07.01.2019 Views

#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

28 ADVERTORIAL Email: redaksi.korankaltara@gmail.com www.korankaltara.com<br />

selasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />

Penyertaan Modal<br />

Bankaltimtara Bakal<br />

Ditambah Rp 20 M<br />

PEMPROV <strong>Kaltara</strong> mempersiapkan<br />

anggaran sebesar Rp 20 miliar di <strong>2019</strong>,<br />

guna menambah penyertaan modal di<br />

Bankaltimtara. Rencana tersebut,<br />

menurut Gubernur <strong>Kaltara</strong> Dr H Irianto<br />

Lambrie berkaitan erat dengan upaya<br />

peningkatan Pendapatan Asli Daerah<br />

(PAD). “Selain memperkuat modal<br />

dan return investasi melalui deviden,<br />

juga untuk meningkatkan PAD kita.<br />

Itulah tujuan penambahan penyertaan<br />

modal di Bank Kaltimtara pada tahun<br />

ini,” kata Gubernur di Kantor Gubernur<br />

<strong>Kaltara</strong>, belum lama ini.<br />

Sebelumnya, untuk penyertaan<br />

modal di bank pelat merah tersebut,<br />

Pemprov <strong>Kaltara</strong> telah menyetorkan<br />

penyertaan modal sebesar Rp 170<br />

miliar. “Pada 2017, Pemprov <strong>Kaltara</strong><br />

sudah menyertakan modalnya sebesar<br />

Rp 150 miliar. Dengan penyertaan<br />

modal sebesar itu, <strong>Kaltara</strong> mendapatkan<br />

deviden sebesar Rp 11 miliar<br />

di 2018. Deviden tersebut, kembali<br />

disertakan sebagai penyertaan modal,<br />

plus tambahan Rp 9 miliar di 2018,<br />

sehingga total tambahan pada 2018<br />

PELETAKAN BATU<br />

PERTAMA : Gubernur<br />

<strong>Kaltara</strong> Dr<br />

H Irianto Lambrie<br />

saat menekan bel<br />

pertanda dimulainya<br />

pembangunan<br />

gedung kantor<br />

Bank Kaltimtara<br />

Tanjung Selor,<br />

belum lama ini.<br />

sebesar Rp 20 miliar,” jelas Irianto.<br />

Sedianya, untuk 2018, Pemprov<br />

<strong>Kaltara</strong> berencana menambah penyertaan<br />

modal sebesar Rp 50 miliar. Namun,<br />

dengan berbagai pertimbangan,<br />

akhirnya Gubernur melakukan rasionalisasi.<br />

“Jadi, apabila kita menambah<br />

penyertaan modal di Bankaltimtara<br />

sebesar Rp 20 miliar pada <strong>2019</strong> maka<br />

jumlah penyertaan modalnya mencapai<br />

Rp 190 miliar,” urai Gubernur.<br />

Untuk deviden dari penyertaan<br />

modal di 2018, Gubernur mengaku<br />

belum mengetahuinya secara pasti.<br />

Hal ini menunggu hasil Rapat Umum<br />

Pemegang Saham (RUPS) Bankaltimtara<br />

yang dijadwalkan digelar Maret<br />

mendatang. “Deviden tersebut, dapat<br />

kita ambil atau dikembalikan untuk<br />

tambahan penyertaan modal. Kalau<br />

APBD kita kurang, maka akan diambil.<br />

Dan, dananya akan digunakan<br />

untuk pembiayaan pembangunan<br />

infrastruktur dan belanja operasional<br />

lainnya yang memberikan manfaat<br />

luas bagi pertumbuhan perekonomian<br />

masyarakat <strong>Kaltara</strong>. Namun, untuk<br />

saat ini, dikumpulkan dulu guna menambah<br />

penyertaan modal,” ungkap<br />

Gubernur. Capaian penyertaan modal<br />

