17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

diutamakan < 1).<br />

c. Indeks hidroksil<br />

Bahan yang memiliki indeks hidroksil rendah juga memberikan stabilitas yang lebih baik<br />

dalam kasus dimana zat aktif sensitif terhadap adanya radikal hidroksil.<br />

Menurut Farmakope Indonesia IV, basis suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat,<br />

gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilenglikol (PEG) dengan<br />

berbagai bobot molekul dan ester asam lemak polietilen glikol. Basis suppositoria yang<br />

digunakan sangat berpengaruh pada pelepasan zat terapeutik (FI IV,hlm.16).<br />

Yang perlu diperhatikan untuk basis suppositoria adalah :<br />

a. Asal dan komposisi kimia<br />

b. Jarak lebur/leleh<br />

c. Solid-Fat Index (SFI)<br />

d. Bilangan hidroksil<br />

e. Titik pemadatan<br />

f. Bilangan penyabunan (saponifikasi)<br />

g. Bilangan iodida<br />

h. Bilangan air (jumlah air yang dapat diserap dalam 100 g lemak)<br />

i. Bilangan asam<br />

(Lachman, Teory and Practice of Industrial Pharmacy, 568-569)<br />

Syarat basis yang ideal antara lain :<br />

a. melebur pada temperatur rektal<br />

b. tidak toksik, tidak menimbulkan iritasi dan sensitisasi<br />

c. dapat bercampur (kompatibel) dengan berbagai obat<br />

d. tidak berbentuk metastabil<br />

e. mudah dilepas dari cetakan<br />

f. memiliki sifat pembasahan dan emulsifikasi<br />

g. bilangan airnya tinggi<br />

h. stabil secara fisika dan kimia selama penyimpanan<br />

i. dapat dibentuk dengan tangan, mesin, kompresi atau ekstrusi<br />

Jika basis adalah lemak, ada persyaratan tambahan sebagai berikut :<br />

Bilangan asam < 0,2<br />

Bilangan penyabunan 200 - 245<br />

Bilangan iodine < 7<br />

Interval antara titik lebur dan titik pemadatan kecil (kurva SFI tajam)<br />

(Lachman, teory and Practice of Industrial Pharmacy, 575)<br />

Tipe basis suppositoria berdasarkan karakteristik fisik yaitu (H. C. Ansel, 1990 hal 376) :<br />

a. Basis suppositoria yang meleleh (Basis berlemak)<br />

Basis berlemak merupakan basis yang paling banyak dipakai, terdiri dari oleum cacao, dan<br />

macam-macam asam lemak yang dihidrogenasi dari minyak nabati seperti minyak palem dan<br />

minyak biji kapas.<br />

Menurut USP, oleum cacao merupakan :<br />

• Lemak yang diperoleh dari biji Theobroma cacao yang dipanggang.<br />

• Secara kimia adalah trigliserida yang terdiri dari oleapalmitostearin dan oleo distearin<br />

• Pada suhu kamar, berwarna kekuning-kuningan sampai putih padat sedikit redup, beraroma<br />

coklat<br />

• Melebur pada 30-36 o C<br />

(H. C. Ansel, 1990 hal 376)<br />

• Titik leleh :31-34 o C<br />

• Kelarutan : mudah larut dalam kloroform, eter, petroleum spirit, larut dalam etanol panas,<br />

sedikit larut dalam etanol 95%<br />

• Stabilitas dan penyimpanan : pemanasan diatas 36 o C menyebabkan pembentukan kristal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!