#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
HUKUM KRIMINAL<br />
5 <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> www.korankaltara.com<br />
Email: redaksi.korankaltara@gmail.com<br />
selasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />
Hari Ini, Polisi Panggil Pengelola SPBU<br />
Bensin Bercampur<br />
Air Terus Diusut<br />
TANJUNG SELOR – Sat Reskrim<br />
Polres Bulungan terus mengusut<br />
kasus Bahan Bakar Minyak (BBM)<br />
jenis premium atau bensin bercampur<br />
air yang dijual oleh SPBU di<br />
Jalan Sengkawit, Tanjung Selor. Rencananya,<br />
tim penyidik akan memanggil<br />
manajemen SPBU untuk mengklarifikasi<br />
adanya temuan warga terhadap<br />
bensin yang bercampur air itu.<br />
“Rencananya, <strong>Selasa</strong> (hari ini, red)<br />
kita akan panggil pihak SPBU. Kita<br />
mau klarifikasi mengenai bensin yang<br />
bercampur air itu,” ungkap Kapolres<br />
Bulungan, AKBP Andreas Nugroho<br />
Susanto melalui Kasat Reskrim Polres<br />
Bulungan, AKP Gede Prasetia Adi<br />
Sasmita, Senin (7/1).<br />
Gede menuturkan, tidak hanya<br />
pengelola SPBU yang akan dipanggil<br />
dalam proses penyelidikan kasus<br />
tersebut. Melainkan juga, para korban<br />
yang mengalami kerusakan mobil<br />
setelah melakukan pengisian BBM di<br />
SPBU itu.<br />
Hanya saja, lanjut dia, para korban<br />
hingga saat ini belum ada yang memberikan<br />
keterangan kepada polisi. Dari<br />
informasi yang didapatkan pihaknya,<br />
jumlah korban yang mengalami kerugian<br />
dalam kasus tersebut sebanyak<br />
TARAKAN – YD alias Snack,<br />
warga Jalan Gunung Daeng, Kelurahan<br />
Selumit berjalan terpaksa<br />
mendapatkan timah panas di bagian<br />
betis, kaki sebelah kanannya. Residivis<br />
kasus narkoba dan senjata<br />
tajam ini, ditembak Unit Jatanras<br />
Satreskrim Polres Tarakan karena<br />
berusaha melarikan diri dan sempat<br />
mengancam petugas menggunakan<br />
pisau jenis parang saat ditangkap.<br />
JAKARTA - Saat ini beredar foto<br />
tanpa busana Vanessa Angel, yang<br />
juga sudah diakui pihak bersangkutan.<br />
Kementerian Komunikasi dan<br />
Informatika (Kominfo) mengimbau<br />
masyarakat tak ikutan menyebar foto<br />
semacam itu karena adanya ancaman<br />
Undang-Undang Pornografi<br />
dan Undang-Undang Informasi dan<br />
Transaksi Elektronik (ITE).<br />
Pernyataan tersebut disampaikan<br />
langsung oleh Direktur Jenderal<br />
Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika)<br />
Kementerian Kominfo Semuel Abritiga<br />
orang.<br />
“Awalnya, yang kita mau periksa<br />
dulu, para korbannya. Kita sudah cari,<br />
tapi tidak ketemu,” jelasnya.<br />
Lanjut Gede, walaupun SPBU yang<br />
berada di Jalan Sengkawit itu dalam<br />
proses penyelidikan kepolisian, akan<br />
tetapi proses pengisian BBM masih<br />
tetap berjalan normal. Pihak kepolisian<br />
juga tidak memberikan garis polisi,<br />
walaupun di SPBU tersebut masih<br />
dalam penyelidikan.<br />
“Kalau beroperasi, tetap beroperasi.<br />
Karenakan, itu kebutuhan masyarakat<br />
Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira<br />
Midyahwan melalui Kasat<br />
Reskrim AKP Choirul Jusuf menuturkan,<br />
YD ditangkap di rumah<br />
temannya masih di sekitar Jalan<br />
Gunung Daeng, sekira pukul 16.00<br />
wita, Minggu (6/1).<br />
“YD kami tangkap, setelah dilaporkan<br />
melakukan penimpasan, 29 Desember<br />
lalu di dekat rumahnya,” ujar<br />
Kasat Reskrim, Senin (7/1).<br />
jani Pangerapan, Senin (7/1).<br />
“Penyebaran foto yang bermuatan<br />
pornografi dilarang. Hal ini melanggar<br />
UU Pornografi dan UU ITE.<br />
Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan<br />
foto-foto yang melanggar<br />
aturan dan norma yang kita miliki,”<br />
ujarnya.<br />
Adapun pasal yang dilanggar,<br />
yaitu UU ITE pasal 27 ayat 1 dengan<br />
hukuman enam tahun dan denda Rp<br />
