07.01.2019 Views

#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

nasional<br />

4 <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> www.korankaltara.com<br />

Email: redaksi.korankaltara@gmail.com<br />

sElasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />

PNS Pemalas<br />

di Pemkot Tangerang<br />

Ditawari Pensiun Dini<br />

TANGERANG – Wali Kota<br />

Tangerang Arief R Wismansyah<br />

menawarkan kepada pegawai negeri<br />

sipil atau aparatur sipil negara di<br />

lingkungan kerjanya untuk segera<br />

pensiun dini.<br />

Pilihan itu ditawarkan Arief, setelah<br />

mendapati minimnya kedisiplinan<br />

dan kesiapan pegawai ketika ditemuinya<br />

saat inspeksi mendadak<br />

di beberapa Organisasi Perangkat<br />

Daerah (OPD) akhir Desember<br />

2018 lalu.<br />

“Kalau memang kinerjanya buruk<br />

saya tawarkan mereka mau pensiun<br />

dini atau mereka yang berstatus<br />

tenaga harian lepas, berhenti, itu<br />

pilihan,” katanya saat memimpin rapat<br />

evaluasi kinerja di Gedung Balai<br />

Kota Tangerang, Senin (7/1).<br />

Hasil dari sidak tersebut, didapati<br />

dua organisasi perangkat daerah<br />

yakni, Badan Penanggulangan Bencana<br />

Daerah (BPBD) dan petugas<br />

Kecamatan Benda memiliki nilai<br />

rendah dalam kedisplinan.<br />

Salah satunya seperti, nilai rendah<br />

pada BPBD Kota Tangerang yang<br />

ditemukan, saat bencana tsunami di<br />

Pandeglang 2018. Di mana, saat itu<br />

tidak ada kesiapan yang dilakukan.<br />

Menindaklanjuti masalah tersebut,<br />

Arief meminta badan kepegawaian<br />

untuk mengevaluasi kinerja PNS dan<br />

tenaga harian lepas (THL) yang ada<br />

di lingkungan Pemkot Tangerang.<br />

Sebab, Pemerintah Tangerang telah<br />

menaikkan kesejahteraan PNS dan<br />

THL pada 2018 silam.<br />

“Makanya sekarang konsentrasinya<br />

teman-teman bukan hanya<br />

kesejahteraan, karena sudah pasti<br />

naik, kinerjanya juga harus lebih<br />

naik,” ungkapnya. (dtc)<br />

Pemerintah Ingin Pidanakan<br />

Si ‘Hidung Belang’<br />

Menkum HAM<br />

Desak DPR Revisi<br />

UU KUHP<br />

JAKARTA - Pemeritah mendesak<br />

DPR memasukkan pasal yang<br />

menjerat pengguna layanan prostitusi<br />

dalam draft RUU KUHP. Menteri<br />

Hukum dan HAM Yasonna Laoly<br />

mengatakan, pemerintah sudah<br />

lama mengusulkan pengguna layanan<br />

prostitusi dijerat pidana namun<br />

hingga kini DPR belum merealisasikan<br />

hal tersebut.<br />

“Iya masih di DPR. Dari pemerintah<br />

kan sudah dari dulu mengajukan<br />

sudah cukup lama di DPR. Kita akan<br />

coba segerakanlah bicara dengan<br />

teman-teman DPR,” kata Yasonna di<br />

Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat,<br />

Senin (7/1).<br />

Yasonna menegaskan, akan kembali<br />

meminta DPR merampungkan<br />

revisi UU KUHP agar pasal mengenai<br />

penikmat prostitusi harus dijerat<br />

hukum segera dimasukkan. “Ya kita<br />

coba kita coba. Kita komunikasikan<br />

dengan teman-teman di DPR,” kata<br />

Foto: Suara<br />

Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menangkap satu lagi mucikari dalam kasus prostitusi yang<br />

melibatkan dua artis kenamaan ibu kota, Vanessa Angel dan selebgram AS, Sabtu (5/1). Sementara pengguna jasa<br />

