17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

V. PERMASALAHAN DALAM SEDIAAN<br />

Permasalahan yang terjadi berupa kerusakan krim sebagai akibat dari ketidakstabilan emulsi. Berikut<br />

ini faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya <strong>sediaan</strong> krim: (Copper & Gun, Dispensing for<br />

Pharmaceutical Students ed 12, hal 122)<br />

− Cracking, yaitu koalesen dari globul yang terdispersi dan pemisahan fase terdispersi<br />

membentuk lapisan yang terpisah. Penyebab cracking adalah :<br />

• Penambahan emulgator dengan tipe berlawanan, Contoh :<br />

‣ Sabun-sabun dari logam monovalen (soaps of monovalen metals) yang menghasilkan<br />

emulsi M/A ditambahkan ke dalam soaps of divalenmetals yang menghasilkan emulsi<br />

A/M dan begitu pula sebaliknya.<br />

‣ Penggunaan emulgator anionik dan kationik yang tidak kompatibel<br />

• Dekomposisi atau pengendapan emulgator, Contoh :<br />

‣ Sabun alkali dapat terdekomposisi dengan adanya asam kemudian terjadi pembebasan<br />

asam lemak dan garam alkali, yang tidak mempunyai kekuatan sebagai emulgator<br />

sehingga akibat penambahan asam ini terjadi cracking<br />

‣ Terjadinya salting out dari natrium atau kalium soaps oleh adanya NaCl dan elektrolit<br />

tertentu lain sehingga emulgator mengendap<br />

‣ Emulgator anionik yang tidak kompatibel dengan bahan yang mempunyai konsentrasi<br />

kation tinggi, begitu pula sebaliknya, emulgator non ionik tidak kompatibel dengan<br />

fenol<br />

‣ Penambahan gum, protein gelatin, dan kasein yang tidak larut dalam alkohol apabila<br />

alkohol digunakan pada emulsi yang dibuat dengan emulgator maka emulgator akan<br />

mengendap.<br />

− Penambahan larutan dimana fase terdispersi dan pendispersinya dalam bentuk terlarut pada<br />

sistem satu fasa yang merusak emulsi. Contoh: penggunaan castor oil, soft soaps dan air yang<br />

larut atau bercampur alam alkohol sehingga penggunaan alkohol dalam emulsi ini<br />

menyebabkan larutan j jernih<br />

− Aksi mikroba (jamur dan bakteri) oleh karena itu emulsi sebaiknya menggunakan pengawet<br />

yang dapat merusak agen pngemulsi dan menyebabkan cracking<br />

− Inkorporasi dari fase terdispersi yang berlebihan<br />

Jika partikel dari fase terdispersi berbentuk sferis dan seragam maka volumen fase terdispersi<br />

tidak akn melebihi 74% dari volume total emulsi, tetapi kebanyakan bentuk partikel tidak sferis<br />

dan tidak seragam maka volume yang terjadi lebih dari 74% dari volume total sehingga terjadi<br />

cracking.<br />

(Cooper & Gun, Dispensing for Pharmaceutical Students, 12 nd ed p 122)<br />

−<br />

−<br />

Creaming, terjadi emulsi yang terkonsentrasi sehingga membentuk krim pada permukaan emulsi.<br />

Creaming merupakan pergerakan keatas droplet yang terdispersi dalam fase pendispersi. Sedangkan<br />

sedimentasi adalah pergerakan partikel-partikel ke bawah. Kedua hal ini masih dapat diterima<br />

asalkan dapat direkonstitusi saat dikocok. Creaming dapat diukur secara visual, mikroskopik,<br />

dielektrik, analitik, dan teknik radioisotop.( Lieberman, Herbert A, Martin M. Rieger , and Gilbert S.<br />

Banker, Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse Sistem vol 1, 1998, New York, Hlm 237)<br />

Creaming dapat diminimalkan dengan :<br />

• Mengurangi ukuran partikel terdispersi dan distribusi ukuran globul<br />

• Meningkatkan viskositas fase pendispersi untuk mempertahankan pergerakan globul<br />

• Disimpan ditempat sejuk<br />

(Cooper & Gun, Dispensing for Pharmaceutical Students, 12 nd ed, p. 123)<br />

Flokulasi ( agregasi)<br />

• Flokulasi terjadi sebelum, saat, atau setelah creaming. Flokulasi merupakan agregasi yang<br />

reversibel dari droplet fase dalam berbentuk cluster 3 dimensi.<br />

• Penyebab flokulasi : kurang emulgator<br />

• Flokulasi hanya dapat terjadi saat barier mekanik/elektrik tidak cukup mencegah terjadinya<br />

koalesen, droplet<br />

• Flokulasi : partikel-partikel membentuk suatu kumpulan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!