#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019

07.01.2019 Views

GAYA HIDUP 20 Koran Kaltara www.korankaltara.com Email: redaksi.korankaltara@gmail.com selasa, 8 Januari 2019, Edisi 1398 Tahun V Gaya Hidup Jadi Pemicu Artis Terlibat Prostitusi Demi Mempertahankan Eksistensi JAKARTA- Terungkapnya prostitusi online yang menyeret sejumlah artis bukan kali ini saja terjadi. Sebelum Vanessa Angel (VA), kepolisian juga telah membongkar kasus prostitusi yang melibatkan sejumlah artis seperti Nikita Mirzani, Puty Revita, Amel Alvi, dan penyanyi dangdut bernama Hesty, juga pernah tertangkap basah ketika sedang melayani pelangganya di hotel mewah. Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan, Pink Living Coral Jadi Warna Tahun 2019 JAKARTA - Setelah warna ungu ultra violet dinobatkan jadi warna tahun 2018, kini giliran pink living coral yang menjadi warna tahun 2019 atau Color of the Year versi Pantone. Pantone merupakan perusahaan yang memproduksi sistem warna yang telah diakui secara internasional. Sistem warna ini dikenal dengan Pantone Matching System (PMS). Pink living coral merupakan warna merah muda lembut bernuansa pastel. Warna ini terinspirasi dari warna koral atau karang di dasar laut. Dalam sistem Pantone, warna living coral memiliki kode 16-1546. Warna ini diprediksi bakal menghiasi banyak produk sepanjang 2019. Mulai dari mode, perabot rumah tangga, pengemasan, desain kasus prostitusi online yang melibatkan artis VA dipicu karena gaya hidup yang mewah guna mempertahankan eksistensinya. Selain itu langkah tersebut dianggap paling mudah dan cepat untuk mendapatkan penghasilan yang besar di kala mereka tak mendapatkan tawaran apapun. “Tujuan utamanya untuk menjaga eksistensi sebagai orang populer,” katanya kepadas, Senin (7/1). Menurutnya, kehidupan glamour yang kerap identik dengan artis tentu memerlukan dana yang tak sedikit untuk menjaga popularitas mereka. Oleh karenanya, kata Musni Umar, mereka rela menjual diri karena butuh finansial yang cukup kuat untuk industri, dan desain grafis. Pantone mendeskripsikan living coral sebagai warna yang mewakili perubahan dalam kehidupan digital dan kehidupan nyata. Di sisi lain, warna ini digambarkan sebagai penanda untuk dukungan, perhatian, dan cinta dalam media sosial yang sering kali bernada negatif. Layaknya karang yang menjadi tempat berlindung banyak biota laut, warna ini diharapkan dapat membuka dan menjaga hubungan serta keintiman. “Living coral menawarkan kehangatan dan kenyamanan dalam lingkungan yang terus berubah,” kata pernyataan resmi Pantone dikutip dari Mashable menjaga eksistensinya. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan artis terjun ke dunia prostitusi menurutnya adalah gaya hidup yang dijadikan kompetisi atau persaingan antara satu dengan lainnya. Kompetisi itu menjadikan mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang populer. “Kompetisi dengan sesama artis untuk menjadi yang paling sukses juga menjadi salah satu pendorong,” tandasnya. Dikatakan Musni Umar, semakin populer artis tersebut maka bayaran yang diterima akan semakin mahal. Sementara bagi pengguna jasa seks artis tersebut menurutnya tidak mempermasalahkan berapa uang yang dikeluarkan untuk membayar artis tersebut. Selain itu, pelanggan juga sudah tidak lagi memikirkan pelayanan yang diberikan, melainkan sudah menjadi kepuasan pribadi bisa meniduri seorang artis. “Jadi, dia bukan hanya orang cantik, tidak berpendidikan, di pinggir jalan yang dia temui, tapi ini ada fantasi nih, yang tentu harganya akan bisa lebih mahal, dan bahkan sangat mahal,” tuturnya Dia berharap, pemerintah bisa memberikan pembinaan terhadap artis yang sudah tertangkap basah terkait kasus prostitusi online tersebut. Sanksi sosial yang diterima artis tersebut