17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

Campuran untuk emulgator (dengan melarutkan parafin cair). Menghasilkan emulsi A/M<br />

tetapi bisa digunakan juga sebagai stabilisator emulsi M/A.<br />

c. Kolesterol<br />

Bersama asam empedu dan cairan pankreatik akan mengemulsi substansi lemak<br />

2. Gliserid, co: monogliserid, digliserid<br />

Digunakan sebagai emulgator.<br />

3. Fosfolipid<br />

Bekerja aktif pada permukaan (memiliki sifat surfaktan), memiliki aktivitas antioksidan,<br />

mudah rusak jika pada emulsi tidak terdapat pengawet.<br />

Protein, co: gelatin, kasein<br />

Memiliki keterbatasan sebagai emulgator. Gelatin tipe A digunakan untuk emulsi<br />

dengan pH 3, gelatin tipe B digunakan untuk emulsi pH>8.<br />

5. Saponin<br />

Memiliki keterbatasan: iritan dan hemolitik.<br />

Kombinasi emulgator<br />

Codex h.89<br />

Untuk mendapatkan lapisan film yang lebih kompak dikombinasi antara :<br />

1. Surfaktan ionik dan surfaktan non ionik<br />

Surfaktan non ionik digunakan sebagai emulgator sekunder atau sebagai stabilisator. Surfaktan<br />

non ionik yang biasa digunakan :<br />

− Alkohol rantai panjang<br />

− Material steroid<br />

− Surfaktan non ionik HLB rendah<br />

Jenis surfaktan tersebut merupakan emulgator A/M. Contoh surfaktan yang termasuk jenis ini<br />

yaitu cetostearyl alkohol, beeswax, dan gliseril monostearat.<br />

2. Surfaktan non ionik HLB tinggi dengan surfaktan non ionik HLB rendah<br />

Hasil terbaik dapat dicapai jika keduanya memiliki panjang rantai karbon yang sama.<br />

Contoh kombinasi :<br />

a. Emulsifying wax BP (anionic emulsifying wax)<br />

Cetostearyl alkohol 90 g<br />

Natrium lauryl sulfat<br />

10 g<br />

Purified water<br />

4 mL<br />

b. Cetomacrogol emulsifying wax BP (non ionic emulsifying wax)<br />

Cetostearyl alkohol 800 g<br />

Cetomacrogol 1000 200 g<br />

Martin, Farfis ed.3 vol.2, UI-Press hal. 1149-1151<br />

Kombinasi setil sufat dan kolesterol: membentuk lapisan kompleks sehinga emulsi baik. Kombinasi setil<br />

sulfat dan oleik alkohol : membentuk lapisan tidak kompak sehingga emulsi jelek. Kombinasi setil<br />

alkohol dan natrium oleat : membentuk lapisan yang tertutup rapat tapi tidak kompleks sehingga emulsi<br />

jelek.<br />

Emulsi yang baik dapat dicapai dengan mengkombinasikan emulgator hidrofilik dengan emulgator<br />

lipofilik agar lapisan antar muka diperkuat dan kestabilan emulsi M/A dapat ditingkatkan melawan<br />

pengelompokkan partikel terdispersi. Contoh kombinasi :<br />

− span 80 dan tween 40<br />

− natrium stearat dan kolesterol<br />

− natrium lauril sulfat dan gliseril monostearat<br />

− tragakan dan span<br />

65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!