17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori <strong>sediaan</strong> apoteker ITB ~ oktober 2008/2009<br />

steril<br />

Cara-cara Sterilisasi (FI IV hal 1112)<br />

• Sterilisasi uap<br />

Proses sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu<br />

bejana yang disebut otoklaf. Suatu siklus otoklaf yang ditetapkan dalam farmakope, untuk<br />

media atau pereaksi adalah selama 15 menit, 121 o C, kecuali dinyatakan lain. Prinsip dasar<br />

kerja alat: udara di dalam bejana diganti dengan uap jenuh, dan hal ini dicapai dengan<br />

menggunakan alat pembuka atau penutup khusus. (FI IV hal 1112)<br />

• Sterilisasi panas kering<br />

Proses sterilisasi termal untuk bahan yang tertera di farmakope dengan menggunakan panas<br />

kering biasanya dilakukan dengan suatu proses bets dalam suatu oven yang didesain khusus<br />

untuk tujuan tersebut. Distribusi panas dapat berupa sirkulasi atau disalurkan langsung dari<br />

suatu nyala terbuka. Suatu proses berkesinambungan sering digunakan untuk sterilisasi dan<br />

depirogenisasi alat kaca sebagai bagian dari sistem pengisian dan penutupan kedap secara<br />

aseptik yang berkesinambungan dan terpadu. (FI IV hal 1112)<br />

• Sterilisasi gas<br />

Pilihan untuk menggunakan sterilisasi gas sebagai alternatif dari sterilisasi termal sering<br />

dilakukan jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses<br />

sterilisasi uap atau panas kering. Bahan aktif yang umumnya digunakan pada sterilisasi gas<br />

adalah etilen oksida. Keburukan dari bahan ini adalah sangat mudah terbakar (walaupun<br />

sudah dicampur dengan gas inert yang sesuai), bersifat mutagenik dan kemungkinan adanya<br />

residu toksik dalam bahan yang disterilkan terutama yang mengandung ion klorida. Proses<br />

sterilisasi umumnya berlangsung dalam bejana yang bertekanan yang didesain sama seperti<br />

pada otoklaf tetapi dengan tambahan bagian khusus yang hanya terdapat pada alat sterilisasi<br />

yang menggunakan gas. Keterbatasan utama dari proses sterilisasi etilen oksida adalah<br />

terbatasnya kemampuan gas tersebut untuk berdifusi sampai ke daerah yang paling dalam<br />

dari bahan yang disterilkan. (FI IV hlm 1112 - 1113)<br />

Gas yang lain yang dapat dipakai yaitu formaldehid (untuk lemari).<br />

• Sterilisasi dengan radiasi ion<br />

Keunggulan sterilisasi iradiasi meliputi reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapat<br />

diukur dan kenyataan yang membuktikan bahwa variabel yang dikendalikan lebih sedikit.<br />

Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi<br />

γ) dan radiasi berkas elektron.<br />

Iradiasi hanya menimbulkan sedikit kenaikan suhu tetapi dapat mempengaruhi kualitas dan<br />

jenis plastik/kaca tertentu. (FI IV hlm 1113)<br />

• Sterilisasi dengan penyaringan<br />

Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas sering dilakukan dengan penyaringan<br />

menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, sehingga mikroba yang<br />

dikandung dapat dipisahkan secara fisika. Perangkat penyaring umumnya terdiri<br />

dari suatu matriks berpori bertutup kedap atau dirangkaikan pada wadah yang tidak<br />

permeabel. Efektivitas suatu penyaring media atau penyaring substrat tergantung<br />

pada ukuran pori bahan dan dapat tergantung pada daya absorbsi bakteri pada atau<br />

dalam matriks penyaring atau bergantung pada mekanisme pengayakan.<br />

Penyaringan untuk tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan menggunakan rakitan<br />

yang memiliki membran dengan porositas nominal 0,2 μm atau kurang. ( FI IV hlm<br />

1114 - 1115).<br />

90

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!