menurutnya tidak menimbulkan efek jera. “Kalau bisa mereka dibina, diarahkan ke bisnis yang positif. Kalau cuma sanksi soaial orang Indonesia itu cepat lupa,” pungkasnya. Untuk diketahui, Vanessa Angel merupakan salah satu artis layar kaca yang kerap memainkan peran di beberapa FTV. Sementara Avriela Shaqqila adalah model yang fotonya banyak terpampang di majalah dewasa. Keduanya ditangkap oleh jajaran Polda Jatim di sebuah hotel di Surabaya karena diduga terlibat prostitusi online. Diduga, untuk tarif untuk dapat berkencan dengan Vanessa Angel mencapai‎ Rp80 juta. Sedangkan Avriela, seharga Rp25 juta. Hingga kini, polisi belum menetapkan status hukum terhadap kedua artis tersebut. Sedangkan dua muncikari telah ditetapkan sebagai tersangka. (vn) SE Asia. Menyitat laman resmi Pantone, proses pemilihan Color of the Year ini berawal dari analisis tren dan pertimbangan yang matang. Para ahli warna dari Pantone Color Institute melihat pengaruh warna dari beragam industri mulai dari hiburan, film, seni, mode, wisata, gaya hidup, dan sosial ekonomi. Pengaruh warna ini juga berasal dari teknologi, media sosial, dan olahraga yang menarik perhatian dunia. Color of the Year yang sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu ini disebut memengaruhi warna di beragam industri. (cnn) Sepatu Bot Kembali Jadi Hits JAKARTA - Sepatu bot kembali naik daun di dunia mode pada tahun 2019. Ini terbukti dengan beberapa selebritas ternama mengenakannya kembali, sebut saja aktris Amerika Jennifer Connolly, desainer Inggris Alexa Chung, dan masih banyak model lainnya. “Bentuk alas kaki ini kerap dipadukan dengan celana atau rok lebar, gaun terusan yang melebar bagian bawahnya (swinging frocks),” ujar Alexander Rademacher, direktur fesyen di pameran dagang Gallery Shoes di Dusseldorf, seperti dikutip DPA, Senin (7/1). Namun bagi siapa saja yang belum siap tampil dengan gaya ini, sepatu bot kaus kaki telah menjadi sorotan sejak tahun 2018 dan akan tetap menjadi tren. Gaya ini termasuk sepatu bot semata kaki hingga di atas lutut (angkle-high boots) dengan hak yang tinggi. “Jika Anda akan mengikuti tren ini, Anda harus memastikan bahwa Anda mendapatkan alas kaki yang berkualitas. Bahannya harus nyaman dan tidak cepat aus,” kata ahli alas kaki Claudia Schulz. Sementara itu, sepatu bot berkerut (slouch boots) tengah populer saat ini, menurut para ahli. Slouch boots memiliki bagian atas yang panjang dan cukup lembut jatuh pada betis dalam lipatan. “Ada banyak jenis sepatu bot berkerut. Kadang terdapat banyak lipatan di bagian atas, kadang lebih sedikit. Kadang sepatu tersebut tingginya hingga pergelangan kaki, kadang hampir setinggi lutut. Yang terpenting adalah bagian atas kerutan ke bawah lipatan,” jelas ahli sepatu sekaligus pewarta mode Simone Reiner. Hak yang pendek dan sedikit melengkung (kitten heels) memberikan alternatif untuk sepatu dengan hak tinggi, yang suatu saat pasti tidak akan nyaman dipakai. Kitten heels biasanya memiliki hak antara tiga dan lima sentimeter. “Tapi ada juga contoh dengan hak tinggi yang lebih lebar dan bagian bawahnya rata (block heels). Mereka bisa terlihat sangat berkelas ketika terbuat dari kulit dan warna yang sama dengan bagian sepatu yang lain,” kata Reiner. “Hitam tetap menjadi warna sepatu klasik. Tapi selain itu ada warna yang lebih lembut, lebih lembut seperti merah anggur (bordeaux), cokelat muda (khaki), cokelat natural (cognac) atau kuning mustard yang sedang populer saat ini.” Sepanjang dipadukan dengan warna tua seperti Bordeaux, merah cerah juga menjadi tren, terutama saat menjadi sepatu yang terlihat sporty. “Biru tua dan biru laut merupakan dua warna yang digunakan oleh perempuan yang sadar mode dan jangan lupa ungu terang juga dapat menjadi pilihan warna,” kata Schulz. (rep)