yang ingin digapai Pemprov <strong>Kaltara</strong><br />

di Bank Kaltimtara, minimal Rp 450<br />

miliar.(humas)<br />

<strong>2019</strong>, Ekonomi <strong>Kaltara</strong> Diperkirakan<br />

Tumbuh 5,70-6,10 Persen<br />

Dr H Irianto Lambrie<br />

TANJUNG SELOR - Secara kumulatif<br />

tahunan, ekonomi Kalimantan Utara (<strong>Kaltara</strong>)<br />

pada <strong>2019</strong> ini diprediksikan tumbuh<br />

lebih baik dibanding 2018. Pertumbuhan<br />

ekonomi provinsi ke-34 di Tanah Air ini<br />

diperkirakan berada pada range 5,70<br />

persen sampai 6,10 persen.<br />

Angka prediksi pertumbuhan ekonomi<br />

<strong>2019</strong> ini, dikatakan Gubernur <strong>Kaltara</strong> Dr<br />

H Irianto Lambrie, merupakan proyeksi<br />

atas penghitungan oleh Bank Indonesia<br />

Perwakilan <strong>Kaltara</strong>. Pertumbuhan utama<br />

ekonomi di <strong>Kaltara</strong>, menurutnya, bakal<br />

tertopang oleh membaiknya kinerja lapangan<br />

usaha industri pengolahan yang bersumber<br />

dari komoditas CPO (crude palm<br />

oil) kelapa sawit, seiring dengan kenaikan<br />

permintaan yang didukung oleh prospek<br />

perbaikan harga di <strong>2019</strong>.<br />

Gubernur mengungkapkan, berdasarkan<br />

hasil Indonesia Palm Oil Conference<br />

(IPOC) 2018, perang dagang AS-Tiongkok<br />

diperkirakan berdampak pada penurunan<br />

aktivitas ekspor-impor kacang kedelai. Hal<br />

tersebut akan membuat Tiongkok mencari<br />

sumber minyak nabati alternatif sehingga<br />

produk sawit Indonesia dapat menjadi<br />

pilihan yang tepat.<br />

Tak hanya dari CPO kelapa sawit, dari<br />

lapangan usaha konstruksi, berlanjutnya<br />

pembangunan infrastruktur di <strong>Kaltara</strong> juga<br />

akan turut menjadi penopang pertumbuhan.<br />

“Akselerasi pembangunan infrastruktur<br />

oleh pemerintah daerah diperkirakan<br />

akan tetap tinggi di tahun <strong>2019</strong>,” sebutnya.<br />

Disampaikan, beberapa proyek strategis<br />

yang bersifat multiyears baik dari pemerintah<br />

dan swasta, seperti pembangunan<br />

PLTA Kayan Tahap I, Kota Mandiri Tanjung<br />

Selor, RSUD Tipe B Tanjung Selor, RS<br />

Pertamina dan gedung perkantoran serta<br />

jalan paralel perbatasan, akan menopang<br />

pertumbuhan lapangan usaha konstruksi.<br />

“Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah<br />

Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah<br />

diperkirakan tumbuh lebih tinggi<br />

ditopang oleh dimulainya masa Pilpres<br />

dan Pileg tahun <strong>2019</strong> yang akan diselenggarakan<br />

pada pertengahan tahun <strong>2019</strong>,”<br />

ujarnya.<br />

Dalam kaitannya dengan upaya<br />

menggenjot pertumbuhan ekonomi, Gubernur<br />

mengatakan, pada tahun-tahun<br />

mendatang, khususnya di <strong>Kaltara</strong> diharapkan<br />

tak lagi mengandalkan sumber perekonomiannya<br />

pada pengelolaan Sumber<br />

Daya Alam (SDA) mineral. Tapi harus<br />

mengalihkan pandangan pertumbuhan<br />

perekonomiannya kepada kegiatan ekspor<br />

