#Test# Koran Kaltara - Selasa, 8 Januari 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
nunukan<br />
13 <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> www.korankaltara.com<br />
Email: redaksi.korankaltara@gmail.com<br />
Hadiri HUT Hanura,<br />
Oknum Satpol PP<br />
Diperiksa Bawaslu<br />
NUNUKAN - Oknum Aparatur<br />
Sipil Negara (ASN) di Satuan<br />
Polisi Pamong Praja (Satpol PP)<br />
Kabupaten Nunukan mendadak<br />
menjadi sorotan. Oknum itu sudah<br />
dua kali diperiksa Bawaslu<br />
Nunukan, Senin (7/1) siang.<br />
Oknum Satpol PP berinisial<br />
K diduga terlibat kampanye di<br />
acara HUT Partai Hanura yang<br />
digelar di Sebatik Timur, Minggu<br />
(23/12) lalu.<br />
“Kemarin agak kurang informasi<br />
dugaan pelanggaran di kecamatan<br />
Sebatik Timur. Jadi kita<br />
panggil lagi” ungkap Komisioner<br />
Bagian Divisi Penindakan Pelanggaran<br />
Bawaslu Kabupaten<br />
Nunukan Abdul Rahman kepada<br />
<strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong> di ruang kerjanya,<br />
Senin (7/1).<br />
Menurut dia, pihaknya masih<br />
mempelajari temuan pelanggaran<br />
tersebut. “Jadi ada jenis ya,<br />
apakah pelaksanaan kampanye<br />
melibatkan ASN atau netralitas<br />
ASN. Ini ada dua. Jadi dua<br />
kasus disitu,” jelasnya.<br />
Menurut dia, pihaknya telah<br />
menyampaikan dugaan pelanggaran<br />
oknum ASN itu ke Bupati<br />
Nunukan. Sebab, berdasarkan<br />
pasal 20 ayat 2 tentang Pelaksana<br />
dan Tim Kampanye, disebutkan<br />
dilarang melibatkan<br />
Aparatur Sipil Negara. “Nah ini<br />
yang kita masih dalami. Apakah<br />
ada unsur melibatkan ASN atau<br />
tidak,” ujarnya.<br />
Dia menegaskan tidak menutup<br />
kemungkinan akan memanggil<br />
Bupati Nunukan. Apakah<br />
melibatkan oknum ASN atau<br />
tidak. “Kejadiannya hari libur.<br />
Karena Senin dan <strong>Selasa</strong> juga<br />
libur natal, makanya kita baru<br />
regitrasi kasusnya di tanggal 26<br />
Desember,” ungkapnya<br />
Menurut dia, pihaknya juga<br />
meminta klarifikasi panitia pelaksana<br />
dan penanggungjawab<br />
kampanye.<br />
“Kita juga turun ke lapangan<br />
untuk mencari tambahan informasi<br />
dari masyarakat dan<br />
unsur yang terlibat di Sebatik,”<br />
pungkas dia. (rin)<br />
NUNUKAN - Tak ada habisnya,<br />
satu per satu pelaku kejahatan di<br />
Kabupaten Nunukan dimasukan<br />
ke penjara. Bahkan sehari, pihak<br />
kepolisian berhasil mengamankan<br />
enam pelaku yang terlibat sindikat<br />
narkoba dan pencurian, Senin<br />
(7/1).<br />
Kapolres Nunukan AKBP Teguh<br />
Triwantoro melalui Kasubag Humas<br />
Polres Nunukan Iptu M Karyadi<br />
menyampaikan, bahwa kasus pertama<br />
merupakan hasil ungkapan<br />
Unit Pidum Satreskrim Nunukan<br />
bersama Polsek KSKP, sekitar<br />
pukul 05.00 WITA, Senin (7/1).<br />
Menurut dia, pelaku bernama<br />
Amirullah (38). Warga Jalan<br />
Pelabuhan ini ditangkap di Jalan<br />
Lumba-Kumba karena memiliki 1<br />
bungkus kecil sabu. Penangkapan<br />
Amirullah, merupakan hasil keterangan<br />
dari Musdar yang lebih dulu<br />
ditangkap pihak kepolisian.<br />
“Pelaku mengakui bahwa sabu<br />
Berkah Awal<br />
Tahun <strong>2019</strong><br />
Bagi Petani<br />
Rumput Laut<br />
NUNUKAN - Petani rumput laut<br />
Kabupaten Nunukan bisa bernafas<br />
lega. Pasalnya, di awal tahun <strong>2019</strong><br />
ini, harga rumput laut mengalami<br />
kenaikan.<br />
Ketua Koperasi Serba Usaha<br />
Mamolo Sejahtera Kamaruddin<br />
mengatakan kenaikan harga rumput<br />
laut mencapai Rp500 hingga<br />
Rp800 per kg. Sehingga harga jual<br />
rumput laut di petani semula hanya<br />
Rp19.000 per kilogram kini naik<br />
Rp19.500 hingga Rp19.800 per kg.<br />
“Alhamdulilah pak, sekarang ada<br />
kenaikan harga dari tahun sebelumnya,”<br />
jelasnya kepada <strong>Koran</strong><br />
<strong>Kaltara</strong>, Senin (7/1).<br />
Dia mengaku meski kualitas<br />
rumput laut kurang baik dari daerah<br />
lainnya, namun harga di Kabupaten<br />
Nunukan menjadi salah satu daerah<br />
tertinggi. “Kebutuhan memang<br />
terpenuhi. Di tempat lain, yang<br />
biasa panen raya, tapi banyak yang<br />
gagal. Alhamdulillah, Kabupaten<br />
Nunukan produksi terbesar rumput<br />
laut dan menjadi contoh di Indonesia,”<br />
ungkapnya.<br />
Dengan volume tinggi, kata dia,<br />