hiburan 21 Koran Kaltara www.korankaltara.com Email: redaksi.korankaltara@gmail.com selasa, 8 Januari 2019, Edisi 1398 Tahun V Foto Bugil Tersebar, Vanessa Angel Merasa Dijebak JAKARTA - Artis Vanessa Angel ditangkap kerena diduga terjerat kasus prostitusi online di Surabaya pada Sabtu 5 Januari 2019. Ketika dalam pemeriksaan, rupanya foto bugil dari Vanessa Angel tersebar luas melalui media sosial. Dalam foto itu, tampak Vanessa Angel yang tengah mandi tanpa mengenakan sehelai pakaian. Tidak hanya itu, tepat pada pinggulnya tersemat sebuah tato. Kendati demikian, mendengar pose bugil itu tersebar, kuasa hukum dari Vanessa Angel yakni M. Zakir Rasyidin pun menanggapinya. Dari penuturannya, foto itu diabadikan oleh seseorang di Kuala Lumpur. Sayangnya ia tak menyebut siapakah yang berani menyebarkan pose tersebut. “Kata Vanessa di Kuala Lumpur pada bulan Desember lalu. Nah pertanyaan yang muncul anda bersama siapa? bersama artis yang dicurigai,” kata M. Zakir Rasyidin saat dihubungi, Senin (7/1). Lebih lanjut, pihak Vanessa mencurigai bahwa ada seorang artis yang menjebaknya hingga terciduk pihak kepolisian. Hingga membuat kuasa hukum Vanessa bakal mengambil langkah hukum dengan adanya ini. “Dia sebagai otak terjebaknya, dia di Surabaya gitu jadi pertanyaannya ada masalah hukum baru setelah urusan ini. Karena kita bisa melaporkan orang itu karena mengambil foto tanpa persetujuan orangnya dalam kondisi tidak berbusana,” paparnya. “Kemudian parahnya lagi tesebar di medsos jadi tidak sulit mencari siapa yang menyebarkan karena hanya berdua dan lokasinya jelas dan pada saat apa itu,” pungkasnya. (okz) Perusahaan Milik Beyonce Digugat karena Dituding Diskriminatif JAKARTA - Perusahaan manajemen dan hiburan milik penyanyi Beyonce Knowles, Parkwood Entertainment, digugat lewat tuntutan class action atau gugatan kelompok yang mengklaim Beyonce. com melanggar Undang Undang Penyandang Disabilitas Amerika. Perusahaan itu dituduh menolak pengguna yang memiliki gangguan penglihatan untuk mengakses produk dan layanan yang ditawarkan dalam situs webnya. Seorang perempuan asal New York bernama Mary Conner menuding situs web itu tidak sepenuhnya dapat diakses untuknya dan bagi jutaan orang lain yang memiliki gangguan penglihatan. “Satu-satunya bentuk hiburan yang benar-benar menghadirkan medan bermain yang merata antara tunanetra dan yang bisa melihat adalah kegembiraan musik,” tulis kuasa hukum Corner, Dan Shaked, dalam berkas gugatan tersebut. “Penggugat ingin menghadiri konser Beyonce dan mendengar- kan musiknya secara live. Namun, ketika dia melihat-lihat situs web Beyonce.com, dia menemukan banyak hambatan yang membatasi aksesibilitasnya ke barang dan jasa yang ditawarkan di situs web itu,” tambahnya. Conner menyebut bahwa dia tidak dapat menelusuri Beyonce. com dan harus melakukan pembelian online dengan bantuan seorang teman yang bisa melihat. “Aksesibilitas web mengharuskan teks alternatif dikodekan dengan setiap gambar. Namun, ada banyak gambar penting di Beyonce. com yang tidak memiliki teks yang setara,” kata Dan Shaked. “Akibatnya, pengunjung Beyonce.com yang tunanetra tidak dapat menentukan apa yang ada di situs web, menelusurinya atau melakukan pembelian,” tambahnya. Masalah lain dengan situs web tersebut, menurut dia, termasuk kurangnya menu drop-down dan tautan navigasi yang dapat diakses menggunakan keyboard ketimbang mouse. Kelompok yang diwakili Corner termasuk semua tunanetra di Amerika Serikat yang telah mencoba mengakses Beyonce. com, namun mengalami kesulitan. Conner meminta pengadilan untuk memerintahkan Parkwood membuat situs yang dapat diakses oleh pengunjung tunanetra dan penderita gangguan penglihatan lain sesuai dengan standarnya. Ia juga