Skripsi Sylvia

78
terdisosiasi secara parsial dalam larutannya. Hal ini menunjukkan
apabila ion H + dan OH - hasil disosiasi dari senyawa asam dan basa
semakin banyak maka sifat asam dan basa suatu senyawa akan
semakin kuat.
Selain lembar kerja, siswa 7 dan siswa lain juga memberikan
penjelasan mengenai perbedaan asam-basa kuat dan lemah dalam
kutipan wawancara berikut ini.
“Jumlah ionnya kemudian dengan nyala lampu. Jika nyala lampu terang
berarti asam-basa kuat, kalau redup berarti asam-basa lemah. Begitu
juga dengan basa.”
(Siswa 7, Februari 2017)
“Kalau asam semakin banyak ion H + nya semakin kuat sedangkan basa
semakin banyak ion OH - yang dihasilkan maka basanya semakin kuat.
Asam basa kuat terionisasi 100% dalam air sedangkan yang lemah
hanya sebagian yang terionisasi.”
(Siswa 8, Februari 2017)
“Asam-basa kuat dan lemah dapat dibedakan menggunakan indikator.
Jika asam lemah memiliki konsentrasi kecil sehingga pHnya besar
sedangkan asam kuat memiliki konsentrasi besar sehingga pHnya
kecil. Namun kalau basa kuat pHnya besar.”
(Siswa 19, Februari 2017)
“Asam kuat dan lemah dapat dibedakan berdasarkan perbedaan warna
di indikator alami. Misalnya dengan menggunakan kunyit, asam kuat
akan memberikan warna kuning tua sedangkan asam lemah akan
memberikan warna yang kuning pucat. Sedangkan jika basa kuat akan
memberikan warna ungu, dan basa lemah akan memberikan warna
biru.”
(Siswa 9, Februari 2017)
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, siswa 7 dan siswa 8 tergolong
paham dalam sub materi kekuatan asam basa. Siswa 8 menjelaskan
konsep kekuatan asam basa ini berdasarkan jumlah ion yang dihasilkan
senyawa asam dan basa. Apabila asam dilihat berdasarkan ion H + dan
basa dilihat berdasarkan ion OH - . Siswa 7 dapat membedakan kekuatan
asam basa berdasarkan percobaan nyala lampu yang dikaitkan dengan
jumlah ion dari senyawa asam dan basa yang digunakan.