17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB – Oktober 2008/2009<br />

TABLET KUNYAH<br />

8. Kompleks inklusi<br />

Pembentukan kompleks inklusi yaitu molekul zat aktif masuk ke dalam rongga-rongga<br />

molekul zat pengompleks membentuk kompleks stabil. Kompleks ini mampu menutup<br />

rasa pahit zat aktif dengan menurunkan jumlah partikel zat aktif yang terpapar sensor<br />

rasa dan/atau mengurangi kelarutan zat aktif pada waktu dikunyah.<br />

Gaya yang terlibat dalam kompleks inklusi adalah gaya Van der Waals dan β-<br />

siklodekstrin (digunakan sebagai zat pengompleks inklusi) merupakan molekul<br />

oligosakarida siklik dari amilum, rasanya manis, dan tidak toksik.<br />

Ada 3 metode utama dalam pembuatan kompleks inklusi dengan siklodekstrin, dua<br />

diantaranya adalah skala laboratorium sedangkan yang lainnya adalah skala industri.<br />

Untuk skala laboratorium adalah sebagai berikut :<br />

a. Siklodekstrin dalam air panas atau dingin dicampurkan dengan senyawa yang larut<br />

air dengan jumlah 10 kali lebih banyak dibandingkan siklodekstrin atau jumlah<br />

equimolar. Setelah pendinginan perlahan dan pengupan, akan terbentuk Kristal<br />

senyawa inklusi.<br />

b. Zat aktif tidak larut air dilarutkan dalam pelarut organik yang tidak bercampur<br />

dengan air, dikocok dengan siklodekstrin dalam air yang pekat, akan terbentuk kristal<br />

senyawa iklusi pada antar muka kedua lapisan atau endapan, kristal dicuci dengan<br />

pelarut untuk menghilangkan zat aktif yang tidak membentuk kompleks, lalu<br />

dikeringkan untuk menghilangkan sisa pelarut.<br />

9. Kompleks molekular<br />

Pembentukan kompleks molekular melibatkan zat aktif dan molekul organik<br />

pengompleks, dan kompleks ini dapat menutup rasa yang pahit atau bau yang tidak<br />

diinginkan. Metode ini menurunkan kelarutan zat aktif dalam air dan jumlah obat yang<br />

terpapar dengan sensor rasa.<br />

10. Semprot beku (Spray congealing) dan semprot salut (spray coating)<br />

Proses dari spray congealing meliputi pendinginan (atau pembekuan) substansi yang<br />

dilelehkan dalam bentuk partikel selama perjalanan dari spray nozzle sampai sekitar<br />

tempat penyemprotan pada temperatur di bawah titik lelehnya. Bobot zat aktif sekitar<br />

satu per tiga dari bahan penyalut.<br />

Contoh vitamin yang disalut dengan metode spray congealing:<br />

• vitamin B1, B2, B6 dengan larutan penyalut mono dan digliserida dari asam lemak<br />

• Niacinamide dengan larutan penyalut asam stearat<br />

Proses dari spray coating meliputi penyemprotan suspense partikel obat ke dalam larutan<br />

penyalut melalui penyemprot otomatis dalam kondisi aliran udara hangat berkecepatan<br />

tinggi. Tetesan-tetesan kasar yang disemprotkan oleh penyemprot otomatis mengandung<br />

partikel zat aktif yang kemudian disalut oleh larutan penyalut. Kemudian pelarut<br />

menguap sehingga bahan penyalut akan mengenkapsulasi partikel zat aktif.<br />

Contoh vitamin yang disalut dengan metode spray coating:<br />

• Antibiotik Na-dikloxacillin dan beberapa teterasiklin dengan larutan penyalut<br />

campuran dari etil selulosa dan spermaceti wax yang dilarutkan dalam metilen<br />

klorida (metilen klorida tidak boleh melebihi 1%)<br />

4. EKSIPIEN<br />

Proses granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung pada tablet konvensional dapat<br />

juga diterapkan pada tablet kunyah. Dalam hal ini, perlu diperhatikan kadar lembab,<br />

kompatibilitas, aliran, kompresibilitas, distribusi ukuran partikel. Selain itu, hal yang perlu<br />

diperhatikan adalah tingkat kemanisan, kemampuan untuk dikunyah, rasa di mulut, dan rasa.<br />

Banyak eksipien yang umum digunakan dalam tablet konvensional dapat juga digunakan<br />

6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!