menuntut ganti rugi untuk mereka yang telah mengalami diskriminasi. Namun, sampai saat ini pihak Parkwood belum menanggapi permintaan komentar. (kps) Susul Nana, Jang Ki Yong Juga Bintangi Drama Blue Eyes Kenapa Banyak Artis Terjerat Prostitusi? Begini Kata Deddy Corbuzier JAKARTA - Punya tampang rupawan, tenar dan memiliki uang rupanya tak menjamin seorang artis tak terlibat di prostitusi. Deddy Corbuzier mengungkap alasan terkait hal itu. Deddy menyebut para artis memiliki kebutuhan tersendiri. Selain itu mereka juga mendapat tekanan dari lingkungan pergaulan yang membuat harus selalu memakai barang mewah. “Artis tapi jadi pelacur, prostitusi ini menarik karena jadi perbincangan banyak orang. Selebriti kaya tapi harus jadi seorang prostitusi ini big question. Gue nggak nyalahin artis jadi pelacur atau jual diri,” kata Deddy, Senin (7/1). “Yang pertama, artis juga manusia, ada kebutuhannya juga. Dua memang akan lebih laku. Tampil di TV kalau pria-pria yang kepenginan itu bilang sensasinya beda. Dan ketiga uang yang ditawarkan lebih besar daripada wanita yang bukan artis,” lanjutnya. Deddy juga mengungkapkan banyak artis yang tidak memiliki pekerjaan. Jikalaupun ada, bayaran yang ditawarkan pekerjaan itu murah. “Nggak semua artis kaya. Banyak artis yang nggak punya job kerjaan. Kalaupun punya job, bayarannya murah. Tekanan hidup dari masyarakat apalagi menggunakan sosial media. Bagaimana artis dari atas sampai bawah itu (barangnya) branded. Kalau nggak branded berarti mulai nggak laku, nggak ada job,” ujar Deddy. (okz) SEOUL – Setelah Im Jin Ah (Nana) memastikan keterlibatannya dalam Blue Eyes sekitar 2 pekan lalu, kini giliran Jang Ki Yong yang memberikan jawaban serupa. Kepastian bergabungnya aktor Come and Hug Me tersebut diumumkan oleh tim produksi pada Senin (7/1). Melansir Soompi, tim produksi berharap Nana dan Jang Ki Yong dapat membangun chemistry kuat dalam drama tersebut. “Kami berharap sinergi antara Jang Ki Yong dan Nana, akan menambah daya tarik karakter yang mereka perankan. Sehingga dapat membantu kami membuat drama terbaik,” ujar perwakilan tim produksi. Blue Eyes merupakan drama bergenre melodrama thriller yang berkisah tentang takdir antara seorang pembunuh bayaran dan detektif wanita. Dalam drama ini, Nana akan berperan sebagai Do Hyun Jin, detektif wanita yang bersikap dingin namun memiliki empati besar terhadap penderitaan orang lain. Meski memiliki insting kuat terhadap sebuah kasus, namun setiap mengambil keputusan, dia tetap berpegang pada data ilmiah yang ada. Sementara itu, Jang Ki Yong akan berperan sebagai pembunuh bayaran bernama Kim Shi Hoon. Karakter tersebut digambarkan dapat menghabisi nyawa siapa saja dengan barang apa saja yang ada di sekitarnya. Dia juga memiliki kemampuan menilai situasi dengan cepat dan mengembangkan rencana yang sempurna untuk membunuh dan menghilang tanpa jejak. Tidak ada yang mengetahui usia, nama, dan ras Kim Shi Hoon. Namun yang pasti, organisasi dan geng terkuat dari berbagai negara menggunakan jasanya untuk membunuh musuh mereka. Drama Blue Eyes akan menjadi comeback pertama Nana setelah sebelumnya bermain dalam drama tvN The Good Wife yang tayang pada 2016. Tahun lalu, dia mendapat tawaran untuk bermain dalam drama Four Sons yang sempat mandek penggarapannya. Karena alasan itulah, Nana akhirnya memutuskan mundur dari proyek tersebut pada 25 Agustus 2018 dan bergabung dengan Blue Eyes. Sementara bagi Jang Ki Yong, drama ini akan menjadi proyek keduanya sebagai pemeran utama setelah sukses Come and Hug Me pada 2018. Rencananya, Blue Eyes akan digarap oleh Lee Jong Jae, sutradara yang juga menggarap drama populer tvN, 100 Days My Prince. Drama tersebut dijadwalkan tayang pada Maret 2019. (okz)

