17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2009<br />

semisolida<br />

B. Keuntungan Sediaan Krim<br />

Keuntungan <strong>sediaan</strong> krim adalah :<br />

− Mudah dicuci dan dihilangkan dari kulit dan pakaian<br />

− Tidak lengket (emulsi m/a)<br />

Basis krim mengandung air dalam jumlah banyak sedangkan sel hidup biasanya lembab. Hal ini<br />

akan mempercepat pelepasan obat. Selain itu, tegangan permukaan kulit akan diturunkan oleh<br />

emulgator dan bahan pembantu lain yang terdapat dalam basis krim sehingga absorbsi lebih cepat<br />

(penetrating enhancer). Basis krim yang berair juga dapat memelihara kelembaban sel kulit yang<br />

rusak.<br />

Krim mudah dipakai, memberikan dispersi obat yang baik pada permukaan kulit dan mudah dicuci<br />

dengan air.<br />

Absorbsi obat yang optimal adalah pada obat yang larut air dan larut minyak, maka bentuk<br />

pembawa yang cocok untuk memperoleh absorbsi yang optimal adalah krim atau basis salep emulsi<br />

(RPS, Hal 413).<br />

C. Hal-hal Penting dalam Merancang Suatu Sediaan Krim<br />

Untuk membuat <strong>sediaan</strong> krim yang berkhasiat dan aman, diperlukan data-data sebagai berikut:<br />

− Monografi zat aktif untuk keperluan pemeriksaan bahan baku yang digunakan. Bahan baku<br />

harus memenuhi persyaratan farmakope agar dapat digunakan untuk <strong>sediaan</strong> farmasi.<br />

− Monografi <strong>sediaan</strong> krim zat X untuk mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi oleh <strong>sediaan</strong><br />

krim yang meliputi: Identifikasi dan penetapan kadar zat aktif dalam <strong>sediaan</strong> zat dan cara<br />

penetapannya.<br />

Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh <strong>sediaan</strong> krim zat X:<br />

− Data farmakologi untuk menentukan dosis zat aktif dalam <strong>sediaan</strong>, indikasi, kontra indikasi, efek<br />

samping, interaksi dan peringatan pasien.<br />

− Data preformulasi dan bahan baku pembantu untuk menyusun formula <strong>sediaan</strong> krim.<br />

− Undang-undang yang berhubungan, yaitu peraturan-peraturan mengenai penggolongan obat,<br />

penandaan, dan pengemasannya.<br />

Data monografi zat aktif, monografi <strong>sediaan</strong>, data farmakologi dan data preformulasi disesuaikan<br />

dengan zat aktif yang didapat dari soal.<br />

Pembuatan <strong>sediaan</strong> krim membutuhkan beberapa bahan pembantu. Pemilihan bahan pembantu<br />

didasarkan pada kesesuaian dan bentuk fisik jenis campuran serbuk yang dibutuhkan. Bahan<br />

pembantu yang digunakan sebaiknya seminimal mungkin. Semakin banyak bahan yang digunakan,<br />

semakin banyak pula masalah yang timbul, seperti masalah inkompatibilitas. Oleh karena itu,<br />

sedapat mungkin eksipien yang digunakan benar-benar dibutuhkan dalam formulasi. Akan lebih baik<br />

jika menggunakan eksipien yang dapat berfungsi lebih dari satu macam.<br />

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang <strong>sediaan</strong> krim adalah :<br />

1. Pemilihan zat aktif untuk <strong>sediaan</strong> krim harus dalam bentuk aktifnya.<br />

2. Pemilihan basis krim harus disesuaikan dengan sifat atau kestabilan zat aktif yang digunakan.<br />

Bila zat aktif larut lemak, maka sebaiknya tipe emulsi A/M dan demikian pula sebaiknya. Nilai<br />

pH stabilitas zat aktif harus diperhatikan.<br />

OTT zat aktif dengan bahan tambahan maupun basis dalam <strong>sediaan</strong> harus diperhatikan. Sifat<br />

termolabil zat aktif mempengaruhi proses pencampuran zat aktif ke dalam basis. Konsistensi<br />

<strong>sediaan</strong> krim yang diinginkan adalah konsistensi yang cukup kental, untuk menjamin stabilitas<br />

dispersi, tetapi cukup lunak sehingga mudah dioleskan.<br />

3. Pada pembuatan krim perlu ditambahkan pengawet, karena :<br />

- Krim mengandung fase air yang merupakan media yang baik untuk pertumbuhan<br />

mikroorganisme.<br />

- Kontaminasi mikroorganisme yang berasal dari bahan baku, alat maupun selama<br />

penggunaan <strong>sediaan</strong>. (TPC,151), tidak untuk <strong>sediaan</strong> krim steril.<br />

4. Krim mengandung minyak. Jika krim menggunakan minyak nabati, maka perlu ditambahkan<br />

antioksidan untuk mencegah terjadinya ketengikan, akibat terjadi reaksi oksidasi. (TPC,151)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!