1 miliar. Kemudian, UU Pornografi<br />
pasal 4 ayat 1 dengan pidana paling<br />
enam bulan dan paling lama 12<br />
dan urgent. Kita juga sengaja tidak<br />
berikan garis polisi, supaya aktivitas<br />
di SPBU itu berjalan seperti biasanya,”<br />
jelas Gede.<br />
Sebelumnya, bensin bercampur air<br />
sempat menghebohkan warga Bulungan.<br />
Pasalnya, beberapa pemilik<br />
kendaraan bermotor yang baru saja<br />
mengisi bensin di SPBU tersebut,<br />
tiba-tiba saja kendaraanya tidak dapat<br />
dihidupkan. Setelah dicek hingga ke<br />
tangki kendaraan, bensin yang didapatkan<br />
setelah melakukan pengisian<br />
di SPBU bercampur air. Mendapatkan<br />
Cari Tabung Gas Malah Ditimpas Preman<br />
ist<br />
DITEMBAK : YD dengan kondisi kaki kanan yang tertembak, setelah gagal<br />
melarikan diri, Minggu (6/1).<br />
Foto : Rizqy/<strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong><br />
TETAP BEROPERASI: SPBU yang berada di Sengkawit tetap beroperasi walaupun saat ini sedang dalam penyelidikan<br />
polisi terkait kasus salah satu dispenser bercampur air.<br />
Penangkapan terhadap YD ini bisa<br />
terbilang sulit, karena selain sering<br />
berpindah-pindah, warga sekitar<br />
rumahnya juga enggan memberikan<br />
informasi kepada polisi, karena YD<br />
memang merupakan preman di daerah<br />
tersebut.<br />
Setelah sepekan dilakukan pencarian,<br />
akhirnya YD berhasil ditemukan<br />
di rumah temannya. Namun, saat<br />
hendak dilakukan penangkapan, YD<br />
malah berusaha melarikan diri.<br />
“Akhirnya, kami lakukan tindakan<br />
cepat dengan terukur. Apalagi, YD<br />
juga sempat mengancam polisi<br />
menggunakan pisau, jadi kami lumpuhkan,”<br />
katanya.<br />
Kasat mengungkapkan, sebenarnya<br />
korban YD, berinisial AD datang ke<br />
Jalan Gunung Daeng untuk mengambil<br />
tabung gas elpiji 3 kg bersama<br />
temannya. Masih mencari alamat, AD<br />
malah bertemu dengan YD.<br />
Sempat terjadi adu mulut antara<br />
keduanya, namun YD yang baru saja<br />
menenggak minuman keras malah<br />
mengeluarkan pisau sejenis parang<br />
dari dalam bajunya. AD sendiri adalah<br />
warga Jalan Persemaian dan merutahun<br />
dan/atau pidana dendan paling<br />
sedikit Rp 250 juta.<br />
Vanessa Angel dan seorang model<br />
majalah dewasa sempat ditahan<br />
aparat setempat, Sabtu (5/1/<strong>2019</strong>),<br />
dalam kasus dugaan prostitusi online.<br />
Setelah diperiksa polisi selama<br />
25 jam sebagai saksi, Vanessa Angel<br />
dibebaskan. Pihak kepolisian sejauh<br />
ini masih melakukan pengembangan.<br />
Setelah itu beredar pula foto bugil<br />
yang pada awalnya masih diduga<br />
sebagai Vanessa Angel. Muhaminformasi<br />
tersebut, pihak kepolisian<br />
langsung mendatangi TKP untuk memastikan<br />
kabar tersebut.<br />
Selain memeriksa pengelola SPBU,<br />
polisi juga berencana memeriksa<br />
pihak Pertamina yang mendistribusikan<br />
BBM ke SPBU tersebut. Termasuk<br />
juga metorologi yang akan melakukan<br />
pengukuran kadar air jika memang<br />
diperbolehkan. Bahkan juga, kuota<br />
BBM di SPBU itu juga akan dicari tahu<br />
pihak kepolisian untuk memastikan<br />
kuota yang didistribusikan mencukupi<br />
kebutuhan masyarakat. (rn)<br />
pakan salah satu pegawai di SPBU.<br />
“Sebelumnya, YD sempat pukul<br />
AD terus ditangkis. Sempat juga AD<br />
ini tersungkur, tapi berdiri lagi. Waktu<br />
berdiri itu YD kibaskan parangnya<br />
dan ditangkis lagi sama AD menggunakan<br />
tangan kanan,” ujar Kasat<br />
Reskrim, kemarin (7/1).<br />
Saat AD menahan serangan parang<br />
dari YD ini, mengakibatkan luka<br />
robek cukup dalam di tangan kanan<br />
AD. Akhirnya, AD tersungkur lagi dan<br />
tangan kanannya yang hampir putus<br />
mengeluarkan darah cukup banyak.<br />
YD pun langsung melarikan diri,<br />
sementara AD dibawa temannya ke<br />
rumah sakit untuk mendapatkan bantuan<br />
medis. Setelah AD tiba dirumah<br />
