17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

STERIL<br />

Klorobutanol<br />

Larutan baku internal Larutkan lebih kurang 140 mg benzaldehida P dalam 10 ml metanol P<br />

dalam labu tentukur 100-ml, goyang sampai larut, dan encerkan dengan air sampai tanda.<br />

Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 125 mg klorobutanol P, masukkan ke dalam<br />

labu tentukur 25-ml. Tambahkan 2 ml metanol P, goyang sampai larut. Encerkan dengan air<br />

sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ini dan 5,0 ml Larutan baku internal, masukkan ke dalam labu<br />

tentukur 25ml, campur hingga kadar klorobutanol lebih kurang 2,5 mg per ml.<br />

Larutan uji Ukur saksama sejumlah volume zat uji, jika perlu encerkan dengan metanol P<br />

hingga mengandung klorobutanol tidak lebih dari 5,0 mg per ml. Campur 3,0 ml larutan ini<br />

dengan 3,0 ml Larutan baku internal.<br />

Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada Kromatografi [Catatan Lihat<br />

Tabel Parameter Operasional Kromatografi Gas]. Pertahankan suhu injektor dan detektor<br />

masing-masing pada suhu 180 o dan 220 o. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku,<br />

rekam respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak<br />

benzaldehida dan klorobutanol tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada<br />

penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0 %.<br />

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 1 µl) Larutan<br />

baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Waktu retensi<br />

relatif benzaldehida dan klorobutanol masing-masing lebih kurang 0,8 dan 1,0. Hitung<br />

jumlah dalam mg C4H7Cl3O, per ml zat uji yang digunakan dengan rumus :<br />

C adalah kadar klorobutanol dihitung terhadap zat anhidrat dalam mg per ml Larutan baku ; L<br />

adalah jumlah klorobutanol yang tertera pada etiket dalam mg per ml zat uji; D adalah kadar<br />

klorobutanol dalam mg per ml Larutan uji dihitung terhadap volume zat uji yang telah<br />

diencerkan; Ru dan Rs berturut-turut adalah perbandingan puncak klorobutanol dan benzaldehida<br />

dalam Larutan uji dan Larutan baku.<br />

Fenol<br />

Larutan baku internal Pipet 1 ml benzil alkohol P, masukkan ke dalam labu tentukur 500-<br />

ml,tambahkan metanol P sampai tanda.<br />

Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 75 mg fenol P, larutkan dalam 7,5 ml metanol<br />

P dalam labu tentukur 100-ml. Tambahkan 20,0 ml Larutan baku internal dan tambahkan air<br />

sampai tanda.<br />

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 3 µl)<br />

Larutan baku dan Larutan uji gunakan parameter operasional kromatograf gas seperti<br />

yang tertera pada Tabel Operasional Kromatografi Gas (lihat FI IV hal 940). Ukur<br />

luas puncak fenol dan benzil alkohol dari Larutan baku, tandai masing-masing<br />

dengan P1 dan P2, dan puncak P1 dan P2 dari Larutan uji. Hitung jumlah dalam mg<br />

C6H6O, dalam per ml zat uji yang digunakan dengan rumus<br />

C adalah kadar fenol dalam mg per ml Larutan baku; V adalah volume zat uji dalam ml per 100<br />

ml Larutan uji.<br />

Metilparaben dan Propilparaben<br />

Larutan baku internal Timbang lebih kurang 200 mg benzofenon P, masukkan ke dalam labu<br />

48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!