain HCl, dibukain, benzokain (Petunjuk Praktikum Steril,<br />

15; Ansel, 568)<br />

101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!