17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

asam dan basa lemah lebih cepat diabsorpsi daripada asam / basa kuat dan yang terionisasi<br />

kuat lainnya.<br />

(Lachman, Teory and Practice of Industrial Pharmacy, 565-568)<br />

III. FORMULASI SUPPOSITORIA<br />

A. METODE PEMBUATAN (Lachman, 580)<br />

Suppo dapat dibuat dengan beberapa metode yaitu pencetakan dengan tangan, pencetakan kompresi,<br />

dan pencetakan dengan penuangan.<br />

1. Pencetakan dengan tangan (manual)<br />

Pencetakan dengan tangan (manual) merupakan metode paling sederhana, praktis dan ekonomis<br />

untuk memproduksi sejumlah kecil suppositoria. Caranya dengan menggerus bahan pembawa /<br />

basis sedikit demi sedikit dengan zat aktif, di dalam mortir hingga homogen. Kemudian massa<br />

suppositoria yang mengandung zat aktif digulung menjadi bentuk silinder lalu dipotong-potong<br />

sesuai diameter dan panjangnya. Zat aktif dicampurkan dalam bentuk serbuk halus atau dilarutkan<br />

dalam air. Untuk mencegah melekatnya bahan pembawa pada tangan, dapat digunakan talk.<br />

2. Pencetakan dengan kompresi / cetak kempa / cold compression<br />

Pada pencetakan dengan kompresi, suppositoria dibuat dengan mencetak massa yang dingin ke<br />

dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan. Alat kompresi ini terdapat dalam berbagai<br />

kapasitas yaitu 1,2 dan 5 g. Dengan metode kompresi, dihasilkan suppositoria yang lebih baik<br />

dibandingkan cara pertama, karena metode ini dapat mencegah sedimentasi padatan yang larut<br />

dalam bahan pembawa suppositoria. Umumnya metode ini digunakan dalam skala besar produksi<br />

dan digunakan untuk membuat suppositoria dengan pembawa lemak coklat / oleum cacao.<br />

Beberapa basis yang dapat digunakan adalah campuran PEG 1450 – heksametriol-1,2,6 6% dan<br />

12% polietilen oksida 4000.<br />

3. Pencetakan dengan penuangan / cetak tuang / fusion<br />

Metode pencetakan dengan penuangan sering juga digunakan untuk pembuatan skala industri.<br />

Teknik ini juga sering disebut sebagai teknik pelelehan. Cara ini dapat dipakai untuk membuat<br />

suppositoria dengan hampir semua pembawa. Cetakannya dapat digunakan untuk membuat 6 -<br />

600 suppositoria. Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode ini ialah melelehkan bahan<br />

pembawa dalam penangas air hingga homogen, membasahi cetakan dengan lubrikan untuk<br />

mencegah melekatnya suppositoria pada dinding cetakan, menuang hasil leburan menjadi suppo,<br />

selanjutnya pendinginan bertahap (pada awalnya di suhu kamar, lalu pada lemari pendingin<br />

bersuhu 7-10 0 C, lalu melepaskan suppo dari cetakan. Cetakan yang umum digunakan sekarang<br />

terbuat dari baj a tahan karat, aluminium, tembaga atau plastik.<br />

Cetakan yang dipisah dalam sekat-sekat, umumnya dapat dibuka secara membujur. Pada waktu<br />

leburan dituangkan cetakan ditutup dan kemudian dibuka lagi saat akan mengeluarkan<br />

suppositoria yang sudah dingin. Tergantung pada formulasinya, cetakan suppo mungkin<br />

memerlukan lubrikan sebelum leburan dimasukkan ke dalamnya, supaya memudahkan terlepasnya<br />

suppo dari cetakan. Bahan-bahan yang mungkin menimbulkan iritasi terhadap membran mukosa<br />

seharusnya tidak digunakan sebagai lubrikan (Sylvia Nurendah, skripsi)<br />

Metode yang sering digunakan pada pembuatan suppositoria baik skala kecil maupun skala industri<br />

adalah pencetakan dengan penuangan (Ansel, 378)<br />

B. PENDEKATAN FORMULASI<br />

1. Apakah untuk tujuan sistemik atau lokal?<br />

2. Di mana lokasi pemberian suppositoria? Rektal, vaginal, atau uretral?<br />

3. Bagaimana efek yang diinginkan? Cepat atau lambat?<br />

1. Suppositoria untuk tujuan sistemik<br />

• Basis yang digunakan tersedia dan ekonomis.<br />

• Zat aktif harus terdispersi baik dalam basis dan dapat lepas dengan baik (pada kecepatan yang<br />

diinginkan) dalam cairan tubuh di sekitar suppositoria.<br />

• Jika zat aktif larut air, gunakan basis lemak dengan kadar air rendah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!