17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan basis adalah:<br />

− kualitas dan kuantitas bahan<br />

− cara pencampuran, kecepatan dan tipe pencampurannya<br />

− suhu pembuatan<br />

− jenis emulgator<br />

− dengan konsentrasi yang kecil sudah dapat membentuk emulsi yang stabil dengan tipe emulsi<br />

yang dikehendaki (M/A atau M/A)<br />

Basis krim terdiri atas basis emulsi tipe A/M dan tipe M/A (RPS 18 th ed hal. 1603)<br />

1. Basis emulsi tipe A/M. Contoh: lanolin, cold cream<br />

Sifat : • emolien<br />

• oklusif<br />

• mengandung air<br />

• beberapa mengabsorpsi air yang ditambahkan<br />

• berminyak<br />

2. Basis emulsi tipe M/A. Contoh: hydrophilic ointment (c/ : Cetomacrogol 1000 + Cetostearyl alcohol)<br />

Sifat: • mudah dicuci dengan air<br />

• tidak berminyak<br />

• dapat diencerkan dengan air<br />

• tidak oklusif<br />

Formulasi yang lebih baik adalah krim yang dapat mendeposit lemak dan senyawa pelembab lain<br />

sehingga membantu hidrasi kulit.<br />

Basis emulsi terdiri dari 3 komponen, yaitu fasa minyak, pengemulsi dan fasa air. Fasa minyak biasanya<br />

terbentuk dari petrolatum atau liquid petrolatum dengan satu atau lebih alkohol berbobot molekul tinggi<br />

seperti setil atau stearil alkohol. Stearil alkohol dan petrolatum membentuk fasa minyak yang<br />

mempunyai kegunaan menghaluskan dan membuat nyaman kulit. Stearil alkohol juga berperan sebagai<br />

adjuvan pengemulsi. Fasa air mengandung pengawet, pengemulsi atau bagian dari pengemulsi dan<br />

humektan. Humektan biasanya berupa gliserin, propilen glikol atau polietilenglikol. Fasa air juga bisa<br />

mengandung komponen larut air dari sistem emulsi, bersama dengan zat tambahan lain seperti penstabil,<br />

antioksidan, dapar, dll.<br />

Setelah pemilihan komponen yang tepat, basis emulsi dibuat melalui proses pemanasan dan pengadukan.<br />

Fasa minyak dilelehkan dan dipanaskan dalam kontainer yang dilengkapi dengan agitator (pengaduk)<br />

dengan berbagai kecepatan pengadukan. Fasa air yang mengandung pengemulsi dimasukkan ke dalam<br />

kontainer kedua, kemudian dilarutkan dan dipanaskan sampai suhu 75°C. Fasa air kemudian<br />

ditambahkan perlahan-lahan sambil terus diaduk ke fasa minyak. Penambahan pertama harus dilakukan<br />

perlahan-lahan tapi terus-menerus dan diaduk dengan hatihati, artinya pengemulsi tidak boleh diaduk<br />

dengan laju pengadukan yang menyebabkan terlalu banyak gelembung udara yang terperangkap. Aduk<br />

terus perlahan-lahan selama penambahan fasa air dan sampai suhu mencapai 30°C. Zat aktif (yang tidak<br />

tahan panas) biasanva ditambahkan setelah emulsi terbentuk dan telah banyak fasa air yang<br />

ditambahkan. Senyawa obat ditambahkan secara berkala sebagai konsentrat terdispersi dalam air.<br />

Demikian juga pewarna dan dye. (RPS 18 th ed hal 1603-1605)<br />

Contoh basis krim:<br />

Formula standar untuk krim basis M/A (Van Duin hal.119)<br />

R/ Emulgid 15 %<br />

ol. Sesami 15%<br />

Aquades ad 100%<br />

R/ Emulgid 15%<br />

ol. Arach 15%<br />

Aquades ad 100%

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!