17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teori Sediaan APOTEKER ITB – Oktober 2007/2008<br />

solida<br />

- ayak dan campur semua serbuk, basahkan dengan sejumlah alkohol-air (60:40) yang sudah<br />

ditambahkan PEG 4000, cetak tablet.<br />

2. Kodein Fosfat (30 mg) [1] (monografi: FI IV hlm 253 as codeini fosfas)<br />

Serbuk kodein fosfat<br />

30 mg<br />

Laktosa (bolted)<br />

17,5 mg<br />

Serbuk sukrosa<br />

1,5 mg<br />

Alkohol-air (60:40)<br />

q.s.<br />

- ayak dan campur semua serbuk, basahkan dengan sejumlah alkohol-air (60:40), cetak tablet.<br />

3. Skopolamin Hidrobromida (0,4 mg) [1] (monografi skopolamin hidrobromida tablet FI IV hlm 445)<br />

Skopolamin hidrobromida<br />

0,4 mg<br />

Laktosa (bolted)<br />

35 mg<br />

Sukrosa (sebagai sirup 85%)<br />

0,3 mg<br />

Alkohol-air (60:40)<br />

q.s.<br />

- ayak dan campur semua serbuk, basahkan dengan sejumlah alkohol-air (60:40) yang sudah<br />

ditambahkan sirup sukrosa, cetak tablet.<br />

# Tablet Kempa<br />

1. Tablet nitrogliserin 0,3 mg, kempa-langsung<br />

Nitrogliserin (10% dari mikrokristalin selulosa) 3 mg<br />

Manitol<br />

2 mg<br />

Mikrokristalin selulosa<br />

29 mg<br />

Perasa<br />

q.s.<br />

Pemanis<br />

q.s.<br />

Pewarna<br />

q.s.<br />

- ayak dan campur semua serbuk dan langsung kempa<br />

2. Tablet nitrogliserin 0,3 mg, granulasi<br />

Mikrokristalin selulosa<br />

21 mg<br />

Laktosa anhidrat<br />

5,25 mg<br />

Starch, USP<br />

3 mg<br />

Pewarna<br />

q.s.<br />

Povidon<br />

0,3 mg<br />

Nitrogliserin (sebagai ‘spirit’)<br />

0,3 mg<br />

Kalsium stearat<br />

0,15 mg<br />

- campur eksipien dan pewarna, granulasi menggunakan larutan etanol dari povidon dan<br />

nitrogliserin. Setelah granul dikeringkan dan diayak, dicampur dengan kalsium stearat kemudian<br />

di kempa<br />

Eksipien yang digunakan<br />

Biasanya sebagai pengisi digunakan bahan-bahan yang larut seperti laktosa, dekstrosa, sukrosa,<br />

manitol. [1]<br />

Laktosa yang tersedia di pasaran adalah bentuk atau monohidrat, merupakan eksipien yang paling umum<br />

digunakan. β-laktosa adalah bentuk anhidrat yang dihasilkan dari kristalisasi dengan suhu diatas 93,5 °C,<br />

yang juga digunakan sebagai eksipien yang lebih larut daripada α-laktosa. [1]<br />

Metode yang Digunakan<br />

Metode yang digunakan untuk tablet sublingual terdiri dari dua cara yaitu membuat tablet cetak atau<br />

tablet kempa.<br />

1. Tablet cetak<br />

Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang<br />

cetakan (FI IV, 4) . Pencampuran serbuk harus hati-hati untuk memastikan terbentuk campuran yang<br />

homogen. Tablet cetak dapat dibuat dengan dua cara yaitu :<br />

- Pada skala yang sangat kecil, pencampuran biasanya dilakukan di mortar. Campuran pelarut (airalkohol)<br />

yang ditambahkan ditujukan untuk membuat massa yang bersatu namun tidak terlalu<br />

membasahi serbuk. Cetakan tablet diletakkan diatas alas yang mulus atau di atas kaca, kemudian<br />

massa cetak ditekan ke dalam cetakan dengan tekanan secukupnya, dan berikan secara seragam untuk<br />

memastikan semua tablet memiliki bobot yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan<br />

spatula. Cetakan dapat terdiri dari 50 hingga ratusan lubang cetak yang terbuat dari logam, karet<br />

keras, atau plastik. Kemudian tablet dikeluarkan dari cetakan dengan menggunakan pasak.<br />

64

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!