17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

mendinginkan cetakan sebentar di freezer setelah suppositoria membeku pada suhu<br />

kamar. Kontraksi tambahan dapat melepaskan suppositoria lebih mudah dari permukaan<br />

logam.<br />

2. Pembuatan basis supo<br />

• Pemanasan berlebihan harus dihindari dan basis yang telah dilelehkan dituang ke dalam<br />

cetakan pada suhu sedikit di atas titik pembekuan untuk:<br />

1.mencegah kristalisasi basis yang dapat menyebabkan suppositoria retak.<br />

2.mencegah presipitasi obat yang tidak larut dalam basis ke ujung suppositoria dan<br />

mencegah patahnya suppositoria.<br />

• Suhu pelehan basis oleum cacao 34-35 o C, jika dipanaskan melebihi suhu ini menyebabkan<br />

pembentukan bentuk α (tidak stabil), jika dipanaskan kurang dari suhu ini menyebabkan<br />

ol.cacao sulit ditangani dan lengket di cetakan.<br />

• PEG merupakan basis yang sangat stabil pada suhu tinggi, pelelehan biasanya pada suhu<br />

60 o C.<br />

3. Penyiapan zat aktif<br />

• Zat aktif sebaiknya digerus menjadi ukuran yang homogen, halus, dan dapat menjamin<br />

distribusi yang merata dalam basis.<br />

• Maksimum zat aktif / zat tambahan lain yang boleh dimasukkan ke dalam basis adalah<br />

30%. Lebih dari 30% menyebabkan kerapuhan supo.<br />

4. pencampuran dan penuangan<br />

• Zat aktif dapat langsung dicampurkan ke dalam lelehan basis, atau dibasahkan dulu<br />

sebelum dimasukkan.<br />

• Waktu pencampuran harus diperhatikan sampai diperoleh distribusi zat aktif yang<br />

homogen. Pencampuran yang terlalu lama dapat menyebabkan penguraian zat aktif atau<br />

basis.<br />

• Campuran dalam lelehan kemudian dituang pada suhu kamar sampai cetakan terpenuhi<br />

sempurna agar tidak terjadi lapisan-lapisan dalam supo. Cetakan dingin tidak digunakan<br />

karena menyebabkan fraktur. Hindarkan gelembung udara terjerat dalam lelehan.<br />

5. pendinginan dan penyempurnaan<br />

• Lelehan dibiarkan dalam suhu kamar 15-30 menit diikuti dengan pendinginan tambahan di<br />

lemari es selama 30 menit.<br />

Pembuatan dan penuangan Suppositoria dengan cara leburan :<br />

1. Cetakan supositoria disiapkan, cetakan harus bersih dan kering.<br />

2. Lubrikan dioleskan ke dalam cetakan, kemudian cetakan ditelungkupkan agar tidak terjadi<br />

penumpukan lubrikan dalam cetakan.<br />

3. Lelehkan basis di dalam mangkok porselin berbibir di atas penangas air pada suhu yang sesuai<br />

(suhu serendah mungkin). Untuk basis oleum cacao , pelelehan dilakukan terhadap sebagian<br />

oleum cacao terlebih dahulu. Setelah oleum cacao sedikit melelh, sisa oleum cacao<br />

ditambahkan ke dalam mangkok porselen tersebut secara geometris dengan memperhatikan<br />

konsistensi lelehan.<br />

4. Tambahkan zat aktif secara geometris hingga homogen (untuk basis oleum cacao<br />

pencampuran basis dengan zat aktif sebaiknya dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi<br />

pendinginan selama proses pencampuran zat aktif dengan basis)<br />

5. Lelehan kemudian diisikan ke dalam cetakan (suhu cetakan sebaiknya sama dengan lelehan)<br />

dengan bantuan batang pengaduk.<br />

6. Penuangan dilakukan secara kontinu agar supositoria tidak pecah akibat terjadinya lapisanlapisan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!