17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

−<br />

−<br />

Faktor pemilihan emulgator<br />

− Berdasarkan harga HLB butuh, umumnya kombinasi<br />

− Sifat ionik emulgator:<br />

• Emulgator kationik. Efektif pada pH 3-7 (Dispensing for Pharmaceutical Students,<br />

Cooper & Guns, hlm 128):, digunakan dalam emulsi yang mengandung bahan obat kationik,<br />

konsentrasi elektrolit yang tinggi, keasaman yang tinggi. pH kulit ±5,5 emulgator<br />

kationik cocok untuk tujuan topikal. Memiliki aktivitas antimikroba sehingga tidak perlu<br />

penambahan pengawet. Kompatibel dengan bahan obat katinik dan dengan ion kalsium dan<br />

magnesium, tetapi sensitif pada surfaktan anionik dalam konsentrasi kecil sekalipun <br />

efek pengawet berkurang dan pada surfaktan nonionik konsentrasi tinggi. Sifat-sifat<br />

emulgator kationik: daya pengemulsi lemah dan merupakan eksipien yang dapat<br />

mempertinggi konsistensi. Contohnya senyawa amonium kuarterner seperti cetrimide,<br />

benzalkonium klorida, dan domiphen bromida.<br />

• Emulgator anionik. Efektif pada pH 7-8 digunakan dalam emulsi yang mengandung bahan<br />

obat anionik. Contohnya TEA, Na lauril sulfat<br />

• Emulgator nonionik. Efektif pada pH 3-10, tidak dipengaruhi oleh elektrolit. Emulsi yang<br />

menggunakan emulgator ini biasanya memberikan efek iritasi yang lebih sedikit<br />

dibandingkan dengan emulsi yang menggunakan emulgator ionik. Salah satu kelemahan<br />

dari emulgator nonionik adalah kecenderungan untuk mengikat atau menginaktivasi<br />

pengawet golongan asam karboksilat dan fenolat. Contohnya: gliserin, monostearat,<br />

sorbitan monolaurat, sorbitan menooleat, sorbitan monopalmitat, polioksi 8 stearat, dlll.<br />

Tipe kimia emulgator. Perbedaan tingkat kejenuhan komponen lipofilik dari emulgator<br />

mempengaruhi stabilitas emulsi<br />

Tujuan pemakaian topikal<br />

Yang harus diperhatikan dari emulgator:<br />

Perbandingan gugus hidrofil dan lipofil. HLB adalah ukuran keseimbangan keadaan lipofil dan hidrofil<br />

yang merupakan karakteristik emulgator golongan surfaktan.<br />

a. Cara substitusi<br />

Contoh: polisorbat 80 (HLB= 15) dan sorbitan monooleat (HLB=4,3) digunakan sebagai emulgator<br />

dalam sistem M/A berikut:<br />

Parafin cair (HLB butuh =12) 30 g<br />

Wool fat (HLB butuh = 10) 5 g<br />

Emulgator<br />

5 g<br />

Air ad 100 g<br />

30 5<br />

1) HLB butuh pada fasa minyak = x 12 + x10<br />

= 11, 7<br />

35 35<br />

2) emulgator yang diperlukan, mis: polisorbat x%, sorbitan 100-x%<br />

x 100 − x<br />

11,7 = x15<br />

+ x4,3<br />

100 100<br />

x = 69,16%<br />

Polisorbat yang diperlukan = 69% x 5 g = 3,458g<br />

Sorbitan yang diperlukan = 5- 3,458 = 1,542 g<br />

b. Cara aligasi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!