hiburan<br />

21 <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> www.korankaltara.com<br />

Email: redaksi.korankaltara@gmail.com<br />

selasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />

Foto Bugil<br />

Tersebar,<br />

Vanessa Angel<br />

Merasa Dijebak<br />

JAKARTA - Artis Vanessa Angel ditangkap<br />

kerena diduga terjerat kasus<br />

prostitusi online di Surabaya pada<br />

Sabtu 5 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>. Ketika dalam<br />

pemeriksaan, rupanya foto bugil dari<br />

Vanessa Angel tersebar luas melalui<br />

media sosial.<br />

Dalam foto itu, tampak Vanessa<br />

Angel yang tengah mandi tanpa<br />

mengenakan sehelai pakaian. Tidak<br />

hanya itu, tepat pada pinggulnya<br />

tersemat sebuah tato.<br />

Kendati demikian, mendengar<br />

pose bugil itu tersebar, kuasa hukum<br />

dari Vanessa Angel yakni M. Zakir<br />

Rasyidin pun menanggapinya. Dari<br />

penuturannya, foto itu diabadikan<br />

oleh seseorang di Kuala Lumpur.<br />

Sayangnya ia tak menyebut siapakah<br />

yang berani menyebarkan pose<br />

tersebut.<br />

“Kata Vanessa di Kuala Lumpur<br />

pada bulan Desember lalu. Nah pertanyaan<br />

yang muncul anda bersama<br />

siapa? bersama artis yang dicurigai,”<br />

kata M. Zakir Rasyidin saat dihubungi,<br />

Senin (7/1).<br />

Lebih lanjut, pihak Vanessa mencurigai<br />

bahwa ada seorang artis yang<br />

menjebaknya hingga terciduk pihak<br />

kepolisian. Hingga membuat kuasa<br />

hukum Vanessa bakal mengambil<br />

langkah hukum dengan adanya ini.<br />

“Dia sebagai otak terjebaknya, dia<br />

di Surabaya gitu jadi pertanyaannya<br />

ada masalah hukum baru setelah<br />

urusan ini. Karena kita bisa melaporkan<br />

orang itu karena mengambil foto<br />

tanpa persetujuan orangnya dalam<br />

kondisi tidak berbusana,” paparnya.<br />

“Kemudian parahnya lagi tesebar di<br />

medsos jadi tidak sulit mencari siapa<br />

yang menyebarkan karena hanya<br />

berdua dan lokasinya jelas dan pada<br />

saat apa itu,” pungkasnya. (okz)<br />

Perusahaan<br />

Milik Beyonce<br />

Digugat karena<br />

Dituding<br />

Diskriminatif<br />

JAKARTA - Perusahaan manajemen<br />

dan hiburan milik penyanyi<br />

Beyonce Knowles, Parkwood Entertainment,<br />

digugat lewat tuntutan<br />

class action atau gugatan kelompok<br />

yang mengklaim Beyonce.<br />

com melanggar Undang Undang<br />

Penyandang Disabilitas Amerika.<br />

Perusahaan itu dituduh menolak<br />

pengguna yang memiliki gangguan<br />

penglihatan untuk mengakses<br />

produk dan layanan yang ditawarkan<br />

dalam situs webnya.<br />

Seorang perempuan asal New<br />

York bernama Mary Conner menuding<br />

situs web itu tidak sepenuhnya<br />

dapat diakses untuknya<br />

dan bagi jutaan orang lain yang<br />

memiliki gangguan penglihatan.<br />

“Satu-satunya bentuk hiburan<br />

yang benar-benar menghadirkan<br />

medan bermain yang merata antara<br />

tunanetra dan yang bisa melihat<br />

adalah kegembiraan musik,” tulis<br />

kuasa hukum Corner, Dan Shaked,<br />

