17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teori Sediaan APOTEKER ITB - Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

Anastetik lokal<br />

Adstringen<br />

Vasokonstriktor<br />

Analgesik<br />

Emollient<br />

Konstipasi<br />

Antibiotika untuk infeksi<br />

2. Efek Sistemik<br />

Meringankan penyakit asma<br />

Analgetik dan antiinflamasi<br />

Anti arthritis, radang persendian<br />

Hipnotik & sedatif<br />

Trankuilizer dan anti emetik<br />

Khemoterapetik<br />

(Lachman, Teory and Practice of Industrial Pharmacy, hal 565)<br />

B. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SUPPOSITORIA<br />

Kelebihan Suppositoria<br />

• Dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan melalui rute oral karena gangguan<br />

saluran cerna seperti mual, pasien dalam keadaan tidak sadar, atau pada saat pembedahan.<br />

• Dapat diberikan pada bayi, anak-anak, lansia yang susah menelan, dan pasien gangguan<br />

mental<br />

• Zat aktif tidak sesuai melalui rute oral, missal karena efek samping pada saluran cerna, atau<br />

mengalami First Pass Effect (FPE)<br />

Kekurangan Suppositoria<br />

• Daerah absorpsinya lebih kecil<br />

• Absorpsi hanya melalui difusi pasif<br />

• Pemakaian kurang praktis<br />

• Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang rusak oleh pH di<br />

rektum (materi kuliah)<br />

C. KARAKTERISASI DOSIS<br />

Umumnya dosis pada pemberian rektal besarnya 1 , 5-2 kali /lebih terhadap dosis oral, kecuali<br />

untuk obat-obat keras. Dosis tergantung pada kecepatan pelepasan obat dari suppo, yakni<br />

ditentukan oleh basis yang digunakan. Bobot suppo rektal untuk orang dewasa sekitar 2 gram<br />

sedangkan untuk anak-anak sekitar 1 gram.Sementara ovula memiliki berat 3-5 g.<br />

(Lachman, Teory and Practice of Industrial Pharmacy, 564).<br />

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI REKTAL<br />

PEMBERIAN PER REKTAL (Farmasetika 2 Biofarmasi)<br />

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINETIKA PRE DISPOSISI ZA<br />

• Penghancuran Sediaan<br />

− Suhu rektum kurang lebih 37 o C, suppo melebur 32,6-37,6 o C (36,5 o C).<br />

− Jarak lebur maksimal 10 menit.<br />

− Setelah peleburan, suppo akan menjadi massa kental yang melapisi permukaan mukosa, hal<br />

yang berpengaruh pada massa tsb antara lain : konsistensi (massa yg lebih lunak--<br />

pelepasan lebih cepat), kekentalan setelah peleburan (kekentalan meningkat--laju<br />

pelepasan ZA menurun), kemampuan pecah (zat pembawa kental--memperlambat<br />

pelepasan, untuk meningkatkan pelepasan suppo lemak dapat ditambah surfaktan HLB 4-9.<br />

• Transfer ZA dalam cairan rektum<br />

− Sifat ZA dalam suppo (ZA teremulsi tidak memberikan efek ke pelepasan karena ZA<br />

terlarut dalam air yg teremulsi dalam fase lemak, ZA yg lipofil menggunakan basis<br />

hidrofil)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!