sekitar 3.500 ton per bulan. Bahtersebut<br />
merupakan milik Musdar.<br />
Dan, sabu itu hanya dititip untuk<br />
dijual. Sedangkan sisanya sudah<br />
habis terjual. Kita juga mengamankan<br />
uang tunai Rp 5.016.000, 1 unit<br />
HP dan seperangkat alat hisap,”<br />
terangnya kepada <strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong>,<br />
Senin (7/1).<br />
Dia mengatakan, bahwa Musdar<br />
merupakan seorang penjual<br />
tiket Pelni. Pelaku ditangkap di<br />
Jalan Lumba-Lumba pukul 04.00<br />
dinihari, Senin (7/1). Dari tangan<br />
Musdar, polisi menyita barang bukti<br />
tiga bungkus narkoba jenis sabusabu<br />
serta uang tunai sebesar<br />
Rp16.950.000.<br />
“Nah, si Musdar ini ditangkap berdasarkan<br />
keterangan si Akbar yang<br />
juga lebih dulu ditangkap. Tapi saat<br />
mau ditangkap, Musdar sempat<br />
ingin menghilangkan barang bukti,<br />
dengan membuangnya di kamar<br />
mandi,” kata dia.<br />
Dari hasil pemeriksaan Musdar,<br />
Harga Rumput Laut Naik<br />
kata dia, sabu-sabu tersebut dibeli<br />
dari Tawau, Malaysia melalui Sebatik.<br />
“Sebagian sabu milik Musdar<br />
telah diberikan kepada Amirullah<br />
untuk dijual,” kata dia.<br />
Sementara itu, di Tempat Kejadian<br />
Perkara (TKP) lainnya,<br />
polisi berhasil mengamankan seorang<br />
pelaku, Febrianto (25) warga<br />
Lumba-lumba. Pelaku ditangkap di<br />
Jalan Persemaian pada pukul 02.00<br />
WITA, Senin (7/2).<br />
“Pelaku tertangkap tangan membawa<br />
narkotika jenis sabu yang disimpan<br />
dalam jaket yang dikenakannya.<br />
Kita juga amankan 6 bungkus<br />
kecil sabu, 1 buah jaket dan 1 unit<br />
sepeda motor Scorpio,” ungkap dia.<br />
Dia menjelaskan, penangkapan<br />
ini berawal saat Unit Pidum Satreskrimreskoba<br />
Nunukan sedang<br />
melakukan penyelidikan dan patroli<br />
antisipasi maraknya kejahatan.<br />
“Saat itu pelaku melintas di Jalan<br />
Persemaian. Karena gerak gerikn-<br />
kan bisa lebih yang disuplai dan<br />
dikirim ke luar daerah. “Contoh di<br />
tahun 2017 lalu, hingga bulan 10<br />
lalu, produksi selalu meningkat,”<br />
ungkap dia.<br />
Dia menyampaikan pada Desember<br />
lalu, ada penurunan produksi di<br />
bawah 3.500 ton. Namun tak mempengaruhi,<br />
karena awal tahun <strong>2019</strong><br />
kembali mengalami peningkatan.<br />
Penurunan produksi disebabkan<br />
beberapa faktor. Seperti muncul<br />
hama. Diantaranya rumput laut<br />
dipenuhi tiram dan sebagainya.<br />
Sementara kembali meningkatkan<br />
karena tali bentangan rumput laut<br />
terus bertambah. “Mulai tahun 2017<br />
sampai akhir 2018 mungkin ada<br />
20% tambahan tali bentang dan<br />
pendasi bentangan,” pungkasnya.<br />
ya mencurigakan, maka pelaku di<br />
hentikan dan digeledah. Akhirnya<br />
ditemukan narkoba,” pungkasnya.<br />
Berdasarkan pengakuan Febrianto,<br />
kata dia, barang tersebut milik<br />
Akbar untuk dijualnya. “Nah, polisi<br />
selasa, 8 <strong>Januari</strong> <strong>2019</strong>, Edisi 1398 Tahun V<br />
foto: Asrin/<strong>Koran</strong> <strong>Kaltara</strong><br />
RUMPUT LAUT : Lokasi penjemuran rumput laut di Kabupaten Nunukan. Kini harga rumput laut di Nunukan mengalami kenaikan, Senin (7/1).<br />
Sehari, Lima Kurir Narkoba Masuk Penjara<br />
Dia mengungkapkan, bahwa<br />
pengiriman rumput lau tidak bisa<br />
ditentukan. Sebab, sekali kirim<br />
bisa mencapai 12 kontener tujuan<br />
Jakarta dan Surabaya. “Makassar<br />
kadang sekitar 50 ton, kadang juga<br />
lebih kadang juga tidak sampai 50<br />
ton,” kata dia.<br />
Dia tak menampik kenaikan<br />
harga rumput laut ini membawa<br />
berkah bagi petani untuk melangsungkan<br />
perekonomian. Sebab,<br />
hampir seluruh masyarakat di<br />
pesisir, khusus di Mamolo Tanjung<br />
Harapan menggantungkan kehidupannya<br />
dari hasil rumput laut. “Kita<br />
berharap harga tidak turun lagi.<br />
Karena masyarakat kita bergantung<br />
dengan harga rumput laut,” pungkas<br />
dia. (rin)<br />
foto : ist<br />
LIMA kurir narkoba yang berhasil ditangkap kepolisian dalam sehari, Senin (7/2).<br />
langsung menangkap Akbar. Dan,<br />
akhirnya muncul pelaku Musdar,<br />
dan Amirullah dan pelaku satunya<br />
lagi Sukardi. Semua pelaku dan<br />
barang ini limpahkan ke Reskoba<br />
Polres Nunukan,” ungkap dia. (rin)