17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori <strong>sediaan</strong> apoteker ITB ~ oktober 2008/2009<br />

steril<br />

3. Masukkan semua bahan ke dalam gelas piala yang dilengkapi batang pengaduk, dan<br />

tambahkan aquabides hingga larut, bilas kaca arloji dengan aquabides minimal dua<br />

kali.<br />

4. Setelah semua bahan larut, tuang larutan tersebut ke dalam gelas ukur hingga volume<br />

tertentu di bawah volume akhir yang diinginkan (misal akan dibuat larutan 100 mL,<br />

maka larutan dalam gelas ukur diatur tepat 75 mL).<br />

5. Basahi terlebih dahulu kertas saring lipat rangkap 2 dengan menggunakan aquabides.<br />

Air pembasah ditempatkan dalam satu Erlenmeyer.<br />

6. Saring larutan dalam gelas ukur ke dalam Erlenmeyer bersih dan steril melalui<br />

corong dan kertas saring yang telah dibasahi.<br />

7. Bilas gelas piala dengan aquabides, tuang hasil bilasan ke dalam gelas ukur hingga<br />

tepat 25 mL (contoh) dan saring ke dalam Erlenmeyer yang berisi filtrat larutan<br />

sebelumnya.<br />

8. Saring kembali larutan yang telah tersaring melalui saringan G3 ke dalam kolom<br />

reservoir.<br />

9. Pengemasan dilakukan sesuai dengan proses sterilisasi <strong>sediaan</strong><br />

a. Sterilisasi akhir terhadap bahan yang tahan suhu sterilisasi :<br />

• Jika sterilisasi adalah sterilisasi akhir maka larutan hasil penyaringan dengan<br />

saringan G3 diisikan ke dalam botol/vial yang sesuai dengan volumenya.<br />

Botol/vial ditutup dengan tutup karet, diikat dengan simpul champagne<br />

kemudian disterilkan (autoklaf).<br />

• Setelah disterilkan, larutan dituang ke dalam buret steril dan diisikan ke<br />

dalam botol tetes steril yang telah dikalibrasi. Pengisian dilakukan secara<br />

aseptik.<br />

• Pasang tutup botol yang telah disiapkan.<br />

b. Sterilisasi dengan cara filtrasi<br />

• Jika sterilisasi dilakukan dengan cara filtrasi maka setelah ad volume, larutan<br />

langsung difiltrasi dengan penyaring bakteri.<br />

• Setelah filtrasi, larutan diisikan ke dalam botol tetes yang telah dikalibrasi<br />

secara aseptik.<br />

• Pasang tutup botol yang telah disiapkan.<br />

10. Kemas botol/vial dalam dos dan beri etiket luar.<br />

11. Lakukan evaluasi mutu terhadap <strong>sediaan</strong>.<br />

PROSEDUR PEMBUATAN OBAT TETES MATA (SUSPENSI)<br />

Suspensi dengan pembawa air<br />

1. Suspending agent dikembangkan dalam air panas lalu dicampur dengan wetting agent,<br />

bahan pengawet dan bahan pembantu lainnya. Sterilkan bersama dalam otoklaf.<br />

2. zat berkhasiat yang telah ditimbang digerus berturut-turut dalam mortar steril dan<br />

dicampur dengan pembawa yang telah disterilkan tadi (dalam keadaan dingin) sedikit<br />

demi sedikit sambil digerus.<br />

3. suspensi ini dituang ke dalam gelas ukur yang dilengkapi batang pengaduk dan volume<br />

akhir dicapai dengan menambahkan air steril.<br />

4. Sambil diaduk suspensi yang sudah homogen dituang ke dalam wadah tetes mata yang<br />

telah dikalibrasi.<br />

Catatan :<br />

Pembuatan suspensi obat mata (mikronisasi) : Suspensi obat mata dibuat secara aseptik,<br />

diisikan langsung dari gelas ukur ke dalam botol steril yang telah dikalibrasi. Tutup<br />

dengan pipet tetesnya kemudian dipasang.<br />

Penandaan pada etiket harus tertera “ Tidak boleh digunakan lebih dari 1 bulan setelah<br />

tutup dibuka”<br />

92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!