17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Practice of Industrial Pharmacy, hal.462-464)<br />

d. Kompleksasi<br />

Mekanisme meningkatkan kelarutan suatu zat berdasarkan adanya interaksi dari<br />

senyawa yang tidak larut dengan senyawa yang larut baik dapat membentuk kompleks<br />

intramolekuler yang larut. (The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, hal.464-466)<br />

E. Hal- hal yang dianggap perlu dalam pembuatan eliksir<br />

1. Pertumbuhan kristal yang disebabkan oleh perubahan suhu, keseragaman ukuran, dll<br />

2. Ketercampuran zat aktif dengan pelarut campur ataupun zat tambahan untuk<br />

menghindari terjadinya pengendapan. Dasar pemilihan pelarut campur: toksisitas,<br />

kelarutan, konstanta dielektrik pelarut, ketercampuran bahan.<br />

3. Untuk penambahan sirupus simpleks lebih dari 30% harus diperhatikan terjadinya cap<br />

locking pada tutup botol <strong>sediaan</strong>. Karena itu perlu diberikan anti cap locking. Gliserin<br />

sebagai anti cap locking, penambahan gliserin harus diperhatikan karena gliserin<br />

dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan diare.<br />

4. Peningkat rasa seperti pemanis perlu diberikan untuk meningkatkan penerimaan,<br />

ditambahkan juga rasa dan warna yang sesuai (antara warna dan essens yang<br />

ditambahkan harus ada kesesuaian).<br />

5. Untuk <strong>sediaan</strong> oral, pemilihan zat aktif perlu memperhatikan pemerian (rasa dan bau).<br />

6. Pemanis yang dapat digunakan : gula, sirupus simpleks, sorbitol, siklamat, aspartam.<br />

7. Karena ada komponen air dalam <strong>sediaan</strong> maka perlu ditambahkan pengawet, pengawet<br />

yang dapat digunakan:<br />

- Asam & garam benzoat 0,1-0,3% ( <strong>teori</strong> dan praktek industri Hal 963)<br />

- Kombinasi metil paraben 0,18% dan propil paraben 0,02%. (Excipients edisi 4 hal 390 )<br />

8. Sediaan eliksir yang baik harus mempunyai viskositas yang cukup untuk<br />

memudahkan penuangan. Pelarut campur yang digunakan: etanol, propilen glikol, gliserol,<br />

sorbitol.<br />

Pemilihan pelarut campur didasarkan:<br />

- kelarutan, misal: alkohol 10 %, propilen glikol x %, air 90-x %<br />

- Kd (jika diketahui Kd zat aktif)<br />

- Kd campuran = (%air x Kd air) + (% alk x Kd air) + (% prop Gli x Kd prop Gli)<br />

Misal:<br />

Untuk zat yang ke arah polar: Kd camp > Kd zat aktif<br />

Untuk zat yang ke arah non polar: Kd camp < Kd zat aktif

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!