i ANALISIS PERATAAN LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ...
i ANALISIS PERATAAN LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ...
i ANALISIS PERATAAN LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
positif, artinya semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin<br />
besar return yang akan dikompensasi. Begitu juga sebaliknya. Risiko<br />
sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome<br />
yang diterima dengan diekspektasi.<br />
Konsep perataan laba mengasumsikan bahwa investor adalah orang yang menolak<br />
risiko. Oleh karena itu, investor lebih menyukai aliran laba yang stabil.<br />
Perilaku investor yang demikian, menyebabkan manajemen melakukan<br />
perataan laba. Secara teoritis, manajemen yang melakukan perataan<br />
laba bertujuan agar laba yang dilaporkan stabil tersebut menyebabkan<br />
risiko menjadi rendah.<br />
Michelson (dalam Samlawi 2000), menemukan bukti bahwa risiko bisnis<br />
perusahaan–perusahaan perata lebih rendah daripada risiko bisnis<br />
perusahaan–perusahaan bukan perata. Sementara itu, Salno (1999)<br />
menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan risiko antara perusahaan<br />
perata laba dan perusahaan bukan perata laba. Hasil Salno (1999) sama<br />
dengan hasil penelitian Samlawi (2000) yang menemukan bukti<br />
empiris bahwa tidak ada perbedaan risiko bisnis antara perusahaan<br />
perata laba dengan perusahaan bukan perata laba. Sedangkan<br />
Muhammad Khafid (2002) menemukan bahwa terdapat perbedaan<br />
risiko antara perusahaan perata laba dan perusahaan bukan perata laba<br />
Dari uraian diatas, kerangka pemikiran teoritis yang menghubungkan pengaruh<br />
status perusahaan (sebagai perata laba dan bukan perata laba) terhadap<br />
reaksi pasar dan risiko investasi, secara ringkas dapat dilihat pada<br />
gambar sebagai berikut:<br />
Gambar 2.1<br />
xxx