17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB – OKTOBER 2008/2009<br />

LIKUIDA<br />

SUSPENSI<br />

(Re-New by: Anggit L)<br />

I. PENDAHULUAN<br />

A. Definisi<br />

• Farmakope Indonesia IV, 1995, hal 17<br />

Suspensi adalah <strong>sediaan</strong> cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase<br />

cair.<br />

• Farmakope Indonesia IV, 1995, hlm 18<br />

Suspensi Oral : sediaaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair<br />

dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral.<br />

• Fornas Edisi 2, 1978 hal 333<br />

Suspensi adalah <strong>sediaan</strong> cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan<br />

sempurna dalam cairan pembawa, atau <strong>sediaan</strong> padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus,<br />

dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang<br />

ditetapkan. Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk<br />

suspensi yang harus disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.<br />

B. Keuntungan dan Kekurangan Sediaan (RPS ed. 18, vol 3, 1538-1539)<br />

Keuntungan :<br />

1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet / kapsul, terutama anak-anak.<br />

2. Homogenitas tinggi tergantung jenis suspensinya<br />

3. Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan<br />

saluran cerna meningkat).<br />

4. Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit obat (dari larut / tidaknya)<br />

5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.<br />

Kekurangan :<br />

1. Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh, degradasi, dll)<br />

2. Jika membentuk “cacking” akan sulit terdispersi kembali sehingga homogenitasnya turun.<br />

3. Alirannya menyebabkan sukar dituang<br />

4. Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk <strong>sediaan</strong> larutan<br />

5. Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi (cacking, flokulasideflokulasi)<br />

terutama jika terjadi fluktuasi / perubahan temperatur.<br />

6. Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan.<br />

C. Macam-macam Suspensi<br />

1. Berdasarkan Penggunaan (FI IV, 1995, hal 18)<br />

a. Suspensi oral, <strong>sediaan</strong> cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair<br />

dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral.<br />

b. Suspensi topikal, <strong>sediaan</strong> cair mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam<br />

pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan kulit.<br />

c. Suspensi tetes telinga, <strong>sediaan</strong> cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk<br />

diteteskan pada telinga bagian luar.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!