bebas melenggang karena tidak dapat dijerat dengan UU KUHP.<br />

Yasonna.<br />

Sikap pemerintah untuk menjerat<br />

para pengguna layanan prostitusi<br />

sebelumnya sudah tertulis dalam<br />

nota jawaban yang tertuang putusan<br />

Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor<br />

132/PUU-XIII/2015. Nota jawaban itu<br />

menanggapi permohonan muncikari<br />

Robby Abbas yang menginginkan<br />

penikmat prostitusi dipenjara.<br />

“Sekarang ini terdapat pembahasan<br />

revisi Rancangan Undang-<br />

Undang KUHP yang salah satu<br />

pasalnya mengatur sesuai dengan<br />

permohonan Pemohon yang diatur<br />

dalam bagian keempat tentang Zina<br />

dan Perbuatan Cabul Pasal 483 ayat<br />

(1) huruf e,” demikian sikap pemerintah<br />

soal kriminalisasi hidung belang.<br />

Pasal 483 ayat 1 huruf e berbunyi:<br />

Dipidana karena zina, dengan<br />

pidana penjara paling lama 5 (lima)<br />

tahun laki-laki dan perempuan yang<br />

masing-masing tidak terikat dalam<br />

perkawinan yang sah melakukan<br />

persetubuhan.<br />

Rancangan pasal baru itu akan<br />

menggantikan Pasal 296 KUHP yang<br />

berbunyi:<br />

Barang siapa yang mata pencahariannya<br />

atau kebiasaannya<br />

yaitu dengan sengaja mengadakan<br />

atau memudahkan perbuatan cabul<br />

dengan orang lain diancam dengan<br />

pidana penjara paling lama satu tahun<br />

empat bulan atau pidana denda<br />

paling banyak lima belas ribu rupiah.<br />

Desakan penikmat syahwat dipidana<br />

kembali mengemuka setelah<br />

polisi membongkar kasus prostitusi di<br />

sebuah hotel Surabaya, Jawa Timur.<br />

Empat orang diamankan dalam<br />

penggerebekan ini.<br />

Dua orang diamankan itu adalah<br />

artis Vanessa Angel dan model Avriella<br />

Shaqqila. Serta dua manajemen<br />

dari artis tersebut dalam dua kamar<br />

yang berbeda.<br />

Mereka dibekuk setelah melakukan<br />

transaksi di hotel tersebut.<br />

Vanessa Angel dan Avriella Shaqqila<br />

disebut-sebut dibayar Rp 80 dan 25<br />

juta oleh pengusaha asal Surabaya<br />

bernama Riyan.<br />

Dua orang manajemen ditetapkan<br />

sebagai tersangka dalam kasus ini<br />

lantaran diduga bertugas sebagai muncikari.<br />

Sementara anessa Angel dan<br />

Avriella Shaqqila berstatus saksi korban<br />

sehingga hanya dikenakan wajib lapor.<br />

Riyan pun tak dijerat pidana.<br />

Alasan polisi tak memidanakan<br />

Riyan lantaran tidak ada peraturan<br />

perundang-undangan yang dianggap<br />

dapat menjerat pemakai atau pengguna<br />

jasa prostitusi. (mdc)<br />

Polisi Kembali Tangkap Tersangka<br />

Hoaks Surat Suara Tercoblos<br />

JAKARTA - Polisi mengamankan<br />

satu lagi tersangka terkait kasus<br />

informasi bohong atau hoaks tujuh<br />

kontainer berisi surat suara dicoblos.<br />

“Pelaku yang diamankan berinisial<br />

J di wilayah Brebes (Jawa<br />

Tengah),” kata Kepala Biro Penerangan<br />

Masyarakat (Karopenmas)<br />

Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo di<br />

Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/1).<br />

Dengan demikian, hingga saat ini<br />

ada tiga tersangka dalam penyidikan<br />

kasus itu. J kini diperiksa oleh<br />

tim Polres Brebes dan Polda Jateng.<br />

Menurut Dedi, peran J sama<br />

