17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2008<br />

solida<br />

− Berfungsi sebagai self lubrikan sehingga lubrikan yang diperlukan lebih sedikit.<br />

− Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan laktosa,<br />

manitol, starch, kalsium sulfat.<br />

− Membantu mengatasi zat‐zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti “clay” yang<br />

sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap disintegrasi.<br />

Contoh: kaolin, kalsium karbonat.<br />

− Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas<br />

tablet.<br />

− Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air<br />

dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam.<br />

− Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan.<br />

− 60% avicel PH 101 dan 40% amilum sebagai pasta 10% membuat massa lembab mudah<br />

digranulasi, membentuk granul yang kuat pada pengeringan dengan sedikit fine daripada pasta<br />

yang hanya terbuat dari amilum.<br />

− Bentuk PH 101: serbuk, PH 102: granul, PH 103: serbuk<br />

2. Kalsium sulfat dihidrat (Lachman Tablests, 152)<br />

• Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20‐30%.<br />

− Sinonim: terra alba, snow white filler.<br />

− Insoluble, non‐higroskopis, serbuk yang sedikit abrasive.<br />

− Semakin tinggi grade‐nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat aktif<br />

asam, netral, basa; punya kapasitas absorbsi yang tinggi untuk minyak.<br />

− Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste<br />

3. Kalsium fosfat dibasic<br />

− Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki ukuran<br />

paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam<br />

− Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat<br />

digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel<br />

− Paling baik ditambah avicel<br />

− Tablet dengan pengisi ini biasanya rapuh<br />

− Sifat fragmentasi tinggi sehingga tidak sensitif terhadap lubrikan<br />

− Sifat partikel kurang baik karena partikel sangat halus<br />

(Lachman Tablets ,153):<br />

− bisa digunakan dengan garam dari basa organik seperti anti histamin dan vitamin larut minyak.<br />

− Tidak larut di air, sedikit larut di asam encer<br />

− Non higroskopis, netral, serbuk putih, sedikit abrasive.<br />

− Menghasilkan tablet yang baik dengan penambahan penghancur yang baik dan lubrikan yang<br />

efektif.<br />

− Pengikat yang disarankan seperti pasta pati, PVP, metilselulosa, mikrokristalin selulosa<br />

− Karakteristik mirip Ca sulfat, tapi lebih mahal dan digunakan terbatas dalam granulasi basah<br />

− Jika garam asetat inorganik ada dalam formulasi, tablet cenderung menghasilkan bau asam<br />

pada penyimpanan.<br />

4. Laktosa<br />

(Lachman Tablets, 157)<br />

− Dikenal sebagai milk sugar<br />

− Paling lama digunakan sejak dulu, paling banyak digunakan<br />

− Terdapat dua bentuk isomer, α dan β<br />

− Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa (berubah warna menjadi coklat), asam<br />

askorbat, salisilamid, pyrilamine maleat, phenilephrine HCl<br />

− Dalam granulasi basah, laktosa larut sebagian sehingga melapisi obat dan memberi sejumlah<br />

proteksi dan pelepasan lambat dimana disolusi cepat tdak diperlukan.<br />

− Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4‐5%<br />

− Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin primer (‐NH2) menghasilkan reaksi<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!