dalam berkas gugatan tersebut.<br />

“Penggugat ingin menghadiri<br />

konser Beyonce dan mendengar-<br />

kan musiknya secara live. Namun,<br />

ketika dia melihat-lihat situs web<br />

Beyonce.com, dia menemukan<br />

banyak hambatan yang membatasi<br />

aksesibilitasnya ke barang dan<br />

jasa yang ditawarkan di situs web<br />

itu,” tambahnya.<br />

Conner menyebut bahwa dia<br />

tidak dapat menelusuri Beyonce.<br />

com dan harus melakukan pembelian<br />

online dengan bantuan<br />

seorang teman yang bisa melihat.<br />

“Aksesibilitas web mengharuskan<br />

teks alternatif dikodekan dengan<br />

setiap gambar. Namun, ada banyak<br />

gambar penting di Beyonce.<br />

com yang tidak memiliki teks yang<br />

setara,” kata Dan Shaked.<br />

“Akibatnya, pengunjung Beyonce.com<br />

yang tunanetra tidak<br />

dapat menentukan apa yang<br />

ada di situs web, menelusurinya<br />

atau melakukan pembelian,” tambahnya.<br />

Masalah lain dengan situs web<br />

tersebut, menurut dia, termasuk<br />

kurangnya menu drop-down dan<br />

tautan navigasi yang dapat diakses<br />

menggunakan keyboard ketimbang<br />

mouse.<br />

Kelompok yang diwakili Corner<br />

termasuk semua tunanetra<br />

di Amerika Serikat yang telah<br />

mencoba mengakses Beyonce.<br />

com, namun mengalami kesulitan.<br />

Conner meminta pengadilan<br />

untuk memerintahkan Parkwood<br />

membuat situs yang dapat diakses<br />

oleh pengunjung tunanetra dan<br />

penderita gangguan penglihatan<br />

lain sesuai dengan standarnya.<br />

Ia juga menuntut ganti rugi untuk<br />

mereka yang telah mengalami<br />

diskriminasi. Namun, sampai saat<br />

ini pihak Parkwood belum menanggapi<br />

permintaan komentar. (kps)<br />

Susul Nana,<br />

Jang Ki Yong<br />

Juga Bintangi<br />

Drama Blue Eyes<br />

Kenapa Banyak Artis Terjerat Prostitusi?<br />

Begini Kata Deddy Corbuzier<br />

JAKARTA - Punya tampang rupawan,<br />

tenar dan memiliki uang<br />

rupanya tak menjamin seorang artis<br />

tak terlibat di prostitusi. Deddy Corbuzier<br />

mengungkap alasan terkait hal itu.<br />

Deddy menyebut para artis memiliki<br />

kebutuhan tersendiri. Selain itu<br />

mereka juga mendapat tekanan dari<br />

lingkungan pergaulan yang membuat<br />

harus selalu memakai barang mewah.<br />

“Artis tapi jadi pelacur, prostitusi ini<br />

menarik karena jadi perbincangan<br />

banyak orang. Selebriti kaya tapi<br />

harus jadi seorang prostitusi ini big<br />

question. Gue nggak nyalahin artis<br />

jadi pelacur atau jual diri,” kata Deddy,<br />

Senin (7/1).<br />

“Yang pertama, artis juga manusia,<br />

ada kebutuhannya juga. Dua memang<br />

akan lebih laku. Tampil di TV<br />

kalau pria-pria yang kepenginan itu<br />

bilang sensasinya beda. Dan ketiga<br />

uang yang ditawarkan lebih besar<br />

daripada wanita yang bukan artis,”<br />

lanjutnya.<br />

Deddy juga mengungkapkan banyak<br />

artis yang tidak memiliki pekerjaan.<br />

Jikalaupun ada, bayaran yang<br />

ditawarkan pekerjaan itu murah.<br />

“Nggak semua artis kaya. Banyak<br />

