17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

STERIL<br />

Benzilalkohol a 13,1<br />

Polietilenglikol 400ª 12,5<br />

Minyak biji kapas a 3,0<br />

Benzen 2,3<br />

Dioxane 2,2<br />

a = larutan yang dipakai dalam <strong>sediaan</strong> injeksi<br />

b. Pelarut non air yang tidak dapat bercampur dengan air<br />

Penggunaan pelarut minyak bertujuan untuk meningkatkan kelarutan zat aktif dan untuk<br />

membuat <strong>sediaan</strong> lepas lambat. Injeksi pembawa minyak hanya dapat diberikan secara IM<br />

(Diktat Kuliah Teknologi Sediaan Steril,156). Jenis pembawa non air yang tidak dapat<br />

bercampur dengan air yang dapat digunakan sebagai pembawa <strong>sediaan</strong> injeksi adalah:<br />

a. Minyak lemak (Diktat Kuliah Teknologi Sediaan Steril, 156):<br />

• Campuran ester asam lemak tidak jenuh dan gliserol<br />

• Pada label <strong>sediaan</strong> harus dicantumkan jenis pembawa minyak yang digunakan karena pada<br />

beberapa orang dapat menimbulkan reaksi alergi.<br />

• Tidak boleh mengandung minyak mineral atau parafin cair (karena tidak dapat<br />

dimetabolisme dalam tubuh dan dapat menimbulkan reaksi terhadap jaringan atau tumor).<br />

• Minyak yang digunakan harus berbentuk cair pada suhu kamar dan tidak boleh menjadi<br />

tengik. Untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi maka dalam formula dapat<br />

ditambahkan antioksidan seperti BHA, BHT, tokoferol, propilgalat, dll.<br />

• Minyak wijen (sesame oil) lebih banyak digunakan untuk sebagian besar injeksi pembawa<br />

minyak, karena merupakan minyak yang paling stabil dibandingkan minyak tumbuhan lain<br />

(kecuali terhadap cahaya) dan didalamnya sudah mengandung antioksidan alami.<br />

(Lachman Parenteral Medication, vol. 1, 2 nd ed., 1992, 192)<br />

• Minyak tumbuhan sering menimbulkan rasa nyeri sehingga perlu penambahan benzil<br />

alkohol 0,5 % sebagai anastetik lokal (Rep. Tek Fa. Steril hal 5)<br />

• Minyak nabati yang banyak digunakan : Ol. Arachidis (minyak kacang), Ol. Gossypii, Ol.<br />

Sesami (Minyak Wijen), Ol. Terebinthinae, Ol. Maydis (minyak jagung), Ol. Olivarum<br />

Netral (Minyak Zaitun), Ol. Amigdalarum. (Rep. Tek Fa. Steril hal 5)<br />

[Minyak Lemak] Pembawa non air (FI IV Hal 10)<br />

Minyak lemak berasal dari tanaman, tidak berbau atau hampir tidak berbau, tidak tengik.<br />

Harus memenuhi persyaratan uji Parafin Padat seperti yang tertera pada Minyak Mineral,<br />

tangas pendingin, dipertahankan suhu 10°C, Bilangan Penyabunan antara 185-200, Bilangan<br />

Iodium 79-128 seperti tertera pada Lemak Dan Minyak Lemak dan memenuhi syarat<br />

sebagai berikut :<br />

a. Bahan tak tersabunkan : Memenuhi syarat Bahan Tak Tersabunkan seperti tertera pada<br />

Lemak Dan Minyak Lemak FI IV<br />

b. Asam Lemak Bebas : Tidak lebih dari 2,0 ml NaOH 0,002 N LV diperlukan untuk<br />

menetralkan asam lemak bebas dalam 10 g minyak lemak, seperti yang tertera pada<br />

FI IV<br />

c. Monogliserida dan gliserida sintetik dari asam lemak : Dapat digunakan jika berupa<br />

cairan dan tetap jernih kalau didinginkan pada suhu 10°C dan Bilangan Iodium tidak<br />

lebih dari 140, seperti FI IV<br />

• Isopropil miristat (Diktat Kuliah Teknologi Sediaan Steril, 157)<br />

- Ester asam lemak yang mempunyai viskositas rendah<br />

- Sebagai pembawa tunggal atau kombinasi dengan minyak lemak<br />

- Digunakan jenis yang bebas peroksida karena mencegah teroksidasinya bahan<br />

berkhasiat dan minyak yang digunakan.<br />

• Benzil benzoat (Diktat Kuliah Teknologi Sediaan Steril, 157)<br />

Merupakan cairan berminyak yang tidak berwarna dan bau yang khas. Biasanya digunakan<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!