17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

• Jika zat aktif larut lemak, gunakan basis larut air. Dapat ditambahkan surfaktan untuk<br />

mempertinggi kelarutannya.<br />

• Untuk meningkatkan homogenitas zat aktif dalam basis sebaiknya digunakan pelarut yang<br />

melarutkan zat aktif atau zat aktif dihaluskan sebelum dicampur dengan basis yang meleleh.<br />

• Zat aktif yang larut sedikit dalam air atau pelarut lain yang tercampur dalam basis, dilarutkan<br />

dulu sebelum dicampur dengan basis.<br />

• Zat aktif yang langsung dapat dicampur dengan basis, terlebih dahulu digerus halus sehingga<br />

100 % dapat melewati ayakan 100 mesh.<br />

2. Suppositoria untuk efek lokal<br />

• Untuk hemoroid, anestetika lokal dan antiseptik (tidak untuk diabsorbsi).<br />

• Basis tidak diabsorpsi, melebur dan melepaskan obat secara perlahan-lahan.<br />

• Basis harus dapat melepas sejumlah obat yang memadai dalam 1/2 jam, dan meleleh<br />

seluruhnya dengan melepas semua obat antara 4-6 jam agar terjadi efek lokal dalam kisaran<br />

waktu tersebut.<br />

• Pilih basis untuk efek lokal<br />

• Obat harus didistribusikan secara homogen dalam basis suppositoria.<br />

(Lachman, “Theory and Practice of Industrial Pharmacy” 3rd ed, 582-583)<br />

C. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM FORMULASI<br />

1. Pemilihan Obat / Zat Aktif<br />

Suatu zat aktif dapat dberikan dalam bentuk suppositoria jika:<br />

a. Dapat diabsorpsi dengan cukup melalui mukosa rektal untuk mencapai kadar terapeutik dalam<br />

darah (absorpsi dapat ditingkatkan dengan bahan pembantu).<br />

b. Absorpsi zat aktif melalui rute oral buruk atau menyebabkan iritasi mukosa saluran<br />

pencernaan, atau zat aktif berupa antibiotik yang dapat mengganggu keseimbangan flora<br />

normal usus.<br />

c. Zat aktif berupa polipeptida kecil yang dapat mengalami proses enzimatis pada saluran<br />

pencernaan bagian atas (sehingga tidak berguna jika diberikan melalui rute oral).<br />

d. Zat aktif tidak tahan terhadap pH saluran pencernaan bagian atas.<br />

e. Zat aktif digunakan untuk terapi lokal gangguan di rektum atau vagina.<br />

Sifat dari zat aktif yang mempengaruhi pengembangan produk suppositoria:<br />

a. Sifat fisik<br />

• Zat aktif dapat berupa cairan, pasta atau solida.<br />

• Penurunan ukuran partikel dapat meningkatkan bioavailabilitas obat (melalui peningkatan<br />

luas permukaan) dan meningkatkan kinetika disolusi pada ampula rektal.<br />

• Penurunan ukuran partikel dapat menyebabkan pengentalan campuran zat aktif/eksipien,<br />

yang menyebabkan aliran menjadi jelek saat pengisian suppositoria ke cetakan, dan juga<br />

memperlambat resorpsi zat aktif.<br />

• Adanya zat aktif berupa kristal kasar (baik karena kondisi zat aktif saat ditambahkan ke<br />

dalam basis atau karena pembentukan kristal) dapat menyebabkan iritasi permukaan<br />

mukosa rektal yang sensitif.<br />

b. Densitas bulk<br />

Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara densitas zat aktif dengan eksipien,diperlukan<br />

perlakuan khusus untuk mencapai homogenitas produk. Usaha yang dapat dilakukan untuk<br />

mengatasi hal ini yaitu dengan menurunkan ukuran partikel atau meningkatkan viskositas<br />

produk. Peningkatan viskositas produk dapat dicapai dengan penambahan bahan pengental,<br />

atau dengan menurunkan suhu campuran agar mendekati titik solidifikasi sehingga<br />

fluiditasnya turun.<br />

c. Kelarutan (solubilitas)<br />

• Peningkatan kelarutan zat aktif dalam basis meningkatkan homogenitas produk, tetapi<br />

menyulitkan/mengurangi pelepasan zat aktif jika terjadi kecenderungan yang besar dari<br />

zat aktif untuk tetap berada dalam basis.<br />

• Afinitas zat aktif terhadap basis/eksipien dapat diatur dengan derajat misibilitas dari kedua

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!