07.01.2019 Views

#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

GAYA HIDUP<br />

20 <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> www.korankaltara.com<br />

Email: redaksi.korankaltara@gmail.com<br />

selasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />

Gaya Hidup<br />

Jadi Pemicu<br />

Artis Terlibat<br />

Prostitusi<br />

Demi<br />

Mempertahankan<br />

Eksistensi<br />

JAKARTA- Terungkapnya prostitusi<br />

online yang menyeret sejumlah artis<br />

bukan kali ini saja terjadi. Sebelum<br />

Vanessa Angel (VA), kepolisian juga<br />

telah membongkar kasus prostitusi<br />

yang melibatkan sejumlah artis seperti<br />

Nikita Mirzani, Puty Revita, Amel<br />

Alvi, dan penyanyi dangdut bernama<br />

Hesty, juga pernah tertangkap basah<br />

ketika sedang melayani pelangganya<br />

di hotel mewah.<br />

Sosiolog dari Universitas Ibnu<br />

Chaldun Musni Umar mengatakan,<br />

Pink Living<br />

Coral Jadi<br />

Warna Tahun<br />

<strong>2019</strong><br />

JAKARTA - Setelah warna ungu<br />

ultra violet dinobatkan jadi warna tahun<br />

2018, kini giliran pink living coral<br />

yang menjadi warna tahun <strong>2019</strong> atau<br />

Color of the Year versi Pantone.<br />

Pantone merupakan perusahaan<br />

yang memproduksi sistem warna<br />

yang telah diakui secara internasional.<br />

Sistem warna ini dikenal dengan<br />

Pantone Matching System (PMS).<br />

Pink living coral merupakan warna<br />

merah muda lembut bernuansa<br />

pastel. Warna ini terinspirasi dari<br />

warna koral atau karang di dasar<br />

laut. Dalam sistem Pantone, warna<br />

living coral memiliki kode 16-1546.<br />

Warna ini diprediksi bakal menghiasi<br />

banyak produk sepanjang<br />

<strong>2019</strong>. Mulai dari mode, perabot<br />

rumah tangga, pengemasan, desain<br />

kasus prostitusi online yang melibatkan<br />

artis VA dipicu karena gaya hidup<br />

yang mewah guna mempertahankan<br />

eksistensinya. Selain itu langkah<br />

tersebut dianggap paling mudah dan<br />

cepat untuk mendapatkan penghasilan<br />

yang besar di kala mereka tak<br />

mendapatkan tawaran apapun.<br />

“Tujuan utamanya untuk menjaga<br />

eksistensi sebagai orang populer,”<br />

katanya kepadas, Senin (7/1).<br />

Menurutnya, kehidupan glamour<br />

yang kerap identik dengan artis tentu<br />

memerlukan dana yang tak sedikit<br />

untuk menjaga popularitas mereka.<br />

Oleh karenanya, kata Musni Umar,<br />

mereka rela menjual diri karena butuh<br />

finansial yang cukup kuat untuk<br />

industri, dan desain grafis.<br />

Pantone mendeskripsikan living<br />

coral sebagai warna yang mewakili<br />

perubahan dalam kehidupan digital dan<br />

kehidupan nyata. Di sisi lain, warna ini<br />

digambarkan sebagai penanda untuk<br />

dukungan, perhatian, dan cinta dalam<br />

media sosial yang sering kali bernada<br />

negatif.<br />

Layaknya karang yang menjadi tempat<br />

berlindung banyak biota laut, warna<br />

ini diharapkan dapat membuka dan<br />

menjaga hubungan serta keintiman.<br />

“Living coral menawarkan kehangatan<br />

dan kenyamanan dalam lingkungan<br />

yang terus berubah,” kata pernyataan<br />

resmi Pantone dikutip dari Mashable<br />

menjaga eksistensinya.<br />

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan<br />

artis terjun ke dunia<br />

prostitusi menurutnya adalah gaya<br />

hidup yang dijadikan kompetisi atau<br />

persaingan antara satu dengan lainnya.<br />

Kompetisi itu menjadikan mereka<br />

menghalalkan segala cara untuk<br />

mendapatkan pengakuan sebagai<br />

orang populer.<br />

“Kompetisi dengan sesama artis<br />

untuk menjadi yang paling sukses<br />

juga menjadi salah satu pendorong,”<br />

tandasnya.<br />

Dikatakan Musni Umar, semakin<br />

populer artis tersebut maka bayaran<br />

yang diterima akan semakin mahal.<br />

Sementara bagi pengguna jasa<br />

seks artis tersebut menurutnya tidak<br />

mempermasalahkan berapa uang<br />

yang dikeluarkan untuk membayar<br />

artis tersebut.<br />

Selain itu, pelanggan juga sudah<br />

tidak lagi memikirkan pelayanan yang<br />

diberikan, melainkan sudah menjadi<br />

kepuasan pribadi bisa meniduri seorang<br />

artis.<br />

“Jadi, dia bukan hanya orang<br />

cantik, tidak berpendidikan, di pinggir<br />

jalan yang dia temui, tapi ini ada<br />

fantasi nih, yang tentu harganya akan<br />

bisa lebih mahal, dan bahkan sangat<br />

mahal,” tuturnya<br />

Dia berharap, pemerintah bisa<br />

memberikan pembinaan terhadap<br />

artis yang sudah tertangkap basah<br />

terkait kasus prostitusi online tersebut.<br />