dan perdagangan.<br />

Gubernur menyampaikan hal itu, berdasarkan<br />

pada informasi dan data yang<br />

valid dari BI. “Data yang disampaikan BI<br />

ini, selalu aktual, update, valid dan solid. BI<br />

Juga selalu mengupayakan adanya inovasi<br />

atau perubahan baru,” ujarnya. (humas)<br />

ASN <strong>Kaltara</strong> Diminta<br />

Peka dan Cerdas<br />

TANJUNG SELOR – Tahun <strong>2019</strong>,<br />

akan menjadi tahun dengan tantangan<br />

yang kompleks bagi Pemprov <strong>Kaltara</strong>.<br />

Ini dikarenakan, selain urusan pemerintahan,<br />

sejumlah event nasional juga akan<br />

digelar. Seperti Pemilihan Presiden dan<br />

Wakil Presiden (Pilpres) serta kegiatan<br />

lainnya yang bersifat multidimensi. Untuk<br />

itu, dibutuhkan kepekaan dan kecerdasan<br />

dari jajaran aparatur Pemprov<br />

<strong>Kaltara</strong> untuk menjalaninya. Demikian<br />

disampaikan Gubernur <strong>Kaltara</strong> Dr H<br />

Irianto Lambrie, saat memimpin apel<br />

Senin (7/1) pagi di Lapangan Agatish,<br />

Tanjung Selor.<br />

Sehubungan dengan itu, Irianto pun<br />

mengimbau agar seluruh aparatur<br />

pemerintahan, utamanya kepala Organisasi<br />

Perangkat Daerah (OPD)/Biro<br />

untuk dapat mengikuti perkembangan<br />

dan kemajuan yang dicapai selama<br />

ini. “Utamanya, keterlibatan positif dan<br />

aktif dalam penggunaan teknologi informasi.<br />

Gunakan teknologi informasi<br />

untuk mempercepat pelayanan yang<br />

diberikan. Bekerjalah yang baik, dan<br />

tetap berhati-hati dalam penggunaan<br />

KOMITMEN :<br />

Gubernur <strong>Kaltara</strong><br />

Dr H Irianto<br />

Lambrie saat<br />

memimpin apel<br />

Senin (7/1) pagi di<br />

Lapangan Agatish,<br />

Tanjung Selor.<br />

anggaran,” kata Irianto.<br />

Gubernur juga meminta agar setiap<br />

kepala OPD/Biro untuk melaksanakan<br />

komitmen yang telah dinyatakan bersama.<br />

Komitmen itu, terkait dengan<br />

kesiapan untuk mengkoreksi dan memperbaiki<br />

hal-hal yang kurang tepat pada<br />

tahun sebelumnya, serta mencegah<br />

kesalahan yang berulang. “Saya minta<br />

komitmen tersebut dilaksanakan secara<br />

berjenjang hingga ke bawahan,” jelas<br />

Gubernur.<br />

Aparatur serta masyarakat <strong>Kaltara</strong><br />

pun diharapkan untuk dapat merawat<br />

dan menjaga kerukunan hidup antar<br />

umat beragama yang sudah kondusif<br />

selama ini. “Hari ini, hari kelima masuk<br />

kerja di awal <strong>2019</strong>. Di awal tahun ini,<br />

kita meraih penghargaan dari Kementerian<br />

Agama (Kemenag). <strong>Kaltara</strong> dinilai<br />

sebagai provinsi terbaik pertama dalam<br />

hal kerukunan kehidupan beragama,<br />

dan meraih Harmony Award 2018. Ini<br />

menjadi tanggung jawab besar bagi kita<br />

untuk merawat dan menjaga apa yang<br />

menjadi makna dari penghargaan itu,”<br />

tutup Irianto.(humas)<br />

SEKPROV DEFINITIF : Gubernur <strong>Kaltara</strong> Dr H Irianto Lambrie saat melantik H Suriansyah sebagai Sekprov definitif, kemarin<br />

