17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

STERIL<br />

diaduk, kemudian saring panas-panas dengan kertas saring lapis ganda. Tidak boleh<br />

menggunakan Aqua DM karena ada zat-zat organik yang tidak bermuatan dapat lolos,<br />

ditanggulangi dengan filtrasi karbon adsorben dan filtrasi bakteri.<br />

b. Air Pro Injeksi Bebas CO 2<br />

CO 2 mampu menguraikan garam natrium dari senyawa organic seperti barbiturate dan<br />

sulfonamide kembali membentuk asam lemahnya yang mengendap. Cara pembuatan :<br />

Mendidihkan air p.i selama 20-30 menit lalu dialiri gas nitrogen sambil didinginkan. (Buku<br />

Penuntun Praktikum Tek. FA Sed. Steril Benny Logawa 1985, 3)<br />

c. Air Pro Injeksi bebas O2<br />

Dibuat dengan mendidihkan air p.i selama 30 menit dan pada saat pendinginannya dialiri gas<br />

nitrogen. Dipakai untuk melarutkan zat aktif yang mudah teroksidasi, seperti apomorfin,<br />

klorfeniramin, klorpromazin, ergometrin, ergotamine, metilergotamin, proklorperazin,<br />

promazin, promesatin HCl, sulfamidin, turbokurarin. (Buku Penuntun Praktikum Tek. FA Sed.<br />

Steril Benny Logawa 1985, 3)<br />

2. Pembawa Non Air<br />

Pembawa non air digunakan jika (Rep. Tek Fa. Steril hal 5):<br />

• Zat aktif tidak larut dalam air<br />

• Zat aktif terurai dalam air<br />

• Diinginkan kerja depo dalam <strong>sediaan</strong><br />

Syarat umum pembawa non air (Diktat Kuliah Teknologi Sediaan Steril Hal 153):<br />

• Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi<br />

• Dapat tersatukan dengan zat aktif<br />

• Inert secara farmakologi<br />

• Stabil dalam kondisi di mana <strong>sediaan</strong> tersebut biasa digunakan<br />

• Viskositasnya harus sedemikian rupa sehingga dapat disuntikan dengan mudah<br />

• Harus tetap cair pada rentang suhu yang cukup lebar<br />

• Mempunyai titik didih yang tinggi sehingga dapat dilakukan sterilisasi dengan panas<br />

• Dapat bercampur dengan air atau cairan tubuh<br />

a. Pelarut non air yang dapat bercampur dengan air<br />

Pelarut organik yang bercampur dengan air dapat dijadikan kosolven dalam <strong>sediaan</strong> injeksi,<br />

bertujuan untuk meningkatkan kelarutan suatu zat aktif yang kurang larut dalam air serta<br />

meningkatkan stabilitas zat tertentu yang mudah terhidrolisis. Pelarut yang dapat digunakan<br />

adalah : etanol, propilenglikol, polietilenglikol dan gliserin.<br />

Campuran pelarut dapat menyebabkan iritasi atau peningkatan toksisitas, terutama jika<br />

digunakan dalam konsentrasi tinggi. Larutan yang mengandung etanol dengan konsentrasi<br />

tinggi dapat menimbulkan rasa sakit ketika disuntikkan. Yang harus diperhatikan juga,<br />

beberapa produk yang diberikan secara intravena dengan kecepatan injeksi yang terlalu cepat<br />

dapat menyebabkan pengendapan obat di dalam pembuluh darah. (Lachman hal 19)<br />

KONSTANTA DIELEKTRIK PELARUT PADA 25 o C (Lachman Parenteral Medication, vol. 1,<br />

2 nd ed., 1992, 178)<br />

Pelarut<br />

Konstanta dielektrik<br />

Air 78,5<br />

Gliserin a 40,1<br />

N,N-Dimetilasetamid a 37,8<br />

Propilenglikol a 32,01 (30º )<br />

Metanol 31,5<br />

Etanol a 24,3<br />

N-Propanol 20,1<br />

Aseton 19,1<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!