17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Cairan oral dapat mengandung bahan-bahan pembantu termasuk pengawet<br />

antimikroba, antioksidan, bahan pendispersi, bahan pensuspensi, bahan pengemulsi,<br />

bahan penstabil, bahan peningkat viskositas, bahan peningkat kelarutan, buffer, bahan<br />

penambah rasa, bahan pewarna dan bahan pemanis. Pembawa untuk partikel cairan oral<br />

seharusnya dipilih yang baik untuk zat aktif atau bahan-bahan lain sehingga memiliki<br />

karakteristik organoleptik yang cocok untuk digunakan dalam <strong>sediaan</strong> sesuai dengan tujuan<br />

penggunaan.<br />

Cairan oral dapat diencerkan hanya jika pelarut direkomendasikan oleh produsen<br />

pembuatnya. Didalam kasus dimana cairan oral berbentuk granul atau serbuk, maka<br />

<strong>sediaan</strong> harus dilengkapi dengan <strong>sediaan</strong> lain sebagai pelarut. Cairan oral yang<br />

dicairkan digunakan antara dua minggu setelah disiapkan, dan periode waktu setelah itu<br />

tidak dimaksudkan untuk digunakan lagi. Seperti diterangkan dalam masing-masing<br />

monografi, pengenceran dalam cairan oral harus selalu disediakan segar, terlepas dari<br />

sifat pelarut yang digunakan. Jika tidak ada pernyataan lain dalam masing-masing<br />

monografi, pengenceran cairan oral harus disediakan segar, kecuali pelarut<br />

mengandung pengawet antimikroba yang cocok. Sediaan cairan oral yang dicairkan memiliki<br />

stabilita fisik dan kimia yang lebih kecil dari <strong>sediaan</strong> cairan oral yang sama yang tidak<br />

dicairkan.<br />

Larutan oral<br />

adalah cairan oral yang mengandung satu atau lebih zat terlarut dalam pembawa yang<br />

cocok.<br />

Definisi sirup:<br />

• FI Ed III, hal 31<br />

Sirup adalah <strong>sediaan</strong> cair berupa larutan yang mengandung sakarosa, kecuali dinyatakan<br />

lain, kadar sakarosa, C 12 H 22 O 11 , tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.<br />

Pembuatan Sirup<br />

Kecuali dikatakan lain, sirup dibuat sebagai berikut :<br />

Buat cairan untuk sirup, panaskan, tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut.<br />

Tambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki, buang<br />

busa yang terjadi, serkai.<br />

Pada pembuatan sirop dari simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan<br />

natrium karbonat sejumlah 10% dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain, pada<br />

pembuatan sirop simplisia untuk per<strong>sediaan</strong> ditambahkan metal paraben 0,25% b/v atau<br />

pengawet lain yang cocok.<br />

• FI Ed IV, hal 15<br />

Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan kadar<br />

tinggi. Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai Sirup atau Sirup Simpleks.<br />

• BP, 2002, hal 1881-1883<br />

Sirup tidak mengandung zat aktif, bukan merupakan suatu bentuk <strong>sediaan</strong>, tetapi<br />

merupakan campuran yang seringkali digunakan sebagai pelarut atau zat pembawa<br />

karena rasa dan sifat manisnya. Sebaiknya dibuat segar kecuali apabila ditambahkan<br />

zat pengawet. Dikarakterisasi dengan rasa manis dan memiliki konsistensi yang viscous,<br />

mengandung sukrosa paling tidak 45 % b/b.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!