17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dengan sedikit atau tanpa lembab yang diadsorpsi, atau dengan molekul air yang terikat<br />

pada bentuk HIDRAT yang STABIL karena air dibutuhkan sedikit untuk kebutuhan<br />

mengikat granul karena granul yang terlampau kering tidak dapat dikempa.<br />

Contoh:<br />

CH 2 COOH<br />

CH 2 COONa<br />

CH 2 COOH + 3NaHCO 3 → CHCOONa + 3 CO 2 + 3 H 2 O<br />

CH 2 COOH<br />

CH 2 COONa<br />

3. KELARUTAN merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet effervecsent. Jika<br />

komponen tablet tidak larut, reaksi effervescent tidak akan terjadi dan tablet tidak akan<br />

terdisintegrasi secara cepat. Kecepatan kelarutan lebih penting dari kelarutan karena zat<br />

yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi tablet dan menghasilkan residu yang<br />

tidak disukai setelah tablet terdisintegrasi.<br />

Sumber Asam<br />

Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet effervescent dapat digolongkan menjadi:<br />

a. Asam Makanan<br />

1. Asam Sitrat: BM = 210,14 (C 6 H 8 O 7 .H 2 O)<br />

Merupakan asam yang paling sering digunakan karena harganya yang murah. Asam<br />

sitrat sangat larut, sangat higroskopis kekuatan asamnya tinggi (tripotik), dan tersedia<br />

dalam bentuk granul yang dapat mengalir dengan bebas (Lieberman, Pharmaceutical<br />

Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 287). Asam ini sangat mudah larut<br />

dalam air dan tersedia dalam bentuk hablur bening, tidak berwarna/serbuk granular<br />

berwarna putih, tidak berbau, mempunyai rasa sangat asam, bersifat sangat higroskopis<br />

(FI IV, 1995). Asam ini mempunyai rasa asam buah. (Dr.Heni Rachmawati, Bahan<br />

Kuliah Tablet, 2007)<br />

2. Asam Tartrat: BM = 150,09 (C 4 H 6 O 6 )<br />

Asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besar dari asam sitrat. Asam tartrat juga<br />

banyak digunakan dalam formulasi tablet effervescent. Asam ini LEBIH LARUT<br />

dalam air dan LEBIH HIGROSKOPIS apabila dibandingkan dengan asam sitrat.<br />

Kekuatan asamnya sama dengan asam sitrat, tetapi jumlah asam yang digunakan lebih<br />

banyak karena asam tartrat bersifat diprotik sedangkan asam sitrat bersifat triprotik<br />

(Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 287).<br />

Asam tartrat tersedia dalam bentuk hablur tidak berwarna/ bening, atau serbuk hablur<br />

halus sampai granular berwarna putih, tidak berbau, mempunyai rasa asam, dan stabil<br />

di udara (FI IV, 1995, hal. 53).<br />

Biasanya digunakan kombinasi asam sitrat dan asam tartrat karena asam tartrat saja<br />

akan menyebabkan granul gampang remuk dan asam sitrat saja akan menyebabkan<br />

campuran lengket dan susah digranul (U.S. Patent 6,497,900).<br />

3. Asam Malat<br />

Asam ini bersifat higroskopis dan mudah larut. Asam malat mempunyai kekuatan<br />

yang lebih rendah bila dibandingkan dengan asam sitrat dan asam tartrat, tapi cukup<br />

tinggi untuk menyediakan efervesen ketika dikombinasikan dengan sumber karbonat<br />

(Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 287).<br />

4. Asam Fumarat<br />

Mempunyai kekuatan yang sebanding dengan asam sitrat, namun kelarutannya rendah<br />

dalam air dan bersifat non higroskopis (Lieberman, Pharmaceutical Dosage Form:<br />

Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 288).<br />

5. Asam Adipat & Asam Suksinat<br />

Kedua asam tersebut bersifat non higroskopis, mempunyai kelarutan yang jauh lebih<br />

rendah dari asam sitrat, kurang tersedia dan kurang ekonomis (Lieberman,<br />

Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, vol I, 2 nd ed, 1989, hal. 288).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!