17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bahan terapeutik yang khas dan penggolongan bahan pewangi mempunyai nama khas<br />

dengan formulasi tertentu. Flavour orange mint secara khusus berpengaruh dalam<br />

menutupi rasa difenhidramin pada formulasi ekspektoran. Penggunaan spice vanila<br />

flavour untuk <strong>sediaan</strong>fenilefrin dan klorfeniramin maleat (CTM) telah diajukan<br />

sebagai pertimbangan. Rasa strawberry sangat sesuai untuk formulasi transquilizer.<br />

Kombinasi rasa apel dengan butterscotch sangat sesuai untuk mengurangi rasa<br />

adsorben dari kaolin dan pektin, juga dianjurkan untuk aminofilin dan teofilin.<br />

E. Pengawet<br />

Pertumbuhan jamur/cendawan dan fermentasinya dalam eliksir dapat dihambat jika<br />

pembawa mengandung lebih dari 20% alkohol, gliserol dan propilen glikol. Jumlah<br />

sirup yang besar menyebabkan tekanan yang tinggi sehingga menghambat<br />

mikroorganisme (Coopers & Gunn’s hlm 76). Sirup yang mengandung kurang lebih<br />

dari 85% gula dapat menahan pertumbuhan mikroba oleh pengaruh tekanan osmotik<br />

terhadap pertumbuhan mikroba. Sirup dengan kadar kurang dari 85% dengan<br />

penambahan poliol (seperti sorbitol, gliserin, propilen glikol atau PEG) juga memiliki efek<br />

yang sama. Tekanan uap fenol lebih besar dari tekanan uap normal cairan dan daerah<br />

penutup area (cap area) permukaan sehingga dapat mengurangi potensial pertumbuhan<br />

mikroba sebagai hasil pengenceran permukaan. (The Theory and Practice of Industrial<br />

Pharmacy, hal.467-468)<br />

Konsentrasi pengawet untuk <strong>sediaan</strong> oral (Handbook of Exipient,hal 50, 390, 521, 526, 588)<br />

:<br />

- Metil paraben 0,015-0,2%<br />

- Propil paraben 0,01-0,02%<br />

- Asam benzoat 0,01-0,10% untuk oral solution, dan 0,15% untuk oral sirup.<br />

- Asam dan garam sorbat 0,05-0,2%<br />

Konsentrasi pengawet yang dapat digunakan (RPS 2005 hal 748) :<br />

- Alcohol > 15 %<br />

- Propilenglikol 15-30%<br />

- Metil paraben 0,1-0,25%<br />

- Propil paraben 0,1-0,25%<br />

- Asam benzoate 0,1-0,5%<br />

Kriteria pengawet yang ideal (Lachman, Teori dan praktek industri hal 962 atau The Theory<br />

and Practice of Industrial Pharmacy, hal.467) :<br />

- Efektif terhadap mikroba dan berspektrum luas<br />

- Stabil secara fisik, kimia dan mikrobiologi terhadap life time produk.<br />

- Tidak toksik, tidak peka, cukup melarut, tersatukan dengan komponen formula<br />

lainnya, rasa dan bau dapat diterima pada konsentrasi yang digunakan.<br />

Sebagai pengawet dapat digunakan turunan hidroksi-benzoat, misalnya metil p-<br />

hidroksibenzoat dan propil p-hidroksibenzoat. Pemakaian pengawet ini didasarkan atas<br />

rentang kerja pengawet tersebut pada pH 4-8. Kombinasi keduanya sering digunakan,<br />

karena dapat memperluas spektrum kerja menjadi anti jamur dan anti bakteri.<br />

Konsentrasi kombinasi :<br />

- Metil paraben 0,18% (fungistatik)<br />

- Propil paraben 0,02% (bakteriostatik)<br />

Propil paraben kurang larut air, sehingga dilarutkan dahulu dalam etanol.<br />

(Sumber : Handbook of Exipient ed.4 hal 390,391,527)<br />

F. Anti-Caplocking Agent<br />

Biasanya digunakan gliserin dan sorbitol yang berfungsi juga sebagai pemanis, karena<br />

sirupus simpleks yang digunakan hanya sekitar 20-35%.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!