17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ 2008/2009<br />

SEMISOLIDA<br />

cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi<br />

dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misal karbomer) atau<br />

dari gom alam (misal tragakan). Molekul organik larut dalam fasa kontinu.<br />

• Gel sistem dua fasa, terbentuk jika masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah.<br />

Dalam sistem ini, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar, masa gel kadangkadang<br />

dinyatakan sebagai magma. Partikel anorganik tidak larut, hampir secara keseluruhan<br />

terdispersi pada fasa kontinu.<br />

B. Kegunaan (Lachman, Dysperse System, Vol.II, p. 495 – 496)<br />

• Gel merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam bentuk <strong>sediaan</strong><br />

yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan untuk bentuk <strong>sediaan</strong> obat long<br />

– acting yang diinjeksikan secara intramuskular.<br />

• Gel biasa digunakan untuk orang yang memiliki kulit berminyak (pada <strong>sediaan</strong> topikal)<br />

• Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet, bahan pelindung<br />

koloid pada suspensi, bahan pengental pada <strong>sediaan</strong> cairan oral, dan basis suppositoria.<br />

• Untuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk pada<br />

shampo, parfum, pasta gigi, dan kulit – dan <strong>sediaan</strong> perawatan rambut.<br />

• Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non streril) atau dimasukkan ke<br />

dalam lubang tubuh atau mata (gel steril) (FI IV, hal 8)<br />

C. Keuntungan dan Kekurangan Sediaan Gel.<br />

Keuntungan <strong>sediaan</strong> gel :<br />

• Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan <strong>sediaan</strong> yang jernih dan<br />

elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya<br />

lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu; mudah dicuci<br />

dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan penyebarannya pada kulit baik.<br />

Kekurangan <strong>sediaan</strong> gel :<br />

• Untuk hidrogel : harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan<br />

penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan<br />

temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan<br />

surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.<br />

• Penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk mencapai kej<br />

ernihan yang tinggi.<br />

• Untuk hidroalkoholik : gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada<br />

wajah dan mata, penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari,<br />

alkohol akan menguap dengan cepat dan meninggalkan film yang berpori atau pecah-pecah<br />

sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan zat aktif.<br />

Alasan pemilihan <strong>sediaan</strong> gel:<br />

• Tujuan pengobatan: biasanya <strong>sediaan</strong> gel diberikan untuk <strong>sediaan</strong> dengan cara pemberian topikal<br />

D. Sifat / Karakteristik Gel (Diktat Kuliah; Lachman, Dysperse System, Vol.II, p.496 – 499)<br />

• Zat pembentuk gel yang ideal untuk <strong>sediaan</strong> farmasi dan kosmetik ialah inert, aman dan tidak<br />

bereaksi dengan komponen lain<br />

• Pemilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik selama<br />

penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika <strong>sediaan</strong> diberikan kekuatan atau daya yang<br />

disebabkan oleh pengocokan dalam botol, pemerasan tube, atau selama penggunaan topikal.<br />

• Karakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan <strong>sediaan</strong> yang diharapkan.<br />

• Penggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau BM besar dapat<br />

menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan).<br />

• Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga pembentukan gel terjadi<br />

satelah pemanasan hingga suhu tertentu. Contoh polimer seperti MC, HPMC dapat terlarut hanya<br />

pada air yang dingin yang akan membentuk larutan yang kental dan pada peningkatan suhu<br />

larutan tersebut akan membentuk gel.<br />

• Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh pemanasan disebut<br />

thermogelation<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!