17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jelene, paraffin putih, lemak, likuid paraffin, white beeswax, Hidrokuinon, askorbil palmitat,<br />

setil alkohol, kalamin, Zinc Oksida dan etil aminobenzoat.<br />

Basitrasin perlahan diinaktivasi pada salep dengan basis Carbowax (Carbowax 4000 dengan<br />

Propilene Glikol), Na‐Lauril Sulfat, beberapa Span, Kolesterol, Stearil Alkohol, dan beberapa<br />

Tween, dan diinaktivasi dengan cepat pada salep yang mengandung air, Macrogol 400,<br />

Ichtannol, Gliserol, asam tanat, fenol dan propylene glikol.<br />

Dithranol Salep (TPC, p.843‐845)<br />

Salep yang mengandung dithranol dengan konsentrasi 0.05%, 0.1%, atau 0.2% dengan asam<br />

salisilat 0.5% dan salep emulsi hingga 100% diketahui tidak stabil secara relatif jika<br />

dibandingkan terhadap salep yang mengandung dithranol 0.5‐1% pada pengamatan selama<br />

112 hari.<br />

Eritromisin salep (TPC, h.855‐860)<br />

Formula yang disarankan berdasarkan studi tentang stabilitas salep eritromisin dalam<br />

berbagai basis yaitu menggunakan basis oleaginous (95% soft paraffin dan 5% hard paraffin)<br />

dengan penambahan span 5%. Dalam basis ini dan penyimpanan pada suhu 20‐25 Ο C zat aktif<br />

akan stabil selama 15 bulan. Basis emulsi dapat menurunkan stabillitas zat aktif.<br />

Penambahan surfaktan pada basis akan meningkatkan pemisahan zat aktif dari basis.<br />

Penambahan gliserol atau etanol ke dalam basis oleaginous dapat meningkatkan pemisahan<br />

zat aktif dar basis ini. Kolesterol, etanol, gliserol, air, bees wax (malam lebah) dapat<br />

menurunkan stabilitas zat aktif pada basis oleaginous dan basis larut air.<br />

2. Beberapa senyawa pembawa tertentu<br />

Vaselin putih adalah bentuk yang dimurnikan/dipucatkan warnanya. Dalam pemucatan<br />

digunakan asam sulfat, maka vaselin putih ini tidak dapat digunakan untuk mata.<br />

Vaseline hanya dapat menyerap air sebanyak 5 %. Dengan penambahan surfaktan seperti<br />

Natrium Lauryl Sulfat, tween, maka akan mampu menyerap air lebih banyak, juga<br />

penambahan kolesterol span kemampuan mendukung air dapat dinaikkan. (Ilmu Meracik<br />

Obat, p.54)<br />

VI. EVALUASI SEDIAAN<br />

(Diktat Teknologi Likuida dan Semisolida: Goeswin Agus dan sasanti Tarini Darijanto, 127)<br />

Evaluasi umum <strong>sediaan</strong> salep:<br />

A. Evaluasi Fisik<br />

1. Homogenitas (FII, hal 33)<br />

Jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok harus menunjukkan<br />

susunan yang homogen.<br />

2. Konsistensi, dengan penetrometer<br />

Tujuan: mudah dikeluarkan dari tube dan mudah dioleskan. Konsistensi/rheologi dipengaruhi<br />

suhu. Sediaan non Newtonian dipengaruhi oleh waktu istirahat, oleh karena itu harus<br />

dilakukan pada keadaan identik.<br />

3. Bau dan warna: untuk melihat terjadinya perubahan fasa.<br />

4. pH: berhubungan dengan stabilitas zat aktif, efektifitas pengawet, keadaan kulit. (Diktat<br />

kuliah likuida dan semisolida, Goeswin A. dan Sasanti T.D., h.127)<br />

5. Isi Minimum (FI IV, hal 997) <br />

Netto 10 <strong>sediaan</strong> lebih atau sama dengan 100% netto yang tertera pada etiket. Berkaitan<br />

tidak langsung dengan dosis atau jumlah zat aktif dalam basis.<br />

6. Pengujian difusi bahan aktif dari <strong>sediaan</strong> salep (Tugas Akhir Sriningsih, Kecepatan Difusi<br />

Kloramfenikol Dari Sediaan Salep)<br />

(Jika dipersyaratkan dalam monografi/pustaka <strong>sediaan</strong>)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!