artis yang nggak punya job kerjaan.<br />

Kalaupun punya job, bayarannya murah.<br />

Tekanan hidup dari masyarakat<br />

apalagi menggunakan sosial media.<br />

Bagaimana artis dari atas sampai<br />

bawah itu (barangnya) branded.<br />

Kalau nggak branded berarti mulai<br />

nggak laku, nggak ada job,” ujar<br />

Deddy. (okz)<br />

SEOUL – Setelah Im Jin Ah<br />

(Nana) memastikan keterlibatannya<br />

dalam Blue Eyes sekitar 2<br />

pekan lalu, kini giliran Jang Ki<br />

Yong yang memberikan jawaban<br />

serupa. Kepastian bergabungnya<br />

aktor Come and Hug Me tersebut<br />

diumumkan oleh tim produksi pada<br />

Senin (7/1).<br />

Melansir Soompi, tim produksi<br />

berharap Nana dan Jang Ki Yong<br />

dapat membangun chemistry kuat<br />

dalam drama tersebut. “Kami berharap<br />

sinergi antara Jang Ki Yong<br />

dan Nana, akan menambah daya<br />

tarik karakter yang mereka perankan.<br />

Sehingga dapat membantu<br />

kami membuat drama terbaik,” ujar<br />

perwakilan tim produksi.<br />

Blue Eyes merupakan drama<br />

bergenre melodrama thriller yang<br />

berkisah tentang takdir antara<br />

seorang pembunuh bayaran dan<br />

detektif wanita. Dalam drama ini,<br />

Nana akan berperan sebagai Do<br />

Hyun Jin, detektif wanita yang<br />

bersikap dingin namun memiliki<br />

empati besar terhadap penderitaan<br />

orang lain.<br />

Meski memiliki insting kuat terhadap<br />

sebuah kasus, namun setiap<br />

mengambil keputusan, dia tetap<br />

berpegang pada data ilmiah yang<br />

ada. Sementara itu, Jang Ki Yong<br />

akan berperan sebagai pembunuh<br />

bayaran bernama Kim Shi Hoon.<br />

Karakter tersebut digambarkan<br />

dapat menghabisi nyawa siapa<br />

saja dengan barang apa saja yang<br />

ada di sekitarnya. Dia juga memiliki<br />

kemampuan menilai situasi dengan<br />

cepat dan mengembangkan rencana<br />

yang sempurna untuk membunuh<br />

dan menghilang tanpa jejak.<br />

Tidak ada yang mengetahui<br />

usia, nama, dan ras Kim Shi Hoon.<br />

Namun yang pasti, organisasi dan<br />

geng terkuat dari berbagai negara<br />

menggunakan jasanya untuk membunuh<br />

musuh mereka.<br />

Drama Blue Eyes akan menjadi<br />

comeback pertama Nana setelah<br />

sebelumnya bermain dalam drama<br />

tvN The Good Wife yang tayang<br />

pada 2016. Tahun lalu, dia mendapat<br />

tawaran untuk bermain dalam<br />

drama Four Sons yang sempat<br />

mandek penggarapannya.<br />

Karena alasan itulah, Nana akhirnya<br />

memutuskan mundur dari<br />

proyek tersebut pada 25 Agustus<br />

2018 dan bergabung dengan Blue<br />

Eyes. Sementara bagi Jang Ki<br />

Yong, drama ini akan menjadi<br />

proyek keduanya sebagai pemeran<br />

utama setelah sukses Come and<br />

Hug Me pada 2018.<br />

Rencananya, Blue Eyes akan<br />

digarap oleh Lee Jong Jae, sutradara<br />

yang juga menggarap drama<br />

populer tvN, 100 Days My Prince.<br />

Drama tersebut dijadwalkan tayang<br />

pada Maret <strong>2019</strong>. (okz)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!