17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB ~ OKTOBER 2008/2008<br />

solida<br />

d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)<br />

Tablet yang pelepasan zat aktifnya ditunda pada daerah tertentu. Contoh yang paling umum<br />

adalah tablet salut enterik yaitu tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan<br />

terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. Contoh lain adalah<br />

tablet veteriner yang ditunda pelepasan zat aktifnya sampai di kolon.<br />

e. Tablet Salut Gula<br />

Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun<br />

tidak. Tujuan: melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2, lembab), menutup rasa dan<br />

bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.<br />

f. Tablet Salut Film<br />

Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut<br />

dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.<br />

g. Tablet Effervescent<br />

Tablet kempa yang jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO2. Tablet<br />

ini harus dilarutkan dalam air baru diminum. Keuntungan tablet efervesen adalah kemungkinan<br />

penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis obat yang tepat. Kerugiannya<br />

adalah kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.<br />

h. Tablet Kunyah<br />

Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah di mulut sebelum<br />

ditelan. Tujuan dari tablet kunyah adalah untuk memberikan suatu bentuk pengobatan yang<br />

dapat diberikan dengan mudah kepada anak‐anak atau orang tua, yang mungkin sukar menelan<br />

obat utuh.<br />

2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut<br />

a. Tablet Bukal<br />

Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan di antara gusi dan pipi. Biasanya keras<br />

dan digunakan untuk zat aktif hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat<br />

tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan biasanya dalam jangka waktu 15‐30 menit).<br />

b. Tablet Sublingual<br />

Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, contoh: nitrogliserin, untuk obat<br />

penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar<br />

dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.<br />

c. Troches atau Lozenges (Tablet Hisap)<br />

Adalah bentuk lain dari tablet yang digunakan dalam rongga mulut. Digunakan untuk<br />

memberikan efek lokal pada mulut dan tenggorokan. Bentuk tablet ini umumnya digunakan<br />

untuk mengobati sakit tenggorokan atau megurangi batuk pada influenza. Kedua bentuk ini<br />

dapat mengandung anestetik lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri, demulsen, astringen<br />

dan antitusif. Kedua jenis tablet ini dirancang agar tidak hancur di dalam mulut tetapi larut<br />

perlahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang.<br />

d. Dental Cones (Kerucut Gigi)<br />

Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi<br />

yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya<br />

bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa antibakteri yang<br />

dilepaskan secara perlahan‐lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan melepaskan<br />

suatu astringen atau koagulan. Pembawa yang umum digunakan adalah Na bikarbonat, NaCl<br />

atau suatu asam amino. Tablet dirancang dapat larut atau terkikis secara perlahan dalam j<br />

angka waktu 20 – 40 menit.<br />

3. Tablet Kempa Digunakan Melalui Lubang Tubuh<br />

a. Tablet Rektal<br />

Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya<br />

untuk kerja lokal atau sistemik.<br />

b. Tablet Vaginal<br />

Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya<br />

terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen.<br />

Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!