seperti dua tersangka lainnya yang<br />

sudah lebih dulu diamankan, yakni<br />

menerima konten tanpa mengkonfirmasi<br />

kebenaran isi konten dan<br />

langsung menyebarkannya melalui<br />

akun Facebook milik J maupun<br />

melalui aplikasi WhatsApp Grup.<br />

Meski ditetapkan sebagai tersangka,<br />

J tidak ditahan.<br />

“Dia dikenakan Pasal 15 Undangundang<br />

Nomor 1 Tahun 1946,<br />

ancaman hukuman di bawah lima<br />

tahun dan tiga tahun, tidak dilakukan<br />

penahanan. Tidak semuanya<br />

(tersangka) itu ditahan. Kalau tiga<br />

tersangka ini perannya meneruskan<br />

(informasi hoaks), dia juga<br />

kooperatif dalam pemeriksaan dan<br />

berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,”<br />

katanya.<br />

Sebelumnya, dalam kasus ini,<br />

dua pelaku berinisial HY dan<br />

LS ditangkap penyidik di lokasi<br />

berbeda yakni di Bogor, Jawa<br />

Barat, dan Balikpapan, Kalimantan<br />

Timur. Keduanya tidak ditahan,<br />

melainkan hanya dimintai<br />

foto : detik<br />

keterangan dalam kasus informasi<br />

hoaks tujuh kontainer berisi surat<br />

suara tercoblos. (atn)<br />

KOMISARIS: Fajri Tridalaksana<br />

DIREKTUR UTAMA: Didik Eri Sukianto, DIREKTUR UMUM & KEUANGAN: Anti Rahayu, DIREKTUR PRODUKSI: Jamaluddin<br />

PEMIMPIN REDAKSI: Didik Eri Sukianto, WAKIL PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNGJAWAB: Edy Nugroho,<br />

REDAKTUR PELAKSANA/KOORDINATOR LIPUTAN: Nurul Lamunsari, SEKRETARIS REDAKSI: Ramlah.<br />

REDAKTUR: Haryadi, Sobirin, Rifat Munisa, Islamudin (desain), STAF REDAKSI: Fathu Rizqil Mufid, Norjannah, Ikke Julianti, Ramlan, Agung Riyanto, Dicky Umacina, TARAKAN:<br />

Sahida, Sofyan Ali Mustafa, NUNUKAN: Asrin, MALINAU: Sollaimansyah, TANA TIDUNG: Hanifah. DESAIN & LAYOUT: Ramadan, Supriatna, Firdaus, Rendy Ramadan, Wahyu F,<br />

Anas Faizin, EDP: Maulana Ramadhan. MANAJER BISNIS: Agus Wiyanto, STAF BISNIS: Suhartini (administrasi), Ega Sapitri, Muhson Fadillah, Dicky Umacina (Tanjung Selor),<br />

Novan (Malinau), Sabri (Nunukan). BAGIAN UMUM & KEUANGAN: Iin Marina, STAF AKUNTING: Hasan, STAF UMUM: Yosafat, Arahman Nuryus Saputra , Zainudin Mansur, Syaiful<br />

Maulana, Zulfani Andria. BAGIAN PERCETAKAN: Rusdy, STAF PERCETAKAN: Usriadi, Suwandi, Arik Agustian Priautama, Andika Muh.Armadani<br />

ALAMAT KANTOR PUSAT: Jalan Langsat RT 28 RW 005 Tanjung Selor, Telp: 0552-2020324.<br />

PERCETAKAN: Media Lintas Cakrawala, ALAMAT: Jalan Jelarai Raya RT 13 Tanjung Selor, PENANGGUNGJAWAB : Jamaludin.<br />

PERWAKILAN KALTIM: TENGGARONG: Jalan Jelawat RT 18, Kelurahan Timbau, Tenggarong, Kutai Kartanegara. 75512 Telp: 0541-661811,<br />

SAMARINDA: Jl. Basuki Rahmat No 36 Samarinda Telp/Fax 0541-742802<br />

TARIF IKLAN : Umum Display (BW) Rp.15.000/mm kolom, spot color (2warna) RP.13.500/mm kolom. Spot color (1warna) RP. 12.000/mm kolom, Full Colour (FC) Rp.17.000/mm kolom,<br />

iklan halaman 1 (BW) Rp.30.000/mm kolom, Iklan Halaman (FC) Rp.67.500/mm kolom, iklan perpaket/deret: (B/W) Rp.220.000/mm kolom, FC Rp.440.000/mm kolom. Perpaket kolom (B/W)<br />

Rp.37.500/mm kolom, Full Colour (FC) Rp.75.000/mm kolom. Harga belum termasuk PPN 10%. Rekening PT Media Lintas Cakrawala: Bankaltim 0771515711

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!