(7/1).<br />

Suriansyah Jabat Sekprov <strong>Kaltara</strong> Kedua<br />

Gubernur Lantik Sekprov Definitif<br />

TANJUNG SELOR – Pemprov <strong>Kaltara</strong>,<br />

sejak kemarin (7/1) memiliki Sekretaris<br />

Provinsi (Sekprov) definitif. Ini menyusul<br />

dilantiknya H Suriansyah oleh Gubernur<br />

<strong>Kaltara</strong> Dr H Irianto Lambrie untuk menduduki<br />

posisi tersebut menggantikan<br />

pejabat sebelumnya, H Badrun. Suriansyah<br />

sendiri, sebelumnya menjabat<br />

sebagai Kepala Badan Pengembangan<br />

Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi<br />

<strong>Kaltara</strong>.<br />

Penetapan Suriansyah sebagai Sekprov<br />

ke dua di jajaran Pemprov <strong>Kaltara</strong>,<br />

menurut Gubernur sudah dilakukan<br />

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br />

Salah satunya, Undang-Undang (UU)<br />

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur<br />

Sipil Negara (ASN). “Pengisian jabatan<br />

pimpinan tinggi ini, minimal dapat dilakukan<br />

dengan 2 cara. Salah satunya, melalui<br />

seleksi terbuka oleh tim independen<br />

yang ditetapkan PPK (Pejabat Pembina<br />

Kepegawaian), dalam hal ini Gubernur<br />

<strong>Kaltara</strong>,” kata Gubernur usai melakukan<br />

pengambilan sumpah / janji dan pelantikan<br />

pejabat pimpinan tinggi madya,<br />

pimpinan tinggi pratama, administrator,<br />

pengawas, pengawas tenaga kerja, dan<br />

kepala sekolah di lingkungan Pemprov<br />

<strong>Kaltara</strong> tahun <strong>2019</strong> di Aula Serbaguna<br />

Gedung Gadis Provinsi <strong>Kaltara</strong> Lantai 1,<br />

Senin (7/1).<br />

Penetapannya juga mendapat rekomendasi<br />

dari Komite ASN atau KASN.<br />

“Artinya, KASN akan melakukan evaluasi,<br />

pengawasan dan menegur apabila ada<br />

pelanggaran dalam pengisian jabatan,”<br />

ungkap Irianto.<br />

Sebelum ditetapkan sebagai Sekprov<br />

definitif, tim independen dan PPK mengusulkan<br />

3 nama yang berhasil lulus seleksi<br />

terbuka. Dari ketiga nama tersebut,<br />

berdasarkan sejumlah pertimbangan<br />

termasuk masukan dari kepala daerah<br />

maka ditetapkan 1 nama yang akan menjadi<br />

pejabat Sekprov definitif. “Jabatan<br />

Sekprov ini, adalah puncak karir bagi<br />

seorang ASN yang bertugas di lingkup<br />

pemerintahan provinsi. Kedudukannya,<br />

tak hanya menjadi pembantu utama<br />

kepala daerah, tapi juga bertugas mengkoordinasikan<br />

pelaksanaan tugas kepala<br />

OPD (Organisasi Perangkat Daerah)/<br />

Biro hingga seluruh ASN di wilayahnya,”<br />

papar Gubernur.<br />

Tak itu saja, tugas lainnya adalah<br />

sebagai ketua tim anggaran pemerintah<br />

daerah provinsi yang bermitra dengan<br />

kalangan legislatif. Serta, menjadi pengelolaa<br />

anggaran yang bertanggungjawab<br />

kepada kepala daerah. “Kita semua<br />

juga harus bersyukur karena penetapan<br />

Sekprov ini, berjalan lancar dan tidak<br />

terlalu lama. Karena, biasanya promosi<br />

jabatan selalu ada konflik kepentingan.<br />

Tapi, kita berusaha melakukan penilaian<br />

secara objektif, adil, tanpa diskriminasi,”<br />

ulas Irianto.<br />

Selain melantik Sekprov definitif,<br />

Gubernur juga melantik 4 pejabat<br />

tinggi pratama yakni Taufik Hidayat<br />

sebagai Kepala Biro (Karo) Pemerintahan<br />

Umum, Muhammad Ishak<br />

(kepala BPSDM), Usdiansyah (Karo<br />

Kesejahteraan Rakyat), dan Rohadi<br />

(Karo Perekonomian). Turut dilantik 80<br />

pejabat administrator dan pejabat pengawas,<br />

13 kepala Sekolah Menengah<br />

Atas (SMA) dan Sekolah Menengah<br />

Kejuruan (SMK), 1 pengawas sekolah,<br />

dan 3 pengawas tenaga kerja. (humas)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!