02.08.2018 Views

Sriwijaya Inflight Magazine Agustus 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi Agustus 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi Agustus 2018

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

92<br />

TRAVELLER STORY<br />

Dengan sedikit tertatih saya berjalan<br />

perlahan ke bibir pantai, sesekali tongkat<br />

saya terjerumus ke dalam pasir dan perlahan<br />

saya mulai mengangkatnya dengan tidak<br />

perlu buru-buru untuk masuk kedalam<br />

lautan. Ketika saya ingin menyelam, saya<br />

melakukan teknik Shore Entry, yaitu berjalan<br />

kearah tengah-tengah lautan dan memakai<br />

alat Scuba secara perlahan. Namun, saya<br />

tidak sendiri, melainkan dibantu oleh salah<br />

satu warga lokal yang menggendong saya<br />

ke tengah lautan. Ketika sering sekali kedua<br />

tongkat saya masuk ke dalam pasir sehingga<br />

sulit berjalan dalam ribuan butiran pasir yang<br />

sudah jelas-jelas ada di sekitaran pantai.<br />

Setelah digendong menuju ke tengah lautan<br />

oleh salah satu warga lokal, perlahan tenang<br />

tubuh saya dilepaskannya dari gendongan<br />

warga lokal tersebut, buliran angin yang<br />

berembus terasa sangat syahdu dibuatnya.<br />

Hempasan ombak yang cukup tinggi menerpa<br />

hingga beberapa kali air laut yang sangat<br />

asin tertelan ke mulut. Ditambah gelombang<br />

yang sangat tinggi beberapa kali menampar<br />

keras ke wajah. Namun, itu semua tidak<br />

membuat nyali dan niatku luntur.<br />

Bluppp bluppp blupppp. Bang<br />

Angga selaku buddy (orang yang<br />

menemani saat penyelaman/<br />

instruktur selam) sudah<br />

memberi sign oke, menggunakan<br />

jari telunjuk dan jempol yang<br />

membentuk bulatan. Dan sayapun<br />

sudah siap untuk memasuki dunia<br />

bawah laut yang sangat cantik.<br />

Tidak lupa tangan saya sudah<br />

bersiap memencet hidung<br />

untuk equalizing.<br />

Saat tubuh ini perlahan memasuki<br />

kedalaman lima meter dan<br />

equalizing berhasil tanpa ada<br />

keterlambatan. Kalau terjadi<br />

keterlambatan, dapat menyebabkan<br />

telinga terasa sakit, namun dapat<br />

diantisipasi dengan bergerak<br />

naik sedikit demi sedikit secara<br />

perlahan sambil tetap memencet<br />

hidung agar equalizing kembali.<br />

Kalau sudah tidak merasakan<br />

sakit di telinga baru kita lanjutkan<br />

menjelajah di kedalaman samudera<br />

yang membentang luas.<br />

BIOTA LAUT TULAMBEN<br />

Terdapat beberapa spesies ikan serta<br />

biota laut lucu dan menggemaskan di<br />

Tulamben yang saya ketahui, seperti<br />

Angel Fish, Garden Eel, Surgeon Fish,<br />

Damsel Fish, Blue Spot Stingray, Clown<br />

Fish atau yang lebih popular dengan<br />

sebutan Nemo, serta hiu meski<br />

keberadaanya jarang ditemui. Hiu adalah<br />

salah satu ikan yang bisa dijadikan<br />

indikator tentang kesehatan ekosistem<br />

di suatu tempat penyalaman. Semakin<br />

jarang bertemu hiu artinya ekosistem<br />

kurang sehat karena hiu adalah predator<br />

utama, maka hiu patut untuk dilindungi.<br />

J<br />

Saat penyelaman pertama, saya melihat<br />

beberapa ikan kecil warna-warni yang<br />

sering melintas dihadapan saya, tak<br />

jarang Surgeon Fish yang melintas<br />

tepat di depan scuba mask sehingga<br />

menimbulkan keterkejutan. Selain<br />

keterkejutan melihat Surgeon Fish di<br />

EDISI 90 | AGUSTUS <strong>2018</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!