17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Zat aktif stabil pada pH tertentu oleh karena itu diperlukan dapar untuk<br />

mempertahankan pH <strong>sediaan</strong>. Ingat jangan menggunakan dapar asam borat dan turunannya<br />

karena karsinogen.<br />

4. Sebagai pemanis dapat digunakan sirupus simplek yang juga berfungsi sebagai<br />

pengental serta pengawet. Konsentrasi sirupus simplek yang digunakan terbatas,<br />

biasanya tidak lebih dari 30%, karena apabila lebih akan menyebabkan terjadinya<br />

caplocking sehingga tutup botol akan sulit dibuka akibat terjadinya kristalisasi sukrosa<br />

pada tutup botol.<br />

5. Untuk mencegah caplocking karena sirupus simplek maka<br />

ditambahkan sorbitol/gliserin/propilenglikol 10%. Bahan tambahan ini dapat juga berfungsi<br />

sebagai pengental.<br />

6. Perlu diperhatikan penggunaan panas untuk membantu melarutkan gula dengan cepat,<br />

namun dapat terjadi reaksi inversi, yaitu sukrosa (disakarida) yang terurai menjadi<br />

monosakarida, dekstrosa (glukosa) dan fruktosa (levulosa). Bila terjadi inversi,<br />

kemanisan sirup berubah dan warna menjadi semakin gelap, karena efek panas pada<br />

bagian levulosa dari gula invert. Bila sirup dipanaskan berlebihan, akan menjadi<br />

berwarna kuning coklat karena pembentukan karamel dari sukrosa. (Ansel, hal 336)<br />

7. Sediaan sirup mengandung air dan gula sehingga merupakan media yang sangat baik<br />

bagi pertumbuhan mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet. Pengawet ini<br />

ditambahkan dalam pembuatan sirupus simplek. Pengawet yang dapat digunakan antara<br />

lain nipagin dan nipasol dengan perbandingan 0,18 : 0,02 (dalam <strong>sediaan</strong> parenteral).<br />

Penggunaan pengawet kombinasi ini lebih efektif karena nipagin bersifat fungistatik dan<br />

nipasol lebih bersifat bakteriostatik, sehingga kombinasi ini efektif untuk pencegahan<br />

terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur.<br />

8. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi maka ditambahkan antioksidan<br />

9. Penampilan <strong>sediaan</strong> harus menarik maka perlu ditambahkan pewarna yang sesuai<br />

pewangi yang digunakan dan disesuaikan dengan yang menggunakan (orang tua atau anakanak),<br />

dan zat warna yang digunakan tidak boleh mengganggu penetapan kadar zat aktif.<br />

(Van Duin, 88-109)<br />

10. Suatu solution harus jernih. Oleh karena itu hampir selalu bekerja dengan zat-zat<br />

kimia yang murni yang biasanya mengandung sedikit kotoran mekanis, maka sering<br />

kali perlu untuk menyaring dengan sedikit sumbat kapas, yang sebelumnya telah<br />

dicuci didalam sebuah corong, untuk menghilangkan serat kapas.<br />

11. Larutan-larutan dari senyawa-senyawa yang mudah teroksidasi tidak boleh disaring dengan<br />

kapas atau kertas saring, untuk itu perlu dilakukan penyaringan dengan penyaring asbes<br />

atau bulu kaca atau dengan penyaring G3.<br />

12. Menyaring larutan-larutan yang sangat encer pada umumnya tidak diperbolehkan<br />

karena adanya adsorpsi pada kapas atau penyaring maka sebagian besar dari zat<br />

yang terlarut akan hilang dari larutan dan jumlah persen zat yang teradsorpsi makin<br />

besar, jika larutan makin encer. Dalam hal yang demikian, penyaringan hanya<br />

diperkenankan jika kita menyaring larutan yang berlebihan dan bagian pertama dari<br />

saringan dibuang.<br />

13. Larutan yang mengandung zat dengan BM yang tinggi, tidak boleh disaring. Demikian pula<br />

bila mengandung minyak atsiri.<br />

14. Untuk sebagian besar senyawa organik, daya melarutkan sirup agak besar. Hal ini<br />

tidak mengherankan karena sirup mengandung gula kurang lebih 60 %, jadi sirup<br />

tersebut melarutkannya mendekati pelarut organik yang mengandung air 40 %, misalnya<br />

etanol 60%.<br />

15. Jika sirup mengandung lendir, maka penambahan harus dilakukan dengan sangat<br />

hati-hati untuk mencegah pembentukan busa yang terlalu banyak.<br />

16. Dalam <strong>sediaan</strong> oral terdapat senyawa yang peka terhadap cahaya, maka digunakan botol<br />

berwarna coklat. Hampir semua senyawa organik peka terhadap cahaya, sehingga<br />

kebanyakan <strong>sediaan</strong> oral cair harus dikemas dalam botol berwarna coklat.<br />

17. Dalam pemilihan bahan peningkat viskositas, perlu diperhatikan konsentrasi dan viskositas<br />

akhir <strong>sediaan</strong>. Viskositas akhir <strong>sediaan</strong> diusahakan tidak terlalu tinggi.<br />

18. CO 2 dapat mempengaruhi pH <strong>sediaan</strong> karena dapat terlarut ke dalam air dan membentuk<br />

ion H + sehingga dapat mengubah pH <strong>sediaan</strong>. Oleh karena itu, dalam pembuatan larutan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!