17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

STERIL<br />

dengan sterilisasi panas walaupun menggunakan protokol dgn waktu singkat & suhu tinggi.<br />

Minyak, cairan kental, pelarut organik dapat disterilisasi dgn cara ini. Tidak dpt membedakan<br />

mikroorganisme/partikel hidup&mati, & akan memisahkn semua tipe partikel dgn ukuran lbh<br />

besar dr ukuran pori membran (TPC, 552).<br />

Filter & perangkatnya harus kompatibel secara fisik&kimia dgn larutan & bisa tahan dgn suhu<br />

& tekanan selama proses. Berbagai pertimbangan pemilihan filter:<br />

a. Ukuran pori maksimum pori 0,22 µm, tetapi utk kepastiannya perlu ditentukan SAL<br />

(sterility assurance level). Batasan Normal SAL utk filter 0,22 µm yg dpt diterima 1:1000<br />

atau dgn kata lain tidak lebih dr 0,1% mikroorganisme yg tertinggal.<br />

b. Kompatibilitas Hati-hati:Pelarut terutama alkohol, glikol, dimetilformamid dpt<br />

menyebabkan polimer mengembang & larut.<br />

c. Volume cairan Utk memperoleh kecepatan aliran yg sesuai perlu filter dgn luas area<br />

permukaan yg sesuai.<br />

d. Beban partikulat Saat sterilisasi dgn filtrasi, proses sterilisasi filtrasi tsb hrs<br />

komplete/sempurna tanpa mengganti filternya. Ketika partikulat dlm larutan tinggi maka<br />

diperlukan satu/lbh prefilter. Bila beban partikulat relatif rendah, bisa digunakan filter<br />

membran 5µm utk prefilternya. (PSPP)<br />

6. Pemanasan dengan bakterisida<br />

Sediaan dibuat dengan melarutkan atau mensuspensi bahan obat dalam larutan klorkresol P<br />

0,2% b/v dalam air untuk injeksi atau dalam larutan bakterisida yang cocok dalam air untuk<br />

injeksi. Isikan ke dalam wadah lalu ditutup kedap. Jika volume dalam tiap wadah tidak lebih<br />

dari 30 ml, panaskan pada suhu 98-100 o C selama 30 menit. Jika volume lebih dari 30 ml<br />

waktunya diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada suhu 98-100 o C selama 30<br />

menit. Jika dosis tunggal injeksi yang digunakan secara iv lebih dari 15 ml, pembuatan tidak<br />

dilakukan dengan cara ini. Injeksi yang digunakan secara intrateka, intrasisternal, atau peridura<br />

tidak boleh dibuat dengan cara ini (FI III, 18).<br />

***Untuk sedíaan yg tidak dapat disterilkan dgn salah satu cara diatas, pembuatan dilakukan dgn<br />

cara teknik aseptik yg umumnya sbb:<br />

a. Masing-masing bahan dan wadah disterilkan menurut salah satu cara di atas.<br />

b. Pencampuran dilakukan sesempurna mungkin hingga memenuhi syarat Uji bebas jasad renik.<br />

(FI III, 19).<br />

***Dlm prakteknya untuk mengurangi bioburden semua alat dan bahan yang memungkinkan di<br />

sterilisasi terlebih dahulu dan proses aseptik tetap digunakan, baik utk metode pembuatan secara<br />

aseptik maupun sterilisasi akhir.<br />

Metode<br />

Sterilisasi basah<br />

(autoklaf)<br />

Sterilisasi panas<br />

kering (oven)<br />

METODE STERILISASI<br />

Karakteristik zat aktif, eksipien,<br />

wadah<br />

Tahan panas (121ºC selama 15<br />

menit) dan tahan lembab, cairan<br />

bercampur dengan air, wadah dapat<br />

ditembus oleh air<br />

Tahan panas (170 ºC selama 1 jam)<br />

tidak tahan lembab, cairan tidak<br />

bercampur dengan air<br />

Kerugian<br />

Tidak depirogenasi<br />

Tdk bs bhn sensitif panas atau panas lembab,<br />

keterbatasan panas lembab utk berpenetrasi<br />

melalui wadah, perlu penghilangan udara<br />

krn udara dpt menghalangi difusi uap air.<br />

(diktat steril,56)<br />

Dapat depirogenasi Kerugian: waktu&suhu<br />

lbh lama&lbh tinggi dibandingkan panas<br />

lembab, terbatas pd bhn tahan panas. (diktat<br />

steril, 56)<br />

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!