17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

STERIL<br />

Pada emulsi untuk injeksi, zat aktif larut minyak dilarutkan dalam pembawa yang sesuai, kemudian<br />

diemulsikan. Namun, emulsi parenteral jarang dibuat karena keharusan dan kesulitan untuk<br />

mencapai droplet stabil dengan ukuran kurang dari 1 µm untuk mencegah emboli di pembuluh<br />

darah. [Lachman, Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, vol. 1, 1988, p. 221]<br />

Tujuan Penggunaan Sediaan Parenteral Emulsi<br />

1 Sediaan Emulsi air dalam minyak (A/M) untuk mencegah alergi ( Emulsion of allergenic<br />

extracts), diberikan secara sub kutan<br />

2 Sediaan emulsi lepas lambat minyak dalam air (M/A), diberikan secara intramuskular<br />

(Sustained release depot preparation)<br />

3 Sedian emulsi nutrisi minyak dalam air (M/A), diberikan secara intravena [Diktat Kuliah<br />

Teknologi Farmasi Sediaan Steril, 1994, p. 169]<br />

Keterbatasan pembuatan emulsi parenteral adalah:<br />

1 Pilihan stabilisator dan emulgator yang terbatas<br />

2 Kemungkinan terjadinya reaksi pirogen dan hemolisis lebih besar [Lachman, Pharmaceutical<br />

Dosage Forms: Disperse Systems, vol. 1, 1988, p. 221; Diktat Kuliah Teknologi Farmasi<br />

Sediaan Steril, 1994, p. 169]<br />

Emulsi parenteral dibatasi oleh dua hal penting, yaitu:<br />

1 Ukuran partikel<br />

Untuk intravena, ukuran partikel ≤5 µm, tanpa resiko emboli di kapiler. Ukuran partikel ratarata<br />

untuk emulsi lemak < 1 µm, diperoleh dengan homogenisasi pada temperatur dan tekanan<br />

tinggi.<br />

2 Sterilisasi Metode<br />

Sterilisasi yang digunakan adalah autoklaf pada 110°C selama 40 menit, perlakuan ini tidak<br />

memengaruhi stabilitas, melainkan memperkecil ukuran partikel. Metode sterilisasi alternatif<br />

adalah: filtrasi, selama ukuran partikel (droplet) cukup kecil untuk melewati filter sterilisasi<br />

awal, pembuatan aseptik<br />

Instabilitas emulsi lemak dapat disebabkan beberapa hal:<br />

1 Perubahan ukuran partikel droplet minyak, menyebabkan creaming dan koalesensi<br />

2 Perubahan pH Jika pH emulsi dijaga lebih alkali, stabilitas dapat terjaga dan produk dapat<br />

disimpan di bawah suhu 30°C.<br />

3 Hidrolisis emulgator<br />

4 Oksidasi minyak<br />

5 Penambahan zat aktif atau elektrolit, sehingga formula harus dibuat khusus<br />

Keuntungan emulsi lemak:<br />

a. Targeted Delivery System<br />

Emulsi lemak dapat digunakan sebagai pembawa obat karena kemiripannya dengan<br />

kilomikron<br />

b. Dapat diencerkan in vivo dalam darah atau saluran cerna tanpa menyebabkan presipitasi<br />

partikel obat. Lingkungan pembawa nonair dapat meningkatkan stabilitas [Lachman,<br />

Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, vol. 1, 1988, p. 246-247]<br />

FORMULASI<br />

Faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan formula <strong>sediaan</strong> emulsi steril:<br />

1 Ukuran globul yang terdispersi dengan rentang ukuran yang cukup kecil melalui proses<br />

destruksi yang spesifik pada saat pembuatan <strong>sediaan</strong> emulsi.<br />

2 Pembawa minyak yang dapat berasosiasi dengan cairan tubuh.<br />

3 Inkompatibilitas antar komponen dalam <strong>sediaan</strong> atau pada saat dicampurkan dengan <strong>sediaan</strong><br />

injeksi lainnya.<br />

4 Wadah primer sesuai dengan cara pemberian : disposable. [Modul Praktikum Teknologi<br />

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!