17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

. Asam anhidrat<br />

Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisis yang membebaskan<br />

bentuk asamnya dan dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Tidak bisa digunakan<br />

air karena asam anhidrat dapat bereaksi sebelum digunakan. Contohnya adalah suksinat<br />

anhidrat (Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal.<br />

288) dan asam sitrat anhidrat (Dr. Heni Rachmawati, Bahan Kuliah Tablet, 2007).<br />

c. Garam Asam<br />

Merupakan senyawa pereduksi kuat; tidak kompatibel dengan senyawa pengoksidasi.<br />

Contohnya:<br />

• Natrium dihidrogen fosfat (Monosodium fosfat)<br />

Tersedia dalam bentuk granular dan serbuk anhidrat; mudah larut dalam air;<br />

menghasilkan larutan asam dengan pH sekitar 4,5; mudah bereaksi dengan karbonat<br />

atau bikarbonat.<br />

• Dinatrium dihidrogen pirofosfat<br />

Mudah diperoleh dan larut dalam air<br />

• Garam asam sitrat (natrium dihidrogen sitrat dan dinatrium hidrogen sitrat)<br />

• Natrium asam sulfit (Sodium bisulfit) yang sering digunakan untuk effervescent<br />

pembersih toilet<br />

(Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 288-289)<br />

Sumber Karbondioksida<br />

Sumber basa yang biasa digunakan sebagai basis effervescent adalah natrium bikarbonat,<br />

natrium karbonat. Natrium bikarbonat lebih dipilih untuk digunakan dalam formula karena<br />

lebih stabil daripada natrium karbonat.<br />

a. Natrium bikarbonat: BM = 84,01<br />

Natrium bikarbonat adalah sumber CO 2 utama dalam sistem effervescent. Tidak bersifat<br />

higroskopis, larut dalam air, harganya murah, mempunyai pH 8,3 dalam larutan 0,85%,<br />

berbentuk serbuk hablur putih yang stabil di udara kering tetapi di udara lembab secara<br />

perlahan-lahan terurai. Natrium bikarbonat bisa menghasilkan kira-kira 52% CO 2 .<br />

Penggunaan secara luas untuk membuat antasid, baik sebagai komponen tunggal atau<br />

sebagai bagian dari komposisi antasid (FI IV, 1995, hal. 601; Lieberman,<br />

Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 289).<br />

b. Natrium karbonat: BM = 286,1 (Na 2 CO 3 .10H 2 O)<br />

Memiliki pH 11,5 dalam larutan air konsentrasi 1%. Natrium karbonat mempunyai efek<br />

stabilisasi karena kemampuannya untuk mengabsorbsi lembab, mencegah reaksi awal.<br />

Untuk alasan ini lebih dipilih natrium karbonat bentuk anhidrat (Lieberman,<br />

Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 289). Bentuk anhidrat<br />

lebih disukai karena dapat mengabsorpsi lembab dan kurang higroskopis sehingga<br />

mencegah inisiasi reaksi effervescent (Dr. Heni Rachmawati, Bahan Kuliah Tablet,<br />

2007).<br />

c. Kalium bikarbonat atau kalium karbonat<br />

Digunakan terutama apabila ion natrium tidak diinginkan atau perlu untuk dibatasi,<br />

contoh produk antasid dimana dosisnya bergantung pada jumlah natrium yang<br />

disarankan untuk pencernaan. Lebih larut dan lebih mahal daripada bentuk natriumnya<br />

(Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 289).<br />

Bahan Tambahan Lainnya<br />

Bahan tambahan lainnya pada tablet effervescent antara lain seperti bahan pengikat, bahan<br />

pengisi, dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini penggunaannya dalam jumlah yang terbatas.<br />

Seperti halnya pengisi, hanya digunakan sedikit saja, karena dalam formula tablet<br />

effervescent sudah banyak mengandung karbonat dan asam.<br />

a. Pengikat dan zat penggranul

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!