Sanksi sosial yang diterima artis<br />

tersebut menurutnya tidak menimbulkan<br />

efek jera.<br />

“Kalau bisa mereka dibina, diarahkan<br />

ke bisnis yang positif. Kalau<br />

cuma sanksi soaial orang Indonesia<br />

itu cepat lupa,” pungkasnya.<br />

Untuk diketahui, Vanessa Angel<br />

merupakan salah satu artis layar<br />

kaca yang kerap memainkan peran<br />

di beberapa FTV. Sementara Avriela<br />

Shaqqila adalah model yang fotonya<br />

banyak terpampang di majalah<br />

dewasa.<br />

Keduanya ditangkap oleh jajaran<br />

Polda Jatim di sebuah hotel di Surabaya<br />

karena diduga terlibat prostitusi<br />

online. Diduga, untuk tarif untuk dapat<br />

berkencan dengan Vanessa Angel<br />

mencapai‎ Rp80 juta. Sedangkan<br />

Avriela, seharga Rp25 juta. Hingga<br />

kini, polisi belum menetapkan status<br />

hukum terhadap kedua artis tersebut.<br />

Sedangkan dua muncikari telah<br />

ditetapkan sebagai tersangka. (vn)<br />

SE Asia.<br />

Menyitat laman resmi Pantone,<br />

proses pemilihan Color of the Year ini<br />

berawal dari analisis tren dan pertimbangan<br />

yang matang.<br />

Para ahli warna dari Pantone Color<br />

Institute melihat pengaruh warna dari<br />

beragam industri mulai dari hiburan,<br />

film, seni, mode, wisata, gaya hidup,<br />

dan sosial ekonomi. Pengaruh warna<br />

ini juga berasal dari teknologi, media<br />

sosial, dan olahraga yang menarik<br />

perhatian dunia.<br />

Color of the Year yang sudah berlangsung<br />

sejak 20 tahun lalu ini disebut<br />

memengaruhi warna di beragam<br />

industri. (cnn)<br />

Sepatu Bot<br />

Kembali Jadi Hits<br />

JAKARTA - Sepatu bot kembali<br />

naik daun di dunia mode pada tahun<br />

<strong>2019</strong>. Ini terbukti dengan beberapa<br />

selebritas ternama mengenakannya<br />

kembali, sebut saja aktris Amerika<br />

Jennifer Connolly, desainer Inggris<br />

Alexa Chung, dan masih banyak<br />

model lainnya.<br />

“Bentuk alas kaki ini kerap dipadukan<br />

dengan celana atau rok lebar,<br />

gaun terusan yang melebar bagian<br />

bawahnya (swinging frocks),” ujar<br />

Alexander Rademacher, direktur<br />

fesyen di pameran dagang Gallery<br />

Shoes di Dusseldorf, seperti dikutip<br />

DPA, Senin (7/1).<br />

Namun bagi siapa saja yang<br />

belum siap tampil dengan gaya ini,<br />

sepatu bot kaus kaki telah menjadi<br />

sorotan sejak tahun 2018 dan<br />

akan tetap menjadi tren. Gaya ini<br />

termasuk sepatu bot semata kaki<br />

hingga di atas lutut (angkle-high<br />

boots) dengan hak yang tinggi.<br />

“Jika Anda akan mengikuti tren<br />

ini, Anda harus memastikan bahwa<br />

Anda mendapatkan alas kaki yang<br />

berkualitas. Bahannya harus nyaman<br />

dan tidak cepat aus,” kata ahli<br />

alas kaki Claudia Schulz.<br />

Sementara itu, sepatu bot<br />

berkerut (slouch boots) tengah<br />

populer saat ini, menurut para ahli.<br />

Slouch boots memiliki bagian atas<br />

yang panjang dan cukup lembut<br />

jatuh pada betis dalam lipatan.<br />

“Ada banyak jenis sepatu bot<br />

berkerut. Kadang terdapat banyak<br />

lipatan di bagian atas, kadang lebih<br />

sedikit. Kadang sepatu tersebut<br />

tingginya hingga pergelangan kaki,<br />

kadang hampir setinggi lutut. Yang<br />

terpenting adalah bagian atas<br />

kerutan ke bawah lipatan,” jelas<br />

ahli sepatu sekaligus pewarta mode<br />

Simone Reiner.<br />

Hak yang pendek dan sedikit melengkung<br />

(kitten heels) memberikan<br />

alternatif untuk sepatu dengan hak<br />

tinggi, yang suatu saat pasti tidak<br />

akan nyaman dipakai. Kitten heels<br />

biasanya memiliki hak antara tiga<br />

dan lima sentimeter.<br />

“Tapi ada juga contoh dengan<br />

hak tinggi yang lebih lebar dan bagian<br />

bawahnya rata (block heels).<br />

Mereka bisa terlihat sangat berkelas<br />

ketika terbuat dari kulit dan warna<br />

yang sama dengan bagian sepatu<br />

yang lain,” kata Reiner.<br />

“Hitam tetap menjadi warna sepatu<br />

klasik. Tapi selain itu ada warna<br />

yang lebih lembut, lebih lembut<br />

seperti merah anggur (bordeaux),<br />

cokelat muda (khaki), cokelat natural<br />

(cognac) atau kuning mustard<br />

yang sedang populer saat ini.”<br />

Sepanjang dipadukan dengan<br />

warna tua seperti Bordeaux, merah<br />

cerah juga menjadi tren, terutama<br />

saat menjadi sepatu yang terlihat<br />

sporty.<br />

“Biru tua dan biru laut merupakan<br />

dua warna yang digunakan<br />

oleh perempuan yang sadar mode<br />

dan jangan lupa ungu terang juga<br />

dapat menjadi pilihan warna,” kata<br />

Schulz. (rep)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!