sakit, baru temannya melaporkan<br />
kasus ini ke Polres Tarakan.<br />
“Kalau pengakuan YD, katanya<br />
mendatangi AD karena mendengar<br />
ribut-ribut. Waktu bertanya ke AD<br />
malah bertengkar, sampai akhirnya<br />
terjadi penimpasan itu,” jelas Kasat.<br />
YD ditetapkan tersangka dan diancam<br />
dengan pasal 351 ayat 2 KUHP<br />
dengan ancaman minimal 5 tahun<br />
penjara. (saf)<br />
Beredar Foto Bugil Vanessa Angel, Awas UU ITE!<br />
mad Zakir Rasyid selaku kuasa<br />
hukum Vanessa Angel membenarkan<br />
bahwa sosok dalam foto yang<br />
tersebar itu memang merupakan<br />
kliennya.<br />
Muhammad Zakir Rasyid menyatakan<br />
foto itu sebagai foto lama Vanessa<br />
Angel yang diambil secara<br />
diam-diam. Saat itu kliennya tengah<br />
berada di Malaysia bersama rekannya<br />
sesama artis. Tersebar luasnya<br />
foto tersebut membuat Vanessa Angel<br />
kini berencana menempuh jalur<br />
hukum. (dtc)<br />
Polisi Ungkap<br />
Sosok Pengusaha<br />
Pengguna Jasa<br />
Vannesa Angel<br />
SURABAYA - Teka-teki siapa<br />
sosok pengusaha yang disebutsebut<br />
menggunakan Vanessa<br />
Angel sebesar Rp 80 juta mulai<br />
terkuak. Kasubdit V Siber<br />
Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP<br />
Harissandi menyebutkan, pria<br />
tersebut bernama Rian. Ia disebut<br />
sebagai pengusaha yang ber KTP<br />
Jakarta.<br />
Dia disebut memiliki sejumlah<br />
bisnis di Jawa Timur. Salah satunya<br />
adalah tambang pasir di<br />
kawasan Lumajang. “Dia punya<br />
banyak bisnis di Jatim,” ujarnya,<br />
Senin (7/1).<br />
Rian diketahui berumur 45<br />
tahun. Meski berumur 45 tahun,<br />
pria tersebut diketahui belum<br />
berkeluarga alias bujangan.<br />
Dikonfirmasi terkait dengan<br />
pria pemboking Avriellya Shaqqila,<br />
dia menyatakan, pada saat<br />
penangkapan pria tersebut belum<br />
datang. Namun, dari data yang<br />
didapat penyidik menyebut pria<br />
tersebut berinisial A.<br />
“Pada saat penangkapan dia<br />
belum datang,” tambahnya.<br />
Sebelumnya, Kapolda Jatim<br />
Irjen Pol luki Hermawan menyatakan<br />
jika penyidik menemukan<br />
45 artis dan 100 model yang<br />
terlibat jaringan dua muncikari<br />
ES dan TN.<br />
“Kemarin kan sudah dua yang<br />
diperiksa (Vanessa Angel dan<br />
Avriellya Shaqqila), jadi tinggal<br />
43, nanti kita panggil beberapa<br />
oknum secara marathon, secara<br />
bergantian,” ujar Kapolda, Senin<br />
(7/1).<br />
Ia menambahkan, selain mendapatkan<br />
nama-nama yang diduga<br />
terlibat jaringan prostitusi<br />
online dibawah muncikari ES dan<br />
TN, penyidik juga sudah mengantongi<br />
foto-foto artis dan model.<br />
“Nama-nama sudah kami<br />
pegang semuanya, tarifnya juga<br />
sudah ada, sesuai dengan tingkat<br />
kepopulerannya. Termasuk fotonya<br />
juga sudah ada,” terangnya.<br />
Terkait dengan tarif dan fee,<br />
Kapolda menyatakan antara satu<br />
artis dengan lainnya memiliki<br />
harga yang berbeda. Hal itu tergantung<br />
dari tingkat kepopuleran<br />
sang artis. Semakin populer,<br />
maka tarifnya akan semakin mahal.<br />
Dalam kasus prostitusi online<br />
artis yang melibatkan dua artis<br />
Vanessa Angel dan Avriellya<br />
Shaqqila, Polda Jatim telah menetapkan<br />
dua orang menjadi tersangka<br />
yakni ES dan TN. Keduanya<br />
merupakan muncikari.<br />
Kedua tersangka akan dijerat<br />
Pasal 27 ayat (1) jungto Pasal 45<br />
ayat (1) Undang Undang (UU) RI<br />
Nomor 19 Tahun 2016, tentang<br />
Perubahan atas UU Nomor 11<br />
Tahun 2008, tentang ITE. Mereka<br />
juga diancam dengan Pasal 296<br />
jungto Pasal 506 KUHP.<br />
Namun, pengusaha Rian, pria<br />
hidung belang yang memesan<br />
Vanessa Angel dan Avriellya<br />
Shaqqila, dipastikan lolos dari<br />
jeratan hukum. Sebab, tidak ada<br />
peraturan perundang-undangan<br />
yang dianggap dapat menjerat<br />
pemakai atau pengguna jasa<br />
prostitusi. (mdc)