17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

7. Penuangan dilakukan secara berlebih pada permukaan cetakan untuk menghindari terjadinya<br />

penurunan volume akibat pemadatan supositoria.<br />

8. Campuran dibiarkan memadat pada suhu kamar, kurang lebih 15 menit.<br />

9. Campuran dimasukkan ke dalam lemari pendingin (suhu 8-10 o C) selama 10 menit, kemudian<br />

dimasukkan ke dalam frezer selama 5 menit.<br />

10. Setelah memadat kelebihan massa dipotong, kemudian supositoria dikeluarkan dari cetakan.<br />

VI. PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN<br />

A. Pengemasan<br />

• Suppositoria gliserin dan gelatin umumnya dikemas dalam wadah gelas ditutup rapat supaya<br />

mencegah perubahan kelembapan suppositoria.<br />

• Suppo yang diolah dengan basis oleum cacao biasanya dibungkus terpisah-pisah atau<br />

dipisahkan satu sama lainnya pada ceah-celah dalam kotak untuk mencegah terjadinya kontak<br />

antar suppo tersebut dan mencegah perekatan.<br />

• Suppo dengan kandungan obat yang peka terhadap cahaya dibungkus satu persatu dalam<br />

bahan tidak tembus cahaya seperti lembaran logam (alufoil). Sebenarnya kebanyakan<br />

suppositoria yang terdapat di pasaran dibungkus dengan alufoil atau bahan plastik satu per<br />

satu. Beberapa di antaranya dikemas dalam strip kontinu berisi suppositoria yang dipisahkan<br />

dengan merobek lubang-lubang yang terdapat di antara suppositoria tersebut. Suppo ini biasa<br />

juga dikemas dalam kotak dorong (slide box) atau dalam kotak plastik. (Howard. C. Ansel,<br />

1990,hal. 385.)<br />

Suppo yang berbasis gliserin dan gelatin tergliserinasi sebaiknya dikemas dalam wadah botol<br />

bermulut lebar dan tertutup rapat. Suppo berbasis oleum cacao dan polimer PEG biasanya masingmasing<br />

suppo dikemas dalam kotak kardus yang dilapisi bahan kedap air. Suppo dapat dikemas<br />

rapat dengan kertas logam atau wadah berlapis kertas lilin. Suppo yang mengandung bahan mudah<br />

menguap seperti fenol dan mentol harus dikemas dalam wadah kaca yang tertutup rapat. (HUSA’S<br />

Pharmaceutical dispensing, ed. 5, hal. 126)<br />

Labelling<br />

Label <strong>sediaan</strong> harus mengandung:<br />

1. Nama dan jumlah senyawa aktif yang terkandung.<br />

2. Sediaan tidak boleh ditelan.<br />

3. Tanggal <strong>sediaan</strong> tidak boleh digunakan lagi.<br />

4. Kondisi penyimpanan <strong>sediaan</strong>.<br />

(BP 2002, hal.1895)<br />

Petunjuk penyimpanan dalam ruangan dingin disampaikan kepada pasien.<br />

(HUSA’S Pharmaceutical dispensing, ed. 5, hal. 126)<br />

B. Penyimpanan<br />

Karena suppo umumnya dipengaruhi panas, maka perlu menjaga dalam tempat dingin.<br />

• Suppo yang basisnya oleum cacao harus disimpan di bawah 30 0 F (-1,1°C) dan akan lebih baik<br />

apabila disimpan di dalam lemari es.<br />

• Suppo yang basisnya gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di bawah 35 0 F (1,6°C).<br />

• Suppo dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan pada suhu ruang biasa tanpa<br />

pendinginan.<br />

Suppo yang disimpan dalam lingkungan yang kelembapan nisbinya tinggi mungkin akan menarik<br />

uap air dan cenderung menjadi seperti spon, sebaliknya bila disimpan dalam tempat yang kering<br />

sekali mungkin akan kehilangan kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh. (Howard. C. Ansel,<br />

1990, hal. 385.)<br />

VII. EVALUASI SUPPOSITORIA<br />

1. Appearance

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!