17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2008/2009<br />

steril<br />

Laju pemberian infus intravena didasarkan pada luas area permukaan tubuh dan usia pasien serta<br />

komposisi cairan. Laju dan volume total pemberian seringkali dibatasi oleh kemampuan pasien<br />

untuk menerima cairan tersebut, misalnya pada kasus gagal ginjal dan hati.<br />

Laju pemberian normal/lazim untuk larutan isotonis dengan viskositas rendah (dextrosa 5%, NaCl<br />

fisiologis, ringer laktat) adalah 125 ml/jam = 1 liter tiap 8 jam atau 2 mL/menit. Larutan sangat<br />

hipertonik seperti larutan hiperalimentasi digunakan dengan kecepatan tidak lebih dari 1 L setiap 8<br />

jam atau 3 L setiap 24 jam. Kecuali pada kasus khusus (kehilangan darah, shock, tujuan anestesi)<br />

laju pemberian dapat 1 liter tiap 1,5 jam = 11 ml/menit.<br />

Laju pemberian infus intravena dapat dinyatakan dalam beberapa cara : 1000 ml tiap 8 jam, 1000<br />

ml pada 50 ml/jam, 30 tetes/menit.<br />

Metode yang paling sederhana adalah dengan bantuan gaya gravitasi, dimana agar cairan<br />

mengalir, wadah harus diletakkan di atas pasien, biasanya digantung ± 3 kaki di atas pasien.<br />

Cairan mulai mengalir apabila penjepit klem dibuka yang diikuti dengan masuknya udara ke<br />

dalam wadah (untuk wadah plastik, agar cairan mengalir, tidak dibutuhkan masuknya udara ke<br />

dalam wadah). Dalam hal ini laju dapat diatur dengan menghitung jumlah tetesan yang masuk ke<br />

dalam drip chamber.<br />

Untuk menentukan laju aliran yang diminta, harus diketahui jumlah tetesan/ml yang dihasilkan<br />

oleh infus administration set.<br />

Misal : diketahui set alat menghasilkan 10 tetes/ml, maka :<br />

• untuk cairan 1000 ml yang diberikan selama 480 menit<br />

Laju = 1000 ml = 2,08ml /mnt x 10 tetes/ml = 20,8 tetes/menit ≈ 21 tetes/mnt<br />

480 menit<br />

• untuk cairan R/ diberikan dengan laju 50 ml/jam<br />

Laju = 50 ml/60 mnt = 0,83 ml/menit x 10 tetes/ml = 8,3 tetes/menit ≈ 8 tetes/mnt<br />

II. FORMULASI<br />

A. FORMULA UMUM<br />

R/ Zat berkhasiat<br />

Zat tambahan (pengisotoni, adjust pH)<br />

Pembawa<br />

B. PREFORMULASI<br />

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan <strong>sediaan</strong> infus parenteral :<br />

(Diktat Kuliah Steril, hal 177-181)<br />

1. Parameter Fisiologi<br />

Beberapa komponen yang menunjang fisiologi tubuh dapat diberikan dalam bentuk <strong>sediaan</strong><br />

parenteral volume besar yaitu air, elektrolit, karbohidrat, asam amino, lipida, vitamin, dan mineral.<br />

Dgn cepatnya komponen penunjang fisiologi tubuh diganti maka kesehatan tubuh akan cepat<br />

tercapai. Berikut ini kebutuhan kation dan anion tubuh:<br />

Elektrolit Intravaskular<br />

(m eq / L)<br />

Interstitial<br />

(m eq / L)<br />

Intraseluler<br />

(m eq / L)<br />

Na + 142 145 10<br />

K + 4 4 160<br />

Ca +2 5 5 2<br />

Mg +2 2 2 26<br />

Cl - 102 115 2<br />

HCO3 - 27 30 8<br />

HPO4 -2 2 2 120<br />

SO4 -2 1 1 20<br />

56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!