17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

Magnesium aluminium silikat dapat berpindah ke daerah antarmuka, membentuk suatu lapisan tipis<br />

yang lebih kuat. Jenis emulsi sabun dapat menjadi tidak stabil dengan adanya zat-zat yang bereaksi<br />

asam. Pengemulsi kationik atau nonionik dipilih untuk obat-obat yang memerlukan pH asam.<br />

Senyawa amonium kuarterner setil trimetil amonium klorida dapat membantu menstabilkan emulsi<br />

ini bila dikombinasikan dengan alkohol berlemak seperti setil alkohol. Zat pengemulsi nonionik<br />

digunakan untuk emulsi M/A ataupun A/M, karena zat ini dapat bercampur dengan sebagian besar<br />

bahan-bahan obat. Pengemulsi nonionik dapat digunakan dengan garam-garam asam kuat atau<br />

dengan elektrolit kuat.<br />

Krim yang dibuat dari emulgator anionik seperti sabun dan emulsifying wax BP dapat mengalami<br />

pemisahan bila dicampur dengan krim yang menggunakan emulgator kationik seperti cetrimide<br />

emulsifying wah, penghambatan pelepasan bahan aktif kationik ke jaringan, dan penurunan aktivitas<br />

antimikroba dari pengawet yang bersifat kation Aulton, Pharmaceutical Practice,hlm. 42). Alkil<br />

sulfat dan fosfat seperti Na-lauril sulfat dan Na-setostearil sulfat bila digunakan sendiri<br />

menghasilkan tipe M/A dengan stabilitas yang rendah tetapi ketika dikombinasi dengan lemak<br />

alkohol maka memberikan stabilitas yang baik. (Aulton, Pharmaceutical Practice,hlm. 110).<br />

c. Emulgator<br />

Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan anion, kation atau<br />

nonionik. Jenis emulgator yang digunakan ada 3: surfaktan, emulgator alam dan serbuk padat<br />

terbagi halus. Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang<br />

dikehendaki. Untuk krim tipe M/A digunakan zat pengemulsi seperti trietanolaminil stearat<br />

(TEA-stearat) dan golongan sorbitan, polisorbat poliglikol, sabun. Untuk membuat krim tipe A/M<br />

digunakan zat pengemulsi seperti lemak bulu domba, setil, alkohol, stearil alkohol, setaseum dan<br />

emulgida.<br />

Emulgator yang ideal untuk farmaseutika (Pharmaceutical Codex, 12ed, hlm. 84):<br />

− Stabil.<br />

− Inert.<br />

− Bebas dari bahan yang toksik dan iritan.<br />

− Sebaiknya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.<br />

− Menghasilkan emulsi yang stabil pada tipe yang diinginkan.<br />

Emulgator mencegah terjadinya koalesen globul berdispersi dalam sistem emulsi dengan<br />

membentuk hambatan permukaan. Gunakan konsentrasi minimum, jika terlalu tinggi dapat<br />

menyebabkan pembentukan busa.<br />

Zat pengemulsi terdiri dari pengemulsi anionik (misalnya ion lauril sulfat, TEA stearat), kationik<br />

(garam amonium kuarterner) dan pengemulsi nonionik (polioksietilenlauril alkohol dsb).<br />

Campuran pengemulsi yang banyak digunakan, adalah :<br />

− Emulsifying wax BP surfaktan anionik (Aulton, Pharmaceutical Practise, Hal 110).<br />

Campuran dari Na-lauril sulfat 10% dengan Cetostearyl Alkohol 90%<br />

− Lannex wax<br />

Campuran etil dan stearil alkohol yang disulfonasi<br />

− Cetrimide emulsifying wax surfaktan kationik (Aulton, Pharmaceutical Practise, Hal 110).<br />

Campuran dari Cetrimide 10% dengan Cetostearyl alkohol 90%<br />

− Emulsifying wah non ionik (Aulton, Pharmaceutical Practise, Hal 110).<br />

80% setostearil alkohol dan 20% macrogol 1000<br />

− Cetomacrogol emulsifying wax.<br />

Sistem campuran pengemulsi ini selain sebagai pengemulsi juga berfungsi sebagai pengatur<br />

konsistensi. Golongan ampifil biasanya adalah lemak alkohol tinggi (C14-C18) dan asam lemak<br />

seperti palmitat dan stearat, dimana keduanya merupakan zat pengemulsi M/A degan lemak.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!